Prolog

5.8K 46 0
                                    

"Pasha, ayah titip Icha padamu ya, Nak. Ia sekarang sudah menjadi tanggung jawabmu. Tolong bimbing Icha, jelaskan Icha ketika Ia tidak memahami sesuatu dan bersabar ketika Ia tak memahami apa maumu. Semoga ketentraman, cinta kasih dan rahmat selalu menyertai rumah tangga kalian." Malik mengucapkan kata-kata itu kepada Pasha yang sudah menjadi menantunya sejak dua minggu terakhir saat memeluk dan membelai lembut punggungnya.

Walaupun berat untuk Malik melepas menantu dan terlebih anak bungsu kesayangannya, Icha, namun Ia harus merelakannya sama halnya seperti sewaktu merelakan anak-anak perempuannya yang lain saat harus meninggalkan rumah dan mengikuti suaminya masing-masing.

Pasha dan Icha harus terbang ke Belanda hari ini karena masa libur kuliah Pasha sudah hampir habis setelah satu bulan lebih berada di Indonesia.

Di minggu pertama kepulangannya ke Indonesia, Pasha disibukkan dengan pengurusan persyaratan tambahan untuk pernikahannya dengan Icha. Mengingat usia Icha yang baru 17 tahun membuat persyaratannya sedikit lebih rumit dibandingkan dengan pernikahan yang pada umumnya dilakukan di Indonesia yaitu dengan usia minimal mempelai wanita adalah 21 tahun.

Di minggu keduanya di Indonesia, Pasha disibukkan dengan menyebarkan undangan pernikahannya secara pribadi kepada teman-teman semasa sekolah dan sepermainannya setelah sepuluh tahun lamanya tidak berjumpa.

Sedangkan di minggu ketiga kepulangan Pasha ke Indonesia berlangsunglah prosesi pengajian, akad nikah hingga resepsi pernikahannya dengan tambatan hatinya, Icha, setelah bertahun-tahun lamanya menunggu. Moment-moment itu menambahkan daftar moment membahagiakan selama dua puluh tujuh tahun Ia hidup di dunia.

Moment saat pertama kalinya Pasha bertemu dengan Icha adalah dua hari setelah kelahiran Icha. Saat itu kedua orang tuanya mengajaknya menjenguk tante Zalfa yang baru saja melahirkan anak ketujuhnya. Kebetulan saat itu Pasha sedang libur sekolah sehingga berada di Jakarta. Di usianya yang kesepuluh tahun, itu adalah kali pertama bagi Pasha bersentuhan langsung dengan seorang bayi. Pasha menyentuh, menggendong dan menciumi pipi Icha berkali-kali hingga dirasa tidak ingin pulang.

Pasha masih teringat saat itu Icha bayi sangatlah harum entah karena apa, mungkin karena bahan-bahan pewangi untuk bayi atau memang semua bayi memiliki harum yang sama. Namun, ternyata di saat bertemu dengan Icha di liburan sekolahnya berikutnya, satu tahun kemudian, Icha kecil masihlah tetap memiliki harum yang sama hingga membuatnya selalu menunggu saat-saat untuk bertemu Icha kecil kembali di liburan sekolah berikutnya. Rasa itu bertahun-tahun Ia rasakan hingga Ia tau bahwa Ichalah yang Ia inginkan di hidupnya.

Saat berusia 17 tahun Pasha yang selalu menjaga jarak dengan lawan jenis merasa yakin akan apa yang Ia inginkan dan meminta sang papa untuk melamarkan Icha untuknya kepada paman Malik, ayah Icha. Pasha remaja yang hanya menyibukkan diri dengan berilmu sangat yakin akan hal itu sehingga membuat kedua orang tuanya menyetujui dan paman Malik pun selaku ayah Icha menerimanya.

Moment lamaran menjadi pertemuan ke-10 sejak pertemuan Pasha dengan Icha untuk pertama kalinya. Sedangkan saat akad nikah dilaksanakan merupakan pertemuan ke-20 Pasha dengan Icha. Keseluruhan 20 moment tersebut adalah moments berharga untuk Pasha dan Ia pun mengingat dengan jelas setiap detailnya.

Setelah akad nikah dan resepsi dilaksanakan, dua minggu terakhirnya di Indonesia dihabiskan Pasha untuk berkumpul dengan keluarganya dan juga keluarga barunya yaitu keluarga Icha. Saling mengenal lebih dalam sebelum pergi kembali untuk menempuh ilmu sekaligus membawa Icha ikut serta ke Belanda.

Untuk sang istri hari-hari kebersamaan itu digunakan untuk lebih mengenalnya melalui papa dan mama yang sekarang ini sudah menjadi orang tuanya juga sedangkan untuk Pasha sendiri hari-hari kebersamaan itu digunakan untuk belajar bagaimana menjadi suami yang baik dari orang tua, mertua dan kakak-kakak iparnya yang syukurnya dapat berkumpul semua.

MOMENTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang