Jungkook, Hoseok, Jimin, Taehyung dan Yoongi. Saat ini tengah berkumpul di rumah Jungkook. Mereka masih mencari keberadaan Seokjin dan juga kedua adiknya yang tak kunjung ada kabar sama sekali. Ini sudah terhitung 3 hari mereka tidak pulang-pulang sampai mereka harus melaporkan ini kepada kantor polisi, berharap dengan itu Mereka bertiga segera ketemu.
Kemarin mereka sudah mendatangi rumah Namjoon dan memantau rumah tersebut. Tapi mereka tidak mendapati atensi Seokjin maupun kedua adiknya berada. Sebenarnya Jungkook bisa saja menekad untuk menerobos masuk kedalam, tapi ia harus bertindak tenang dan tidak mendahulukan emosinya.
Saat ini Jimin sedang saling berkomunikasi dengan temannya yang sangat pintar melacak keberadaan orang, walaupun dalam keadaan ponselnya nonaktif. Tapi sepertinya dari tadi mereka tidak menemukan titik terang, apa seseorang lebih cerdik sampai titik keberadaan Seokjin tidak terlihat.
Jungkook sama sekali tidak bisa tenang, walaupun ia berusaha baik-baik saja tetap hatinya resah dan khawatir dengan keadaan Seokjin. Apa dia sedang baik-baik saja atau kebalikannya..
"Bagaimana Jim?"
"Belum Kook"
Jungkook menyandarkan punggungnya, merasa sangat frustasi sekali. Dia tidak memperdulikan lagi kantuknya, yang ia pikirkan saat ini hanyalah Seokjin..
"Sebenarnya aku mempunyai ide. Agar bisa masuk kedalam rumah Namjoon"celetuk Jimin..
"Apa"?tanya mereka berempat secara kompak. Jungkook pun sampai kembali menegakkan tubuhnya.
Mereka berlima saling merapatkan tubuh masing-masing, mendengar dengan seksama apa yang akan menjadi ide Jimin itu.
~~~~
Dari arah dapur terdengar suara canda gurau. Mereka memasak dengan saling melempar bualan dan juga di sesekali saling bercerita kehidupan mereka..
"Jadi Tuan Seokjin. Pernah mencoba membenturkan kepala Tuan agar bisa merasakan pingsan itu seperti apa!"
Seokjin mengangguk sambil menertawakan kebodohannya sendiri.
"Tuan ada-ada saja"
Saat mereka tenaga asyik bergurau, tiba-tiba suara seseorang mengagetkan keduanya.
"Wahh apa ada pembantu baru di rumah ini"
Keduanya menoleh kesumber suara.. Mendapati seorang wanita yang tengah berdiri dengan sombongnya dengan tatapan matanya yang tak pernah menampakkan keteduhan.
"Nyonya So-hee"
"Siapa kamu?"tanyanya kepada Seokjin dengan ketus..
Seokjin membungkukkan sedikit badannya sambil tersenyum.
"Saya Kim Seokjin Tante. Putra kedua dari Kim Woobin dan Kim Min-ah" Jawab seokjin selalu bangga menyebutkan nama kedua orang tuanya.
Wanita itu pun mendadak terkejut mendengar perkataan Seokjin barusan. Tidak mungkin... Apa dirinya selama ini terlalu masa bodo, tidak mencari keberadaan mereka, merasa acuh saja saat perempuan itu sudah pergi jauh-jauh. Sekarang ini malah anak yang-...
"Cih. Dasar pembohong besar, memangnya saya mudah percaya begitu dengan omong kosong kamu. Putra Kim hanya Kim Namjoon camkan itu"
"Saya mempunyai bukti kok Tante, sebuah dokumen dari rumah sakit bahwa saya 99.9% anak biologis dari-"
Seokjin tidak melanjutkan kata-katanya karna Wanita itu tiba-tiba pergi begitu saja. Seokjin hanya mengedikkan bahunya melanjutkan kembali kegiatan memasaknya untuk sang Appa dan semua orang..
So-hee di ruang tengah tengah sedari tadi mondar mandir kesana kemari sambil memegang keningnya yang tiba-tiba terasa pening. Dia harus secepatnya bertindak.