•PERTENGKARAN HEBAT•
"Bagaimana bisa kak Al bertindak seperti itu Ma?" tanya Elvano.
"Kakak mu itu benar-benar sudah gil4 karena cinta El, Mama ingin sekali menyingkir wanita si4lan itu dari sisi anakku," geram Selena.
"Siapa Ma?" tanya Elvano yang ternyata masih belum mendengar kabar kepulangan Saqila.
"Saqila, wanita ular yang meninggalkan kakakmu dulu dan kini datang seolah-olah dia tidak pernah membuat kesalahan," jawab Selena.
"Kak Saqila?" Mata Elvano menerawang bagaimana Kakaknya bertindak memalukan di depan umum dan sudah berani menyakiti Keisha. Rasanya Elvano ingin sekali memukul wajah sang Kakak.
"Dad, apakah ini berpengaruh ke perusahaan?" tanya Elvano beralih pada William yang sedari tadi diam.
"Seperti nya masih belum tapi Daddy tidak tahu apa yang akan terjadi besoknya, bisa saja harga saham anjlok," terang William.
Seorang pria dengan tergesa-gesa berlari menyusuri koridor rumah sakit. Seolah tidak memperdulikan panggilan seorang wanita yang nampak berlari mengejarnya.
"Al! Babe!" panggil Saqila yang terus mengikuti kemana larinya sang kekasih yang tiba-tiba saja mengajaknya pergi ke rumah sakit untuk menyusul Keisha.
Percayalah Aldrich benar-benar tidak tenang sekarang, rasanya Aldrich takut dan khawatir. Aldrich takut jika terjadi sesuatu dengan Keisha dan Aldrich khawatir jika ada sesuatu yang buruk menimpa Keisha. Entahlah Aldrich hanya merasakan jika dia harus pergi ke rumah sakit.
"Apakah ada pasien yang bernama Chelsea Adine Keisha sus?" tanya Aldrich yang sudah berada di depan meja admnistrasi rumah sakit.
"Sebentar yah pak saya cari," ujar sang suster yang segera mengecek di komputer.
"Kenapa kau berlari Al, aku susah mengejarmu karena mengenakan gaun!" keluh Saqila.
"Diam lah, jika kau terus mengeluh kau bisa pulang saja. Bawa saja mobil ku," balas Aldrich.
"Apa?! Aku tidak akan pulang jika bukan bersamamu, dan untuk apa lagi kau memedulikan dia? Kalian kan sudah bercerai," protes Saqila yang membuat Aldrich menghela napasnya.
"Tapi di sana ada orang tuaku," tekan Aldrich menatap tajam sang Kekasih yang nampak memutar bola matanya dengan malas.
"Untuk pasien bernama Chelsea Adine Keisha ada di ruangan VVIP nomor 03 pak," jawab sang suster.
"Ah Terima kasih sus," Aldrich segera berlari kembali masuk ke dalam lift di susul oleh Saqila yang namanya benar-benar enggan pulang tanpa Aldrich di sampingnya.
Lift terbuka, kini Aldrich memasuki kawasan ruang rawat inap VVIP yang terlihat hanya sedikit pasien di sana. Yah memang karena harga sewa nya juga mahal pasti.
Mata Aldrich memincing, menatap lurus kedepan melihat orang tuanya serta Elvano yang nampak berbincang serius.
Langkah besar Aldrich mendekat ke arah sana, sekali lagi Selena dan William di buat terkejut kembali melihat sang Putra sulung yang sudah hampir mereka keluarga dari keluarga Rodriguez datang kemari.
"Al---"
'Brukkk!'
"Ugh!"
Ucapan Selena terpotong melihat Elvano yang langsung menyerang sang Kakak. Elvano yang sedari tadi sudah emosi itu langsung tersalurkan dengan datang nya Aldrich di hadapan nya.
"Kau pria brengs3k!" Elvano kembali memberikan bogem mentah ke arah Aldrich namun Aldrich tidak tinggal diam dan menahan pukulan sang adik.
'Brukkk!'
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN, sudahkah kau mencintaiku? [SELESAI]
Romance[GANTI JUDUL DARI THE PACHINKO KE TUAN, sudahkah kau mencintaiku?] Sebuah cerita dalam perjodohan dengan lelaki lumpuh dengan gadis biasa. Menerima mu dan mencintai mu adalah pilihan salah yang ku buat ~Keisha~ Kau datang saat hati ini masih menjad...