•Dia Kembali•
"Anak ini---"
"Aliza!" Seorang wanita berteriak dari arah belakang Aldrich membuat Aliza langsung tersenyum melihat kedatangan Keisha.
"Mami!" Aliza memanggil dan tersenyum kearah Keisha yang nampak berlari keluar dari dalam mobil Gilbert setelah mendapatkan telpon jika Aliza hampir saja tertabrak.
Aldrich yang mendengar suara yang sangat familiar itu langsung mematung di tempat. Suara yang sangat dirinya rindukan. Suara yang sangat ingin dia dengar 3 tahun ini. Dan suara yang mampu membuatnya mengingat kembali segala kenangannya dulu.
"Aliza! Sayang!" Aldrich memutar tubuhnya kali ini dirinya benar-benar terkejut. Bahkan hampir saja jantungnya copot dan melompat ke bawah. Air matanya tiba-tiba saja terkumpul.
"Keisha?" panggil Aldrich dengan nada lemah. Keisha yang melihat Aldrich pun ikut mematung. Dirinya tak percaya dengan apa yang di lihat di depannya ini. Pria yang selama ini menghantui pikirannya, pria yang dulunya sangat dirinya cintai sampai sekarang?
"Tu---tuan?" Keisha sudah tidak bisa berkata-kata lagi apa yang dirinya lihat kali ini benar-benar di luar dugaan nya. Bagaimana bisa pria yang paling dirinya hindari selama ini berdiri di depannya dan sedang memeluk putrinya.
Aliza menatap keduanya dengan tatapan bingung. "Mami kenal dengan paman baik ini?" tanya Aliza yang melihat Keisha menangis.
"Keisha? Itu benar kamu?" tanya Aldrich yang masih tak percaya dengan apa yang dirinya lihat kali ini.
"Aliza, kemari nak!" Keisha mengabaikan Aldrich merebut Aliza dari gendongan Aldrich. Lelaki itu menangis sekarang ini, Vincent cukup terkejut dengan perubahan emosi Aldrich. Sesaat dirinya juga terpaku melihat wajah Aldrich yang begitu mirip dengan anak yang hampir mereka tabrak.
"Ayo kita pulang Liza." Keisha hendak berbalik namun tangannya tertahan saat Aldrich memegang tangan Keisha.
"Ini---benar-benar kamu Kei?" tanya Aldrich yang kini sudah tak kuasa menahan rasa bahagia dan sedihnya yang bercampur aduk menjadi satu.
"Lepaskan saya, saya tidak mengenal anda!" tekan Keisha yang langsung melepaskan dengan paksa pegangan tangan Aldrich.
"Keisha? Itu kamu kan? Tidak mungkin aku salah lihat," balas Aldrich yang kembali memeluk Keisha di sana. Aliza yang melihat kejadian langsung bahkan merasakan jika Aldrich juga ikut memeluk nya karena Aliza yang masih berada di gendongan Keisha.
"Apakah kau tidak mengingat suami mu ini Kei?" tanya Aldrich yang kini sudah menangis pilu di bahu Keisha. Tangannya begitu erat memeluk Keisha.
"Tolong lepaskan saya!" pekik Keisha namun seolah Aldrich telah tuli karena begitu rindu bahkan amat rindu dengan wanita yang paling ingin dirinya temui sekarang berdiri di depannya.
"Maaf, maafkan aku Kei. Aku salah, aku mengaku jika aku salah Kei. Tolong jangan pergi lagi Kei, tolong jangan tinggalkan aku lagi Kei," lirih Aldrich kali ini hati Keisha kembali mengenang luka. Luka yang bahkan sampai sekarang acapkali sering menghantui Keisha.
"Aku benar-benar menyesal Kei, aku menyesal sangat menyesal Kei. Ku mohon jangan tinggalkan aku lagi Kei. Sungguh, rasanya duniaku benar-benar runtuh saat kau meninggalkan aku Kei. Ku---mohon kembali lah padaku, kembali lah Kei."
"Jangan bertindak bod0h tuan!" Keisha langsung melepas paksa pelukan Aldrich dan berjalan maju memberi jarak di antara keduanya.
Keisha berbalik menatap tajam namun matanya sama sekali berbohong dengan air mata yang menandakan jika dirinya masih sakit hati dengan sifat Aldrich dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN, sudahkah kau mencintaiku? [SELESAI]
Romansa[GANTI JUDUL DARI THE PACHINKO KE TUAN, sudahkah kau mencintaiku?] Sebuah cerita dalam perjodohan dengan lelaki lumpuh dengan gadis biasa. Menerima mu dan mencintai mu adalah pilihan salah yang ku buat ~Keisha~ Kau datang saat hati ini masih menjad...