•Mari Kita Mulai dari Awal•
Keisha berjalan ke arah kamar Aliza yang khusus Aldrich siapkan untuknya. Pintu kamar Aliza nampak terbuka lebar. Keisha mengintip sedikit, terlihat Aldrich tengah tertidur dengan posisi memeluk Aliza dalam dekapannya.
Keisha berjalan dengan perlahan, mendekat ke arah keduanya yang nampak sangat terlelap dalam tidurnya. Keisha tersenyum lagi-lagi hatinya tersentuh melihat kedekatan Aldrich dan Aliza.
"Kalian bahkan begitu mirip, pantas saja aku bahkan susah untuk melupakan rasa cinta ku pada mu," lirih Keisha yang perlahan duduk di dekat Aldrich yang membelakangi nya.
"Sejujurnya aku sangat merindukanmu, bahkan mungkin aku jauh lebih merindukan mu. Aku merindukan wajahmu, wangi mu bahkan wajah datar mu setiap kali kau melihat ku," gumam Keisha yang mulai menyentuh bagian pipi Aldrich.
"Kau bahkan jauh lebih tampan sekarang," puji Keisha yang sedikit tersenyum.
"Dari dulu aku slalu mengagumi segala hal tentang mu, segala hal yang menyangkut dengan dirimu dan segala hal yang kau sukai. Karena kau menyukainya aku pun juga menyukainya," sambung Keisha.
"Aku bahkan dulunya sering melihat mu diam-diam saat sedang bekerja. Seperti pencuri saja bukan? Yah pencuri yang ingin sekali melihat seorang pangeran tampan setiap harinya." Keisha terkekeh pelan lalu tangannya perlahan berpindah pada surai hitam legam milik Aldrich yang nampak berantakan.
"Kapan terakhir kamu memotong rambut? Lihatlah bahkan rambut mu sudah kelewat panjang," tanya Keisha yang mengelus lembut surai Aldrich.
"Dan lagi, janggut dan kumis mu terlihat mulai menghitam. Kau benar-benar tidak bisa mengurus dirimu dengan baik yah, sayang sekali."
Keisha hendak menurunkan tangannya dari rambut Aldrich namun tangannya langsung di cegat oleh tangan seseorang. Yah siapa lagi jika bukan pemilik rambut yang tadinya dirinya sentuh.
"Kenapa menurunkan tanganmu, hmm?" tanya Aldrich dengan suara serak khas bangun tidur.
"Kau---kau sud---dah bangun?" tanya Keisha yang nampak begitu panik.
"Hmm, sejak kau mulai berbicara aku sudah bangun," jawab Aldrich yang menarik tangan Keisha kembali membawanya dalam genggaman nya dan memeluknya dengan erat.
"Eh---aku---aku---"
"Aku, apa sayang? Hmm?" tanya Aldrich yang kini mulai bangkit dan tidur di atas paha Keisha. Membuat Keisha semakin tidak karuan dan wajahnya yang mulai memerah bak udang rebus.
"Aku---tadi han---hanya---"
"Aku jauh lebih merindukan mu Keisha. Jauh, bahkan lebih besar dari yang kau tahu. Aku bahkan hampir gil4," ungkap Aldrich.
"Aku tidak ingin kamu menghindar dariku lagi, aku tidak ingin kamu jauh dari pandangan ku sekarang. Sejujurnya, aku sudah mencintai mu dari dulu hanya saja diriku yang begitu bod0h tidak menyadarinya," ujar Aldrich.
Aldrich mencium tangan lama. Bahkan pria itu terpejam lama. Keisha menatap Aldrich dengan tatapan teduh. Runtuh sudah pertahanan Keisha, awalnya Keisha ingin menghindar dari Aldrich tapi kali ini Keisha sudah tidak bisa.
Keisha tersenyum menatap Aldrich yang tengah mendongak menatap nya. Pria itu tak henti-hentinya tersenyum menatapnya.
"Mari kita mulai dari awal," ungkap Keisha yang membuat Aldrich sejenak langsung bungkam.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN, sudahkah kau mencintaiku? [SELESAI]
Romance[GANTI JUDUL DARI THE PACHINKO KE TUAN, sudahkah kau mencintaiku?] Sebuah cerita dalam perjodohan dengan lelaki lumpuh dengan gadis biasa. Menerima mu dan mencintai mu adalah pilihan salah yang ku buat ~Keisha~ Kau datang saat hati ini masih menjad...