Saat ini Vian dan Jane tengan ada di meja makan untuk sarapan.
"Apakah aku boleh mengajak teman-teman ku?" Tanya Jane hati-hati, ia takut Vian tak mengijinkannya.
"Boleh sayang kalo begitu aku akan mengajak jin Hyung, jungkok dan yang lain." Jawab Vian dengan menggenggam tangan Jane.
Jane tersenyum, lalu mengecup bibir Vian sekilas.
"Ohh no baby, tak segampang itu." Ucap Vian menarik Jane untuk duduk dipangkuannya.
Vian melumat bibir Jane sebentar lalu menatap Jane dengan bahagia.
"Thanks for everything honey." Ucap Vian. Jane turun. Dari pangkuan Vian dan mengingatkan Vian untuk segera berangkat atau ia akan telat nantinya.
Setelah sampai didepan pintu. Vian mengecup kening Jane. Lalu bibir Jane.
"Jangan terlalu capek okey."
"Baru saja aku akan meminta izin padamu." Ucapnya dengan mengerucutkan bibirnya.
"Apa yang kamu inginkan sayang?"
Jane menundukan kepala. Ia bingung akan mengatakan nya atau tidak. Semalam ia telah memberitahukan kepada sahabatnya bahwa ia tengah hamil dan rencana akan pergi menghabiskan waktu bersama.
"Hei.."
"Emmm.. aku ingin pergi s_"
"No, baby ajak mereka kemari saja?"
Belum Jane menyelesaikan ucapannya telah dipotong oleh Vian.
"Baiklah aku akan menghubungi mereka."
"Hmm, aku berangkat, jika butuh sesuatu telpon aku."
Vian masuk ke mobil dan berangkat menuju kantornya.
Sedangkan Jane ia masuk kerumah, duduk disofa dan segera menghubungi para sahabatnya.
Skip cemoy.
"Yuhuuu, orang cantik datang." Teriak lily dari luar rumah Jane.
Jane keluar untuk melihat siapa yang membuat keributan. Ia setelah mandi dan duduk didepan meja rias tiba-tiba mendengar suara orang berteriak.
"Astaga, kalian jangan teriak napa." Tegur Jane saat melihat siapa yang datang.
Lily berlari kecil dan menghampiri Jane, ia mengelus perut Jane sayang.
"Huhuuu allo ponakan onty." Ucap Lily
"Hehh udah, apaan si Lo."
"Ayo duduk, bi tolong buatkan minum dan bawa beberapa cemilan." Teriak Jane dari ruang tamu.
Kemudian semua sahabatnya dibawa menuju ruang tv agar bisa bercanda ria bersama.
"Berapa bulan Jane." Tanya Hana saat mereka sudah duduk.
Rania antusias mendengarkan.
"Baru 2 bulan ini."
"Wahh,, tapi Masi belom keliatan yaa kak Jane." Kemudian ia duduk disamping Jane.
"Boleh Nia pegang perut kak Jane hehe." Tanya Nia lembut.
"Boleh, silahkan."
Kemudian Nia mengelus perut Jane.
"Allo, ini onty Nia."Jane dan Hana tersenyum melihat tingkah Nia.
"Emm nanti malem ada acara party bareng keluarga kalian ikut ya, semua temen Vian Dateng juga nih."
"Iya pasti dong." Jawab Lily antusias. Ia jika soal makanan akan cepat.
"Hee Lo kalo soal makanan aje cepet." Ucap kak Hana.
Semuanya tertawa melihat raut wajah Lily yang seketika masam.
"Okey nanti malem kalian dateng aja,Lo kan bisa bareng Jeka ly, Lo bisa bareng rehan kan kan, dan Lo ni.." ucap Jane menggantungkan ucapannya.
"Gue bisa sendiri kok kak Jane." Ucap Nia lesu. Ia bingung hanya ia yang tak memiliki kekasih.
"Lo kan bisa bareng zalfi, Nia?" Ucap kak Hana pelan takut menyakiti perasaan Nia.
Lily Melihat Nia kasian. "Lo bareng gue aja ni." Tiba-tiba Lily menawari.
"Tapi Jeka gimana ly?"
"Nanti biar gue urus itu, gampang." Ucap Lily lalu memeluk Nia erat.
Disusul oleh Jane dan Hana, mereka berpelukan seolah tak pernah jumpa beberapa tahun.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
mommy jane
Lãng mạntentang keluarga Kivandra .. kisah yang sudah terjalin dari SMA hingga kuliah. mereka sulit untuk dipisahkan karena komitmen yang mereka jalani terlalu kuat untuk pelakor pelakor diluar sana. hingga suatu saat setelah keluasan al-vian Kivandra semua...