Aksara sakit

67 75 118
                                    

Karya ini asli dari pemikiran aku sendiri. Dan apabila ada kesamaan dalam NAMA TOKOH, JUDUL CERITA,
DLL. ITU MURNI KARNA KETIDAK SENGAJAAN.

selamat membacaaa


"

Eh!!!. Bianca tau ga sihh" kata arin sambil berlari ke arah bangku bianca.

"Ngga tau, emang kenapa?."

"Kak aksa kan jadi kapten basket tuh tahun lalu, dan lo tau ga!?. KAK AKSA JADI KAPTEN BASKET TAHUN INI JUGA, NGGA KEBAYANG SEGANTENG APA KAK AKSA KALAU LAGI MAIN BASKET." Kata arin lebay.

" Biasa aja kali rin, kek baru dapet sumbangan pemerintah lo."

" Lia sayang, ini itu lebih dari DAPET SUMBANGAN PEMERINTAH TAU NGGA!!."

"Seriua rin,? Tau dari mana" tanya bianca ikut menimpali mulai tertarik pada topik pagi ini.

" yaa serius lah, yakali gue bohong, emang gue si zira."

" se kate kate lu rin, awas aja kalau lo minta ditemenin ke wc lewat kelas nya kak rifki, males gue" kata zira dengan wajah cemberut. Seraya berjalan ke arah bangkunya.

" ishh, zira jangan gitu dong. Lagian yang kemaren itu bukan kelas kak rifki tau" kata arin sambil kearah bangku zira, dan berakhir membujuk teman nya itu.

Bianca, sahwa, dan juga lia yang melihat kelakuan kedua gadis itu pun terkekeh geli.

•••

Bianca dan teman temannya sekarang sedang berada di perpustakaan, bilang nya sih mau baca buku, bonusnya liat kak aksa.
Sambil duduk baca buku.

Bianca sekarang sudah duduk manis dibangku yang memang disediakan untuk siswa siswi membaca disekolahnya.
Sudah lima menit bianca menunggu aksa, tapi tak ada tanda tanda bahwa laki laki itu akan datang ke perpustakaan.

Apa kak aksa emang ga ke perpustakaan?
Pikir bianca.

Baiklah bianca akan menunggu sampai 5 menit lagi, kalau sampai 5 menit aksa tak kunjung datang juga maka bianca akan mengajak teman temannya ke kantin saja.

"Eh kak rifki, tumben ngga sama kak aksa?" Tanya arin, suaranya seketika melembut, tak seperti biasanya berteriak triak. entah lah ini hanya modus semata atau memang ingin menanyakan prihal aksa.

Bianca dan yang lain pun menoleh ke arah bangku arin, jadi rifki yang arin suka itu rifki temen deket nya kak aksa? Batin mereka.

" Oh, Aksanya sakit jadi ga masuk sekolah. Makannya dia ngga ikut ke perpus."

"Oh gituu, pantes dari tadi di tungguin ngga dateng dateng."

Bianca merapal banyak doa dalam hati nya semoga arin tak membocorkan niat mereka datang ke perpustakaan. Mau di taro mana muka bianca, kalau arin membocorkan nya.

" Lah, ngapain nunggu aksa. Suka lo?"

" Bukan gue, tapi temen gue kak" jawab arin dengan menampilkan mimik wajah tak bersalah.

Sudah diduga bianca, sahwa, dan zira. Ini akan terjadi. Huft, baiklah bianca serahkan semuanya dengan arin dengan pasrah

"Oh gitu, yang mana emang.?"

" ini, si bianca." Jawab arin sambil menunjuk kearah bianca. Demi tuhan bianca rasanya ingin melakban mulut arin detik ini juga.

" Lo suka sama temen gue.?" Tanya rifki kearah bianca

"Hah.? Anu, itu kak, apa ya. Ngga kok, hehe." bianca bingung ingin menjawab pertanyaan rifki seperti apa. Sungguh jika sudah dikelas bianca akan mencakar cakar wajah arin.

Rifki yang melihat bianca gugup pun terkekeh geli. "Ngga apa apa kok, santai aja. Kalau suka sama aksa, perjuangin dong. aksa orang nya cuek, jadi harus punya kekuatan ekstra dulu. Kalau gitu gue kekelas dulu ya, soalnya udah mau bel." Jawab rifki meninggalkan kelima gadis itu yang mematung dengan mata yang berkedip kedip.

Perjuangin? Bukannya kak aksa udah punya pacar?




VOTE AND KOMEN DIPERLUKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA♡♡

TENTANG RASA UNTUK AKSARA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang