Pov. Kevin
"Jadi tante bisa memberikanku uang nya" tanyaku.
"Segini cukup" kata tante Wulan memberikanku cek senilai 10 juta. Jumlah yang sangat besar sekali buat bisa membiayain adek adekku sekolah.
"Jadi aku harus gimana tante" tanyaku
"Kamu hanya cukup menjadi sugar baby ku, gimana kevin" ucap Tante Wulan.
Tante Wulan langsung melepaskan baju dan celananya. Sekarang tersisa bra dan sempak nya. Aku meneguk ludahku. Jujur saja aku bahkan tidak pernah berpacaran meskipun seluruh siswi di sekolahku banyak yang menyukaiku. Apalagi dalam urusan berpegangan tangan, ciuman, apalagi seks tentu tidak pernah aku lakukan. Tante Wulan menarik daguku untuk menatap mata indahnya. Aku hampir tidak bisa mengalihkan pandangannya.
Ayo lakukan ini Kevin, bukan demi dirimu, tapi demi adek adekmu. Gumamku.
Tiba-tiba Tante Wulan langsung meraup bibirku dan melumatnya kasar.
"Cupphhh...mmmphhhmm....hmpptt"
Aku sontak menutup kedua kelopak
mataku. Aku hanya diam merasakan semua ritme lumatan panas dari bibir Tante Wulan. Ini adalah ciuman pertamaku, kulakukan terhadap seorang wanita yang sudah bersuami."Ayo kita lanjutin di sofa." Tante Wulan mengakhiri ciumannya sesaat.
Tangan tante Wulan langsung meraba dada dan bahuku.
Brukkk
Tante Wulan langsungmendorongku ke sofa. Ciuman beruntun kembali di
berikan tante Wulan terhadapku. la sudah mengunci rungan ini sejak masuk ke mari.Tante Wulan langsung mengecup seluruh wajahku.Posisi tubuhnya berada di atas tubuhku yang berbaring di sofa.
"Kenapa kamu nggak bales ciuman aku hm?" tanya tante Wulan.
"Ma-maaf." kataku
"Bales ciuman aku Kevin." Tegas Tante Wulan mendominasi.
Tante Wulan kembali meraup bibirku yang dibalas lumatan kaku olehku. Tante Wulan tidak tanggung-tanggung mendorong masuk lidahnya di rongga mulutku. Mempertemukan lidahku, mengabsen setiap Gigi di dalam mulutku. Bunyi decak lidah menggema di rumah ini. Perlahan tangan tante Wulan merambat pada selangkanganku. Dia mengelus sesuatu di balik resleting celanaku.
Aku menutup mataku saat tangan tante Wulan masuk ke dalam resleting celanaku
"Ahhh sshhh....tante...sshhhh..." racauku tidak tahan.
Aku hanya bisa pasrah merasakan semua sentuhan gila dari tante Wulan yang terlalu agresif. Tante Wulan tersenyum mengelus-elus kontolku yang sudah tegak menantang didalam celanaku. Seakan memanggil milik Tante Wulan untuk diselimuti.
"Ayo kita turunkan celana mu sayang." kata Tante Wulan.
Tante Wulan membuka sabuk celanaku, membantuku menurunkan celanaku. Kedua bola mata Tante Wulan seakan tidak percaya dengan kontolku yang besar menantang itu. Kulihat dirinya menahan nafas seraya melepaskan celana dalamnya.
Aku menutup kedua bola mataku. Aku dapat merasakan alat kelaminku masuk ke dalam sesuatu yang hangat dan sangat sempit. Detik itu juga aku membuka kedua bola mataku seakan tidak percaya.
"Hahhhh."
Aku melakukan ini? Seorang Kevin? Dengan serorang wanita yang sudah bersuami? Aku tersadar dari pikiranku saat aku rasakan sebuah tangan mengusap pipiku.
Tanpa sadar tanganku menangkapnya, itu adalah tangan tante Wulan, raut wajah memohon wanita itu membuatku merasakan sesuatu yang gila. Kontolku yang berkedut semakin memesar di dalam vagina Tante Wulan.
![](https://img.wattpad.com/cover/331462826-288-k788885.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Pelangi
RandomAdi seorang pelajar SMA yang sedang jatuh cinta kepada Bagas yang notabene seorang perwira polisi dan sudah mempunyai isteri. Bagaimanakah hubungan percintaan mereka. Warning!!! Cerita ini mengandung unsur Seks dan Vulgar! Buat kalian yang tidak suk...