Pov. Kevin
"Ahhhhh....Kevin....."
"Mom....."
Tubuh tante Wulan berada diatasku. Kami sedang telanjang bulat malam ini. Dengan posisi tante Wulan yang berada di atasku menbuatku sangat bergairah.
"Sayang, remas dada ku." Pinta tante Wulan.
Akumelakukannya ia meletakkan kedua tanganku pada dua gundukan payudaranya. Memutar bagian putingnya. Padahal aku bisa saja berada di atas namun tante Wulan mengatakan ia ingin mendominasi malam ini. Aku tidak bertanya lebih lanjut bahkan saat tante Wulan memasukan kontolku kedalam memeknya tanpa pengaman.
Ini kedua kalinya aku main dengan Tante Wulan tanpa pengaman. Apakah dia meminum pil kb? Aku berharap tante Wulan tidak meminum pil kb dan bisa hamil anakku. Bukankah dia belum punya anak. Bagaimana kalau nanti aku disuruh tanggungjawab? Ah itu gak mungkin, soalnya dia punya suami. Kalau pun disuruh tanggungjawab aku pun mau. Entah kenapa benih cinta mulai muncul dari diriku kepada Tante Wulan.
"Sayang fokus lah kepada ku." Desah Tante Wulan tersengal.
Kedua tangannya berada di pipiku. Membuatku memandang fokus wajahnya yang tersenggal-senggal.
"Aku fokus mom..ahh!"
Tangan tante Wulan menangkup wajahku meraup bibirku.
"Kevin, bantu aku." Bisik tante Wulan di telingaku.
Aku langsung memegang dua gundukan bokong sintal miliknya. la membantuku yang mulai tidak kuat. Hentakan keras dariku menopang bokong tante Wulan. Ruangan kamarnya dipenuhi desahan kami.
"Akhhh." Desahnya, ia keluar duluan.
Tapi itu tidak membuatku berhenti
memompa lubang miliknya."Kevin kau masih belum?" Tanya tante Wulan.
"Hm, apakah mom keberatan?"
Tante Wulan menggeleng.
"Lakukan sesuka mu sayang" ucapnya.
Aku langsung membalikkan posisi. Sekarang aku berada di atas tante Wulan. Aku menatap dalam diam, tante Wulan mengelus rahangku.
"Kau menyukainya?"
Aku menangkap tangannya.
"Bukan kah ini tugas ku?"
Tante Wulan terkekeh. Entah kenapa aku merasa tidak suka aku hanya dijadikam pemuas nafsunya. Suatu saat nanti kamu akan menjadi milikku tante Wulan.
Aku terus menggenjot lubanya dengan tempo cepat.
"Mom aku akan keluar."
Tante Wulan menggangguk saatku
membenamkan wajahku pada leher nya. Nafasku semakin bergemuruh panas bersamaan dengan genjotan liar menusuk dirinya.Crooooootttttt.....croooooottttt......
Tante Wulan memejamkan matanya merasakan kehangatan di bawah sana. Aku menyemprotkan pejuhku dengan sangat banyak. Aku tidak segera pergi dari atasnya, aku masih setia menenggelamkan wajahku
pada ceruk lehernya."Apa sekarang kau sudah bosan dengan ku mom?" tanyaku.
Tante Wulan melirik sekilas mataku.
"Menurutmu?" Tanya balik Anya.
Jemari tanganku menelusuri wajah cantik Tante Wulan.
"Jangan bosan padaku." Ungkapku tanpa sadar.
Tante Wulan tercengang sejenak mendengar ucapanku.
"Kita lanjutkan di kamar mandi, sayang" bisikku ditelinga.
Aku pun menggendong tante Wulan menuju kamar mandi bak menggendong bayi koala tanpa melepaskan kontolku dari dalam memeknya. Aku pun sampai di kamar mandi dan langsung mengajak berendam di dalam bathup. Aku yang sudah kepalang sange lagi langsung menggenjot lubang tante Wulan. Tante Wulan tersentak saat kontolku menusuk lubangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Pelangi
RandomAdi seorang pelajar SMA yang sedang jatuh cinta kepada Bagas yang notabene seorang perwira polisi dan sudah mempunyai isteri. Bagaimanakah hubungan percintaan mereka. Warning!!! Cerita ini mengandung unsur Seks dan Vulgar! Buat kalian yang tidak suk...