Pov. Bagas
"Aaaahhh fuuucckk..", desahku.
Adi melahap semua kontolku sampe ujung batangnya. Kontolku dimainin dengan lahap. Biji pelerku diemut. Aku menggelinjang. Kemudian kontoliu dikocok dan Adi langsung menciumku.
Adi langsung melumat bibirku. Aku pun membalas lumatan bibirnya. Sekarang kedua tangannya sudah melingkar di leherku. Pantatnya bergesekan dengan kontolku. Aku dorong badannya ke kasur. Aku lumat bibirnya. Basah. Aku dan Adi saling bermain lidah ke dalam mulut.
Tanganku mulai ngeremes bongkahan pantatnya. Aku ambil sedikit ludah dan aku olesin ke lobang pantatnya. Jariku mulai masuk ke lubangnya.
"Sssshh aaahh, Pak..", desah dia dan tersenyum ke arahku.
"Bangsat.. Pinter banget bikin sange..", kataku sambil terus memainkan jariku ke dalam lubang Adi.
Adi mencium bibirku. Tangannya memainkan putingku. Aku lumat bibirnya lagi. Terus turun ke lehernya. Dan sekarang aku udah mainin putingnya. Aku jilat. Aku gigit-gigit kecil. Dua jari aku sekarang udah bersarang di lubang Adi.
"Pak.. Aaahh, fuck.. Yess, Pak..", desah dia.
Aku liat dia memejamkan matanya. Aku langsung balik badannya. Sekarang dia tengkurep. Terlihat jelas putih mulus badannya dengan bongkahan pantat yang padat dan super mulus. Tanpa lama-lama aku langsung arahkan kontolku ke lubangnya. Dan bless. Setengah kontolku berhasil masuk ke dalam lubang kenikmatan Adi.
"Aaaahh fuck sempit banget.. Anjing..", racauku
Adi menoleh melihat ekspresi keenakanku langsung tersenyum. Aku majuin kontolku lebih dalam ke lubang Adi sembari melumat bibirku. Dia cuma bisa mendesah dalam lumatan bibirku merasakan kontolku sepenuhnya masuk ke lubang dia. Aku mulai goyang. Memajumundurkan kontolku dengan ritme perlahan.
"Ahh.. lobang kamu enak bangett sayang..", racauku.
"Pake, Pak.. puasin.. Pake aku tiap hari, Pak.. Aaahh yess..", kata Adi.
"Bangsaaaatt...", kataku sembari mempercepat goyanganku. Kontolku dijepit lubang sempit, putih, mulus.
"Anjiiingg.. mau keluar, sayang.. Aaaaahh.. Gilaa..", racauku tanpa menghentikan sodokan kontolku pada lubang Adi.
"Yeeesss, Pak... Sssshh teruss.. Yang kenceeengg.. Keluarin.. Aaagghhh.. Hot bangeeett, Pak Bagas..", desah Adi menambahku makin sange dan pengen keluar.
"Sayang.. Gak tahaaaann..", kataku sambil terus mempercepat entotan kontol gua.
Paaaak Baagass.. Aaaaahhh..", desah Adi.
"Anjiiiinggg.. Bangsaaaattt.."
Croooootttt crrroooooooottt crooott.
Kontolku berdenyut berkali-kali mengeluarkan peju di dalem lubang Adi.
"Kalian lagi ngapain" ucap seseorang dibalik pintu, tidak lain dan tidak bukan adalah Om Sakha bokapnya Adi dan ada wartawan dibelakangnya.
"Wah gawat pemirsa, Putera Sulung Pengusaha Kaya Raya ternama bernama Adi Sakha saat ini ketahuan berhubungan badan sama anak seorang pengusaha terkenal bernama Bagas Kurniawan yang juga seorang perwira polisi"
Ramai media memberitakan dimana mana.
"Bubar kalian" usir Om Sakha.
"Keluar kamu dari sini" usir Om Sakha padaku.
Aku pun keluar dari kamar Adi. Dan mengendarai motorku. Ditengah perjalanan, ayahku meneleponku.
"Hallo yah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Pelangi
RandomAdi seorang pelajar SMA yang sedang jatuh cinta kepada Bagas yang notabene seorang perwira polisi dan sudah mempunyai isteri. Bagaimanakah hubungan percintaan mereka. Warning!!! Cerita ini mengandung unsur Seks dan Vulgar! Buat kalian yang tidak suk...