Bab 7_ACT 2_Scene 16-18

5 2 1
                                    

[16] INT. KANTOR PENERBIT – PAGI

Lanita berjalan masuk kantor, karyawan yang dilewati meliriknya dan menyembunyikan tawa. Lanita heran tapi berpura-pura tidak peduli, langsung duduk di depan meja kerjanya, menghidupkan PC, bersiaga untuk melanjutkan pekerjaan.
Yunda yang duduknya membelakangi Lanita mengajak mengobrol.

YUNDA
Mbak, emang bener, ya?

LANITA
(menoleh ke belakang) Bener apaan?

YUNDA
Lihat group-chat.

LANITA
(mengambil ponsel di tas, membuka grup gosip kantor)

--layar ponsel Lanita memaparkan obrolan grup Line terbaru. Ada foto-foto Lanita bersepeda dengan Dhar di Museum Fatahillah.

LANITA
ADITTT!!!
(Beranjak dari tempat duduk, keluar dari ruang kerja menuju ruang kerja pemasaran)
(menghampiri Adit yang tengah mengobrol seru dengan rekan-rekan kerjanya; sangat marah)
ADIT!

--rekan-rekan kerja segosipan Adit langsung kabur ke meja masing-masing, pura-pura sibuk kerja.

ADIT
Eh, Mbak Nita! (pura-pura tak bersalah)

LANITA
Hapus, gak, foto-foto yang kamu sebar barusan?

ADIT
Cieee Mbak Nita, akhirnya gak sendirian lagi. Malah sasarannya orang terpandang. (mengacungkan jempol) Sohib Pak Hudson pula. Mantap!

LANITA
Dit! Kamu gak merasa bersalah?

ADIT
Sebagai paparazi di Harsa, aku gak bisa menyimpan kabar sendirian, Mbak. Apa salahnya?

LANITA
Laillahaillallah… Allahuakbar! Lahaullakuwataillabillah…!
(menahan emosi)
Adit, begini, ya! Gak semua kabar itu kamu sebarin. Gak semua hal bisa kamu jadikan berita. Dan satu lagi. Kamu di Harsa itu bagian pemasaran, bukan paparazi! Kamu bukan seorang wartawan gosip. Jika itu hobi kamu, sebaiknya kamu cari kerja di dunia pergosipan, bukan penerbitan!

ADIT
Lha, kenapa Mbak sewot begini? Kan aku cuma membagikan kebahagiaan? Lagian ya, Mbak, udah jadian sama orang kaya gitu harusnya traktir-traktir, dong!

LANITA
Siapa yang jadian?!

ADIT
Masa jalan-jalan artinya belum jadian? Masa sih, Mbak?

LANITA
Adit! Jangan tambah berita yang gak baik!

KARYAWAN #1
Iya tuh, si Adit, hobi banget ikut campur urusan orang.

KARYAWAN #2
Udah dibilang jangan sebarin foto begituan di grup. Ketahuan sama Pak Bos, baru tahu rasa!

ADIT
Malahan Pak Bos yang nyomblangin Mbak Nita sama Pak Dharmendra. Kan jalur hijau, tuh, bagus! Aku, kan, cuma bawa kabar baik ke semua orang kalau pendekatan Mbak Nita sama Pak Dhar berjalan mulus.

LANITA
Tapi foto-foto tanpa penjelasan itu bisa bikin orang lain salah presepsi, Dit. Aku malu! Tolong hapus!

ADIT
Oh, Mbak mau ditambahin penjelasan? Lebih bagus!

LANITA
HAPUS, DIT! KAMU ITU BIKIN AKU MALU!

GITA
(menghampiri, menempelengi kening Adit) SIAL LO PAGI-PAGI BIKIN ORANG DARAH TINGGI!

[Draft] Skenario White AlbumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang