WHAT?!

52 4 0
                                    

Sesampainya di rumah, aku langsung ke kamar, melempar tasku dan langsung menghempaskan badanku ke tempat tidur. AAHHH! Aku memukul bantalku lalu melemparnya asal. Demiapapun aku kesel pake banget! ish! Tiba-tiba pintu berbunyi dan terbuka. Ternyata mama.

"hai sayang, kok mama di cuekin sih di ruang keluarga?" mama langsung menghampiriku dan duduk di sebelahku. Aku langsung memeluk mama. "ma, aku kesel banget ma! Kesellll" aku melemparkan bantal yang ada di sampingku. Beginilah kalau aku lagi kesal, pasti ada aja barang yang aku lemparin.

"eh, udah mama bilang kan, jangan main lempar-lempar barang. Enggak baik. Memangnya kamu kenapa sayang? Oh iya, tumben si Roy gak mampir ke rumah. Dia lagi sibuk ya?" aku langsung memutarkan mata aku. "gimana mau mampir, orang dia sibuk pdkt aku dikacangin mulu" mama menatapku dengan aneh.

"maksud kamu?" tanya mama. Aku langsung melipat tanganku. "iya, sibuk pdkt. Akhirnya aku pulang sendiri deh naik taksi." Kataku. "jadi, kamu pulang naik taksi? Sendirian?" tanya mama sekali lagi. "iya ma".

Mama langsung menatapku kaget."astaga, kenapa pulang sendiri sayang? Kan bisa minta pak Surya jemput atau gak abang kamu." Aku langsung muka cemberut. "males ma udah keburu badmood."

"hmmm, biar mama tebak, pasti Jessy lagi kan?" dan aku hanya diam saja. Mama memang sudah tahu kok aku suka sama siapa. Hehehe. "haduhh, anak mama satu ini lagi dilanda gegana yaa?" aku langsung menatap mama dengan aneh. "sejak kapan mama sekarang jadi pake bahasa aneh-aneh?" tanyaku

"sejak kamu selalu ngedumel sama mama kalau kamu gegana" kata mamaku sambil tersenyum lebar. Hah? Emang iya ya? Ah! Tau ah! Pokoknya hari ini bad day banget!

"yasudah, mandi ya lalu kamu ke bawah makan malam. Mama mau ke bawah dulu siapin makan malam ya." Kata mama dan aku mengangguk. Akhirnya mama meninggalkan kamarku dan aku sendiri. Ah, daripada gini terus, mandi deh. Tetapi, aku harus charge hp dulu, tadi mati hehehe. Setelah aku meng-charge hp-ku, akupun mandi.

Setelah selesai mandi, akupun mengecek hp dan..... wow. Tumben sekali Roy sms dan nelfon aku. 45 message dan 32 missed call. Kecarian ya ternyata?

'kamu dimana? Kok menghilang?'

'lu? Lucia?'

'Lucia! Balas' dan masih banyak lagi message yang berisikan pertanyaan. Ah gak peduli ya siapa suruh cuekin aku tadi. Akupun turun kebawah dan makan malam.

---

"Lucia, papa punya penawaran buat kamu" aku yang sedang makan langsung melihat papa yang juga sedang melihat aku. "penawaran apa pa?" tanyaku pada papa. "kamu kan selama ini ingin banget kan ke Jerman?" akupun mengangguk pelan. Tumben papa nanya begini. "bagaimana kalau papa bikin kamu sekalian stay disana?" aku langsung melongo. Hah? Tinggal di Jerman? BENERAN?!

"Beneran?!" tanyaku langsung dengan agak berteriak. Bagaimana gak senang kalau tiba-tiba ditawarin begini. "pa! ah aku yang minta ke Rusia aja gak di bolehin, sama Lucia kok boleh?" aku langsung melihat Bang Husen. Aku langsung ketawa kemenangan. Siapa suruh jadi playboy.

"kamu mau ke Rusia? Papa gak yakin kamu ke Rusia hanya untuk kuliah." Kata papa dengan tegas. Bang Husen-pun melanjutkan makannya dengan bersungut-sungut. Heheh maafkan adikmu ini bang.

Tapi, tiba-tiba papa berbicara. "tapi ada syaratnya" aku langsung terdiam. Syarat? Haduh, papa kan kalau bikin syarat aneh-aneh. Akhinya aku bertanya. "syaratnya apa pa?" Papa tersenyum misterius. Sepertinya syaratnya agak gak meyakinkan gitu. hm, sepertinya aku memiliki perasaan yang gak enak.

"kamu harus bantuin untuk mendekatkan Jessy dengan Roy" aku yang sedang minum langsung memuncratkan minumanku dan terbatuk-batuk. "LUCIA IH JOROK TAU!" kata Bang Jose sambil mengelap mukanya dengan kain. Tetapi aku gak peduli.

"HAH!? Mendekatkan Jessy dengan Roy?" papa mengangguk sambil makan. Aku menatap mama dan mama hanya tersenyum saja. What? Aku langsung menatap mama tidak percaya. "haha gak pa. Terima kasih atas tawaran papa. Tetapi, kalau untuk mendekatkan Jessy dengan Roy, hah, enggak. Lebih baik aku di Indonesia aja pa." kataku sambil menatap papa dengan horror, See? Papa aku itu beda dari yang lain. Tapi, dari semua syarat yang pernah papa ajurkan padaku, ini yang paling enggak masuk akal.

"benar? Hmm, lebih baik kamu pikir-pikir dulu deh, penawaran ini berlaku untuk selamanya kok." Kata papa. "iya, lumayan loh Lu papa bisa nawarin sendiri, biasanya kan papa enggak kayak gini." Kata mama sambil menatap aku. Aku menatap mama dengan kaget. Mama sebenarnya lagi pihak siapa sih!?

"pa, masa gak ada syarat yang lain? Masa harus bantuin Jessy sama Roy sihh?" kataku pada papa. Papa hanya tersenyum. "yaaa, mau atau tidak?" tanya papa. Ish. Aku tetap diam.

"yasudah, kamu pikir-pikir saja dulu ya. Penawarannya masih berlaku kok untuk kapan saja" dan makan malampun dilanjutkan dengan hening.

---

Penawaran papa itu sebenarnya sangat langka banget. Banget-bangetan bahkan. Tapi... masa harus deketin Jessy sama Roy sih? Itu mimpi buruk banget!

DRRTT DRTT

Daritadi hp bergetar mulu deh, ish. Aku mengecek dan, bener kan. Siapa lagi kalau bukan Roy. Akhirnya aku angkat.

"apa sih daritadi nelfon?" tanyaku kesal. Iyalah kesal gimana gak kesel bunyi mulu hp aku. 'harusnya aku tanya kemana lo tadi!?' aku hanya memutarkan mataku saja setelah mendengar perkataan Roy. "urusanmu?" tanyaku.

'iya itu urusan gue karena gue sahabat lo! Mau gue digorok bokap sama nyokap lo anak perempuannya gak selamat sampai dirumah?!' tuh kan, sahabat. "Mukalu tuh sahabat". Sakit hati tau gak dengernya.. hiks. 'ih, serius dah. Lo kan sahabat gue yang paling gue sayangin. Kan kita selalu bersama dari dulu hingga sekarang.' kata dia dengan sok-sok imut. Ih, "lebay dah". 'eh serius lo kemana tadi woy' tanya dia sekali lagi. "pulanglah, daripada gue jadi nyamuk disitu. Dih ogah banget gue jadi nyamuk disitu" Dan sepertinya Roy lagi tersenyum di seberang sana. 'ooh jadi ada yang cemburu?' emang gue cemburu woy!

"apaan dah. Udahlah kenapa nelfon mulu? Berisik tau!" kataku dengan gak sabaran. Iyalah daritadi aneh-aneh aja. 'gapapa sih, lo-nya juga daritadi gue telfon gak diangkat' kebiasaan deh. "hmm ya deh ya"

'eh besok lo ada gak rencana kan?' rencana? Hmmm, kayaknya gak ada deh. "gak ada, emangnya kenapa?" tanya aku lalu berjalan ke arah balkon kamar ku.

'hmm okay, rahasia dong. Udahlah udah malam udah ya bye kebo' dan sebelum aku membalasnya dia sudah mematikan sambungan telefonnya. Emang kebiasaannya dia yang gak pernah hilang, mematikan telefon secara sepihak. But, its okay hehehe.

Hm, besok emang dia mau ngapain ya? Huft semoga gak ada hubungannya dengan Jessy deh. Kalau ada hubungannya dengan Jessy, MIMPI BURUK!

---

huft, karena greget pengen banget update, akhirnya aku update deh :(

kali ini ada yang vote ya!!

tetap stay terus yaaa!


Sweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang