Rencana Pertama

44 4 0
                                    

Dan disitulah mulai aku bekerja sama dengan Willi. Tetapi, rencana ini harus berjalan secara perlahan-lahan tapi pasti! Kalau tidak, bakalan kacau.

Nah, rencana yang akan mulai aku dan Willi laksanakan adalah mengajak mereka jalan. Atau bisa dibilang double date?

"Will, jadi kita nih rencana pertamanya?" tanyaku dari telfon. Ya, sekarang aku sedang bersiap-siap untuk rencana pertama. Jadi, rencananya, nanti kita ketemu di satu mall dan jalan-jalan. Tetapi, di pertengahan, nanti aku dan Willi akan berpisah dan tentunya membawa gebetan masing-masing ya. Bagus kan?

'jadilah! Masa engga. Orang gue udah di GI pun.' Kata dia dengan semangat. Buset, udah sampai aja di sana. Emangnya udah jam berapa sih? Akupun mengecek jam yang ada di sebelah pintu kamarku. Masih jam 12 kok.

"buset, cepet banget mas udah sampai aja disana. Kan masih 2 jam lagi." Kata aku.'yaah tak apalah buat pemanasan. Udah ya, sampai ketemu disini ya!' dan Willipun mematikan HP secara sepihak. Buset dah, suka banget sih orang yang lagi nelfon sama aku selalu dimatiin sepihak? Sakit hati tau!

            Karena masih jam 12, akhirnya aku bersantai dululah. Masih lama kok 2 jam lagi. Ngapain cepat-cepat. Walaupun udah berpakaian si..... tapi, bodo amet deh hahaha. Karena bosan di kamar, akhirnya akupun kebawah dan menemukan bang Jose sedang masak.

"wii, bang Jose masak apa nih?" tanyaku. Gini emang kebiasaan abang ku yang satu ini, kalau libur pasti deh praktek masak gak jelas apa masakannya. Suka banget bereskperimen. Tetapi enak juga sih masakannya walau aneh bentuknya hehehe.

"eh kamu! Kagetin aja. Ini, lagi masak Pangsit udang. Lagi males bereksperimen." Akupun mengangguk. "kamu udah rapi aja, mau kemana kamu?" tanya bang Jose sambil memasak tanpa melihatku. "ah, ini, biasa janjian bang"

"Sama?" tanya bang Jose. "sama Willi, Jessy, Roy." Kataku. Dan bang Willi hanya ber'oh' ria. "bang Husen mana bang?" tanyaku sambil menunggu masakannya di meja makan. "entahlah, paling lagi pergi sama temennya." Cih, main mulu. Setelah masakannya jadi, aku langsung mengambil tanpa berfikir panjang kalau itu masih panas dan yah, pada akhirnya tanganku kepanasan karena memegang makanannya dan aku memekik kesakitan.

"aww!" bang Jose yang melihat langsung menarik tanganku ke washtafel dan menyirami tanganku dengan air. "ck, udah tau masih panas! Jangan aneh-aneh terus deh kamu!" aku hanya bercengir "hehehe maaf bang"

 Setelah aku diomelin karena kecerobohanku, pada akhirnya aku dianterin ke GI sama bang Jose. Yah, emang gitu bang Jose. Bisa baik bisa ganas. Tapi, gapapa deh. Cirri khasnya mungkin kali ya.

Sesampainya di GI, akupun langsung ke tempat janjian yang sudah di tentukan oleh kita berempat. Sebenarnya ini masih jam 1an, tapi, gak apa-apalah. Lagian ada si Willi juga kan, jadi ada teman lah. Saat aku sedang berjalan ke tempat janjian, tiba-tiba ada menarik tanganku. Akupun berhenti mendadak dan berbalik karena penasaran siapa yang menarik. Ternyata... "Roy!" kataku.

"ternyata benar. Daritadi gue udah liat lo pas lobby, pas gue mau manggil elo, eh elo udah ngacir aja" kata dia. Akupun hanya menjawab 'oh'.  "terus, kok lo gak langsung ke tempat janjian aja?" tanya aku heran. Roy kan biasanya kalau lagi janjian pasti langsung ke tempat janjian tersebut. Roy hanya mengangkat bahunya saja. "tadi gue kesana, eh gak ada siapa-siapa. Terus tadi gue nelfon Willi, gak diangkat mulu. Terus gue nelfon Jessy, juga gak diangkat. Padahal katanya dia juga udah disini. Tadi gue nelfon lo juga. Tapi lo juga enggak angkat telfonnya." Kata dia dengan Jengkel. Eh? Aku langsung melihat telfonku dan.... Benar.

Aku hanya bisa menyengir ria. "Maaf, tadi gue silent heheheheh." Dan dia memutarkan bola matanya. Tapi, Bukannya katanya Willi dia sudah disini ya? Eh, jangan-jangan.... Aku langsung tersenyum Aah, Willi memang baik!

Sweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang