XVI

7 3 0
                                    

Enjoy the story~❤️





"Mbak, tolong bawa Zion ke atas" - Lia.

"Hadeuh, pagi-pagi udah bikin ricuh."

"Lo ngapain pagi-pagi ke sini? Gak punya kerjaan?" - Lia.

"Apa? Gue gak punya kerjaan? Lo kayaknya perlu tau deh, kalo gue ini model ternama" - Novi.

"Apa? Model? Gue juga model loh, tapi kok gak pernah denger nama lo ya?"

"Main lo kurang jauh!" - Novi.

"Kayaknya bukan gue deh yang mainnya kurang jauh, tapi nama lo yang belum sampe ke level gue" gue senyum.

"Tante, apa kabar?" - Novi.

"Mama mau siap-siap dulu," - mama.

"Udah gue bilangin gak percaya sih," gue ketawa.

"Lo mending pulang, gue gak mau berantem sama tunangan gue" - Bang Kevin.

"Ih! Kamu kok gitu sih, Vin sama aku?" - Novi.

"Gitu gimana? Lo bukan siapa-siapa gue, lo aja yang dari dulu nempel terus sama gue" - Bang Kevin.

"Kevin, kamu kok jadi galak sih sekarang?" - Novi.

"Sabar, Li. Kalo mau ngamuk jangan di sini. Inget, ini rumah calon mertua lo" gue ngusap pundak Lia.

"Dasar gak tau diri! Perempuan gak ada akhlak! Bisa-bisanya godain cowo di depan pacarnya! Muka tebel, gak punya malu! Lo pake skincare semen atau gimana?! Bagi dong resepnya, gue juga mau punya muka tebel kayak lo!"

"Kok jadi lo yang emosi?" - Lia.

"Ini rumah nyokap gue, jadi gue bisa wakilin emosi lo."

"Oh, oke. Makasih loh," - Lia.

"Hm, sama-sama. Masih mau dimaki lagi gak?"

"Gak, nanti aja. Siapin kalimatnya aja dulu," - Lia.

"Oke," gue ngangguk.

"Ayo berangkat! Zion sama Mbak Sinta mana?" - Mama.

"Ada di kamar, ma."

"Mbak Sinta!" - Mama.

"Ya, bu??" - Mbak Sinta.

"Bawa Zion turun ya, kita berangkat belanjanya sekarang aja" - mama.

"Ya, bu" - Mbak Sinta.

"Kevin, bangun kamu" - mama.

"Iya, ma" - Bang Kevin.

"Tante mau kemana? Mau belanja? Pake mobil saya aja, sekalian saya" - Novi.

"Mama tunggu di depan. Kevin," - mama.

"Iya, ma" - Bang Kevin.

"Bu, nanti kita langsung pulang atau ke sini lagi?" - Mbak Sinta.

"Ke sini lagi, suami saya nanti jemput di sini. Ayo!" Gue ambil Zion dari gendongan terus ke depan.

"Bener-bener gak tau aturan. Untung sarapan mama udah habis," - mama.

"Lo depan aja, temenin abang gue."

"Tapi," - Lia.

"Masuk," gue bukain pintunya.

"Zion mau sama mami atau oma?" - Mama.

"Pi," - Zion.

"Gak ada papi, sayang. Adanya oma tuh, turun ya. Awas hati-hati nyelipnya," gue turunin Zion di bangku belakang.

Ghost In Love II - Hwall [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang