⚠️ WARNING⚠️
Toxic/Harsh words, non bakuJangan lupa vote dan comment
Jangan lupa follow juga, bantu 245!Kayanya yang minat turun. Jadi, malas double update huh..
Happy Reading
Danur berjalan di sekitar taman. Melipur diri yang tengah gundah, ditelan gusar mencatuk kalbu. Sudah dua hari ia memikirkan pertanyaan Runa mengenai masa depan yang akan ditempuh sebentar lagi. Mengingat dirinya sudah di penghujung kelas.
Ini masa-masa sulit yang menentukan langkah. Lamun dia risau lantaran minat. Ada beberapa jurusan yang ia inginkan, tetapi memiliki peluang yang kecil.
Danur tak mau salah masuk. Cuak jikalau batin menentang, maka semangat pun tak membentang. Tapi dia bimbang dengan jurusan yang akan dipilihnya kelak.
Mana yang lebih baik. Mana yang sangat ia minati. Danur tak tahu harus memutuskan apa.
"Haa... bingung.." Ia menghela napas sembari melepas curah yang hinggap di benak. Lalu dia terduduk, menyadarkan punggung di kepala kursi guna mengusir penat yang menusuk raga.
Dia pun memejamkan mata sejenak, menikmati semilir angin yang serasa menyentuh kulit putihnya. Tak lama kemudian terdengar suara gemersik yang menuai kerutan di dahi. Ia menduga bahwa ada seseorang yang mendekat ke arahnya.
Manik delima pun terbuka perlahan tatkala sesuatu menaungi wajah cantiknya dari bayan syamsi. "Kamel?" gumamnya saat menilik sosok yang berdiri di belakangnya.
Pletak.
Leo menjitak kepala Danur lantas mendengus kasar. Ia tak suka dipanggil kaya gitu. Kesannya jadi girly dan cutie abis. Padahal dia manly.
"Lo napa demen jitak kepala gue, sih!?" Danur bersungut seraya menatap sengit Leo yang sudah duduk di sebelah kanannya.
"Habis lo manggil gue 'Kamel'."
"Ya, kan nama lo Kameleo, Kamel."
"Kan, bisa 'Leo'."
"Teu hayang."
"Ck. Au ah.."
"Dih, daripada gue panggil mleo-mleo."
"Jangan kek sepupu gue ya, su!"
Leo mendengus lantas melipat kedua tangan di depan dada sembari menekuk bibir. Danur yang melihat hal itu sontak tersenyum manis lalu mencubit pipi temannya tersebut.
"Ululu manisnya.." godanya seraya mengusak rambut coklat yang terasa lembut di telapak tangannya. Sepertinya Leo sering melakukan perawatan sehingga kulit dan rambutnya terlihat sehat.
Berbeda dengan sebagian anak laki-laki lainnya yang tak perlu repot melakukan perawatan. Karena kata mereka, kulit gosong matahari itu sehat padahal baunya yang bikin para cewek sungkan dekat.
Untung teman-temannya yang cowok nggak begitu. Karena mereka dicuci otaknya sama pasangan masing-masing. Makanya jadi demen perawatan. Kadang Danur sampai pusing gara-gara Zack bahasnya skincare mulu.
Pasalnya skincare Danur nggak selengkap punya Zack. Dia berasa kalah saing sama pemuda itu. Tapi ia bodoamat karena efek perawatannya sudah terlihat tanpa menguras dompet.
Dia masih sayang harta. Karena prinsipnya adalah harta, tahta, malesub.
"Jangan mengacak-acak rambutku!" ujar Leo sambil menampik tangan kanan Danur. Tanpa menyembunyikan semburat merah yang terlukis di wajahnya. Hal itu membuat temannya terkikik gemas hingga tanpa sadar memajukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Latto-Latto In Love {Fem!Dom}
Teen FictionTeketeketek so bising Mwah-mwah so sweetie Jangan lupa follow sebelum membaca (≧▽≦) _________ Sinopsis... Tek.. Tek.. Tek.. Tek.. Teketeketek Etdah buset. Nggak di sini nggak di sana, bunyi ini mulu perasaan. Berasa backsound kehidupan...