5

902 102 5
                                    

SEBELUM BACA GW INGETIN UNTUK VOTE ⚠️⚠️

"Are you okay?"
Itu adalah kalimat pertama yang Becca dengar setelah ia tersadar dari pingsan nya

Becca mengangguk sebagai isyarat 'iya'

Becca kemudian duduk walau dirinya masih lemas, dia berusaha mengingat apa yang terjadi

"Jadi kau yang menolong ku?" Tanya Becca

"Ya" jawab orang itu tanpa ekspresi

"Ternyata dia baik, hanya saja mukanya yang tanpa ekspresi itu membuat ku ingin mencakarnya" batin Becca

"Terimakasih Freya" ucap Becca menurunkan gengsinya, mau bagaimanapun Freya lah yang menolongnya jadi dia harus berterima kasih.

"Kenapa kau tadi pingsan?" tanya Freya enteng

"Bodoh, kau menembak pria itu didepan mataku langsung, tentu saja aku shock" jawab Becca kesal, orang didepannya ini tolol sekali pikirnya

"Hanya menembak" ucap Freya seperti biasa tanpa ekspresi

"Huftt aku sedang tak ingin ribut dengan mu, jadi sekarang bagaimana kondisi para pria itu?" ucap Becca

"Mati" jawaban singkat Freya yang tanpa ekspresi berhasil membuat Becca mendelik

"Kau membunuhnya?!!" tanya Becca speechless

"Bahkan aku hanya satu, dan kau dua" lagi-lagi jawaban Freya membuat Becca melotot

"Aku tidak membunuh!" Tegas Becca

"Becc sudahlah kau seperti baru pertama kali saja" ucap Freya kali ini dengan senyum yang menurut Becca 'aneh'

"Apa maksudmu? Aku memang tidak pernah!" Becca harus menegaskannya

"Becca kita ini pengusaha, hal gila seperti itu dan semacamnya sudah jadi hal biasa dan normal, tidak ada yang perlu di khawatir kan" ucap Freya

"Frey, jika aku bermasalah dengan orang, aku akan menghancurkannya dan tentu saja perusahaannya, tapi aku TIDAK SAMPAI MEMBUNUHNYA!" Becca menekankan 3 kalimat terkahirnya

"Woww jadi kau baru pertama kali membunuh dan kau langsung membunuh dua orang, itu keren" puji Freya

"Gila" cuma kata² itu yang bisa becca batinkan, manusia didepannya ini malah memuji tindakan bodohnya, tidak kah dia tahu bahwa dia juga bisa masuk penjara karena hal bodoh ini

"Frey tell me, berapa banyak manusia diluar sana yang sudah kau bunuh?" tanya Becca

"tidak bisa dihitung dengan jari" ucap Freya lagi-lagi tanpa ekspresi

Becca benar² speechless untuk kedua kalinya.

"Bagaimana jika polisi menangkap kita?" Becca akhirnya mengeluarkan kekhawatiran nya

"Crist ada disana untuk menghilangkan bukti kematian para pria sialan itu, dan Louis sedang mencari tahu siapa dalang dibalik semua ini" jelas Freya

Beccy ber 'oh' saja, tubuhnya masih lemas karena pertama bibirnya sedikit robek, kedua kepalanya dipukul dengan kayu dari belakang, yang ketiga dia melihat kematian dengan pistol didepan matanya, dan yang terkahir dia mengetahui fakta bahwa dia membunuh dua orang.

"Kau harus makan!" Perintah Freya

Becca heran dengan manusia itu, jika orang sakit biasanya akan ditanyai "apa kau sudah makan? jika belum makan lah, dan jika kau tak mau makan akan ku suapi"

Freya ini sangat berbanding terbalik dengan semua itu, dia memerintah tanpa bantahan.

Becca memutuskan mengambil makanan disebelahnya untuk dimakan, karena muka Freya terlihat tidak ingin mendapat bantahan.

Becca terus berusaha makan meskipun tanganya bergetar, mulutnya sakit untuk dibuka, dan lidahnya yang terasa pahit.

Freya yang melihat itu menghembuskan nafasnya.

dia langsung mengambil alih makanan Becca, dan tentu saja dia menyuapi Becca

"Merepotkan" ucap Freen dengan fokus menyuapi Becca

"Sorry, aku bisa memakannya sendiri, pulang lah kau pasti lelah dan besok kau juga bekerja" ucap Becca merasa tak enak karena sedari tadi merasa merepotkan Freya

"Kau pikir aku akan pulang sedangkan kau disini makan saja susah!" Ucap Freya sambil geleng-geleng kepala

"Ada suster yang akan menjagaku, aku tau kau tak ikhlas melakukan semua ini jadi pulang lah" ucap Becca

"Sok tau, diam dan buka mulut mu, kau harus menghabiskan makanan mu" ucap Freya tak terbantah

Becca akhirnya nurut saja, dia membuka mulutnya untuk menerima suapan dari wanita asing yang pernah menjadi musuh perusahaannya

Melihat Becca yang menurut dengan Freya membuat Freya tersenyum sangat tipis bahkan Becca tak menyadari senyumannya

"Lucu" satu kata yang bisa batin freen ucap kan

setelah Freya menyuapi Becca sampai makanannya habis dia pamit untuk pulang.

.
.
.
.
.
.

"Jangan menilai siapapun dan apapun dengan sebelah mata"

Eyoo broo balik lagi sama author kece awokawok, lo pada pasti berekspektasi kalo Freya bakal jagain Becca sampai nginep? oh tidak babe , Freya mempertahankan gengsinya.

Btw puas ga nih kalian, akhirnya ada freybecc moment di cerita ini, kalian nungguin momen mereka sampai 4 chapter , finally di chapter 5 ini kalian mendapatkannya guys, gw bikin cerita ini bener² perlahan-lahan, supaya jelas kisah cintanya dan konfliknya.

Ada bagian yang enggga kalian pahami langsung tanyain aja.

JANGAN LUPA VOTE!

MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang