THE BLACK SWAN [END]

5. S'amuser

Sebuah malam yang akan menjadi penentu bertambahnya usia bumi saat ini. Kita biasanya menyebut dengan malam tahun baru, sebuah malam yang akan selalu di tunggu untuk dirayakan oleh orang-orang dengan makan-makan bersama keluarga mereka, teman atau kekasih.

Namun, kali ini terdengar sebuah kabar yang menyebar di Korea. Jika akan di adakan sebuah perayaan kembang api besar-besaran tepat di tengah kota Seoul. Para penduduk ramai-ramai berkumpul di satu titik temu dengan tujuan melihat pesta kembang api.

"Eomma ayo, kita akan terlambat" ucap seorang gadis kecil yang berumur kira-kira enam tahun, tengah menarik tangan sang ibu untuk menuju tempat tujuan mereka.

"Iya sayang, berhati-hatilah lihat banyak orang" dengan sangat sabar sang ibu mengikuti tarikan gadis kecilnya.

Sesampainya di tempat, begitu banyak sekali orang yang bersiap untuk melihat pesta kembang api. Waktu menunjukkan pukul dua belas lewat lima puluh delapan. Saat ibu gadis itu tengah fokus melihat ke arah depan dengan tangan yang masih senantiasa menggandeng gadis kecilnya tepat di sampaingnya.

Tiba-tiba saja kericuhan terjadi hingga membuat gadis kecil itu terpisah dengan sang ibu satu menit sebelum pesta kembang api di mulai.

"Eomma!" teriak gadis kecil itu ketakutan di tengah-tengah keramaian.

Terlihat jelas jika gadis kecil itu sangat takut di tengah kerumunan manusia. Mereka sangat acuh dengan gadis kecil yang ketakutan itu. Bahkan karena sangat takut gadis kecil itu pun menangis dan berteriak memanggil ibunya. Tak hanya itu dia juga berkeliling mencari keberadaan sang ibu yang hilang entah ke mana.

Waktu seakan berhenti sejenak. Langkah kaki seseorang mulai mendekat ke arah gadis kecil yang tengah menangis tersedu-sedu. Seorang pria berperawakan tinggi, memakai baju berwarna putih dengan bulu-bulu entahlah bulu apa itu tapi terlihat begitu lembut menghiasi tubuh pria itu. Wajahnya begitu menawan yang memancarkan aura putih terlihat indah menenangkan hati dan jiwa.