21. Rêves Sanglants

524 46 6
                                    

Fleurs de lune Club Paris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fleurs de lune Club Paris

Di tengah riuh-riuh orang menari di bawah gemerlap lambu berkedip-kedip menyilaukan mata. Jimin ada di tengah keramaian itu untuk menyegarkan pikirannya sejenak bersama kakaknya Ryu Heung Min.

Kakaknya yang mencintai dunia gemerlap manusia, kini menuangkan wine ke gelas Jimin. Lalu menyandar kembali, kedua matanya tidak pernah lepas memantau para manusia yang ada di sekitarnya.

“Kenapa kau datang kemari? Bukankah lebih baik di Korea?” tanya Heung Min begitu santai.

Jimin tiba-tiba saja mengontak kakaknya, apa dia berada di Paris atau tidak. Ternyata laki-laki itu berada di Paris, lantas Jimin langsung menemuinya di club miliknya. Bisnis kakaknya berkembang pesat, Jimin menggeleng pelan heran. Bisnis yang dia geluti sejak dirinya datang ke manusia  membuat kakaknya kecanduan. Dia tidak mengonsumsinya, tapi dia suka mengelola sesuatu yang mendatangkan manusia. Membuat mereka merasa candu, perputar dalam kenikmatan dan juga sensasi aneh yang membuat Heung Min menyukainya.

“Tidak ada apa-apa hanya ingin bertemu denganmu” mengangkat gelas itu lalu menengguk habis cairan yang ada di dalamnya.

“Bagaimana istrimu, apa dia baik-baik saja?”

“Dia baik-baik saja, tapi aku di usir olehnya. Dia menyuruhku untuk bermalam di luar, dia merasa mual saat melihatku” jelas Jimin kembali menuangkan minuman itu, menenggaknya secara cepat dia merasa frustrasi.

“Apa dia sudah hamil anakmu?” tanya Heung Min.

“Aku tidak tau, tapi aku melihatnya berbeda. Dia selalu saja merasa kedinginan dan juga akhir-akhir ini dia sering mual. Bahkan dia tidak mau dekat-dekat denganku.”

“Jika dia hamil kau harus berhati-hati, kau tau kan apa risikonya. Ingatlah dia manusia, dia begitu lemah.”

“Dia memang lemah, tapi apa seperti itu jika dia tengah mengandung anakku. Dia akan tersiksa?”

“Aku sudah memperingatkanmu dulu, dia adalah manusia, bukan seperti bangsa kita. Tapi kau menginginkan seorang anak darinya. Jadi kau harus membantunya.”

“Aku akan membantunya, ini semua demi anakku.”

Seseorang tengah mengamati Jimin dan juga kakaknya. Pria itu seperti sebuah benalu saja, membuntuti Jimin ke mana pun dia pergi. Bukan tanpa sebab, dia memantaunya karena ingin mencari cela agar dirinya bisa kembali bertemu dengan Hyemi istri Jimin.

Pria itu sudah dari tadi berada di situ, bahkan sebelum Jimin datang. Sebuah ketidaksengajaan kali ini membawa keberuntungan untuknya. Jimin datang sendiri artinya dia kembali meninggalkan wanita itu sendirian di rumah.

Arion mendengar percakapan kakak beradik itu secara diam-diam dari kejauhan. Keramaian bukan masalah untuk dirinya sebab dia memang bukan manusia. Mendengar pembicaraan seseorang dari kejauhan sangatlah mudah untuk Arion.

THE BLACK SWAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang