22. Secret révélé

487 47 14
                                    

Jimin tidak bisa berpikir lagi, saat sambungan teleponnya tiba-tiba terputus dan juga suara rintihan dari istrinya begitu menyayat hati Hyemi sedang dia tidak baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin tidak bisa berpikir lagi, saat sambungan teleponnya tiba-tiba terputus dan juga suara rintihan dari istrinya begitu menyayat hati Hyemi sedang dia tidak baik-baik saja.

Pria itu kelabakan mencari kunci mobilnya yang dia taruh sembarangan di atas meja. Kakaknya masih sama di posisi awal. Duduk menyilang begitu santai dari mejanya, dia melihat adiknya berjalan mendekat seperti terburu-buru. Dia bertanya-tanya sebenarnya apa yang sudah terjadi.

"Apa yang kau cari?" tanya Heung Min.

"Ini sudah ketemu, aku mau pulang. Istriku sepertinya tidak baik-baik saja" jelas Jimin lalu pergi begitu saja.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Heung Min melihat punggung Jimin mulai menjauh pergi.

Pikiran Jimin sudah tidak terkendali lagi. Jantungnya berdetak dengan cepat, dia merasa cemas dan memiliki firasat buruk kepada istrinya. Sebelum Jimin tinggal tadi dia baik-baik saja, lalu saat Jimin meneleponnya baru saja kenapa dia merintih kesakitan.

Beberapa kali Jimin memukul kemudi melampiaskan kecemasannya. Laju mobilnya sudah melewati batas, dia begitu cepat memacu kecepatan mobilnya. Hanya satu yang dia pikirkan saat ini istrinya.

"Kenapa aku meninggalkannya, walaupun dia menyuruhku pergi" Jimin terus menyalahkan dirinya, kenapa dia tunduk kepada Hyemi. Sebelumnya dia tidak akan melakukannya saat wanita itu ingin Jimin menjauhinya.

"Semua ini salahku!" ucap Jimin, mobilnya melesat begitu cepat.

Vante, pria itu hanya bisa pasrah di lantai terkulai lemah saat Arion beehasil mengalahkan dirinya. Ternyata benar kekuatan keluarga Ryu tidak akan mampu menandingi kekuatan keluarga Jeon yang merupakan keturunan asli bangsa White Swan Australia.

Suara langkah kaki tergesa-gesa terdengar begitu nyaring menaiki tangga menuju lantai atas. Suara itu semakin mendekat ke arah kamar Hyemi.

"Sayang!" teriak Jimin membuka kasar pintu kamar.

Pandangannya tertuju pada ranjang kosong yang berhiaskan cairan merah meluber ke mana-mana.

"Jim, Istrimu di bawa oleh Arion" ujar Vante.

Tubuh Jimin merosot ke lantai dia tidak percaya dengan apa yang di katakan adiknya. Akan tetapi kenapa adiknya berada di rumah Jimin?

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Jimin masih terduduk di lantai.

"Aku hanya ingin melihat istrimu kondisinya baik-baik saja atau tidak."

"Memangnya apa urusanmu dengan istriku. Dia istriku, jadi aku yang bertanggung jawab untuk segalanya."

"Tapi sekarang istrimu di culik Arion, kau juga yang harus bertanggung jawab untuk ini. Kenapa kau meninggalkannya?" bentak Vante kepada kakaknya. Bisa-bisanya Jimin meninggalkan Hyemi begitu saja tanpa penjagaan apapun.

"Aku memang bersalah untuk ini, tapi dimana dia sekarang. Aku harus menemukannya!"

"Jim dia terluka" ujar Vante tiba-tiba.
Pandangan Jimin langsung tertuju pada Vante. Dia mengatakan jika Hyemi terluka.

THE BLACK SWAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang