Petualangan 4: 19. Gadis Binalku

10.7K 17 0
                                    

Woro-woro.

Sebelum membaca cerita ini saya ingin menginformasikan dulu bahwa lapak ini adalah lapak untuk mempromosikan cerita ini saja.

Jadi ceritanya tak akan full. Hanya cuplikan saja.

Kalian bisa mendapatkannya di Karyakarsa

Jangan khawatir. Harganya murah meriah.

Hanya 5.000 doang.

Sama dengan beli 3 gorengan. Hehehe.

Amat terjangkau kan?

❤️🌸❤️🌸❤️🌸❤️
.
.

Di saat Gadis menunduk malu, Mas Dono semakin leluasa mendekatinya.  Apa-apaan ini?  Dengan liciknya dia memanfaatkan kesedihan Gadis untuk meraba-raba tubuh kekasihku.  Namun, kemarahanku berganti rasa aneh yang menggelitik melihatnya meremas dada montok Gadis.

“Mas Dono ndak mau munafik, Neng.  Mas suka pada Neng.  Mas bergairah tiap melihat Neng.  Lebih baik kita jujur pada hasrat kita toh?” bisik Mas Dono lugas. Tangannya meremas kedua bongkahan susu Gadis, dan jempolnya mengusap pentil Gadis lalu memluntirnya.  Pentil Gadis ngaceng hingga menjeplak di kaus ketatnya.  Darahku berdesir melihatnya.

Sorot mata Gadis menggelepar aneh.  Apa dia tergoda akan mengiyakan ajakan mesum tersirat itu?  Anehnya, bukannya marah … aku menanti kekasihku mengiyakannya dengan hati berdebar karena penasaran.

“Maaas ….”  Gadis mendesah pelan.  Tangannya terulur menyentuh tangan Mas Dono yang tengah meremas payudaranya, lalu mengelusnya perlahan.

Ayo, tunggu apalagi?  Lekas ambil kesempatan ini untuk menyetubuhinya, Lelaki goblok!

Tunggu!  Mengapa aku seolah mengharap lelaki ini segera mengentot kekasihku?  Kesadaran ini membuatku terpana.  Jadi penyakitku sebenarnya adalah … aku akan semakin bergairah setiap kali melihat ada lelaki lain yang mengerjai Gadis binalku?  Astaga!

“Maaf, Mas … Gadis gak ingin menyakiti hati pacar Gadis.  Dia sudah berkorban menerima Gadis yang seperti ini, jadi Gadis gak ingin mengecewakannya.”

APA?!  Gadis menolak tawaran menggiurkan itu?  Dan mengapa aku harus kecewa karenanya?  Aneh sekali!  Meski aneh, aku tak bisa menyembunyikan wajah kecewaku ketika kembali ke sisi Gadis.  Dia jadi salah tingkah karena gagal paham membaca ekspresiku.

“Apa Jun tadi melihat kejadian itu?” pancingnya was-was.

“Kejadian apa?” tanyaku datar.

“Tadi … anu, ada yang mendekatiku.  Lalu dia me-“

“Lelaki kan?  Dia meremas tetekmu, kan?”

Mata Gadis membola mendengarku memotong ucapannya.  Dia semakin was-was, khawatir aku marah dan cemburu.

“Jun, maaf aku udah berusaha menolaknya.  Dia juga udah kusuruh pergi.”

“Mengapa gak dilanjutkan?”

Gadis menggeleng kuat untuk meyakinkanku.  “Kau seharusnya tahu, Jun … aku gak akan binal pada lelaki lain kecuali padamu.”

“Bagaimana kalau aku yang memintamu melayani godaan lelaki lain?” pancingku lain.

“Jun?  Bukannya kamu …?  Kamu benci kalau ada yang menyentuhku, kan?”

“Aku benci jika mereka memperkosa atau menyakitimu.  Bukan berarti aku tak memperbolehkanmu berhubungan dengan lelaki lain.”

Mata Gadis membelalak lebar mendengar ucapan tak senonohku.

.....

Baca selengkapnya di Karyakarsa.

Hehehe
.

50. Gadis Binal (21+) / TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang