4. Tukang Kebun yang Bernapsu Tinggi

30K 55 0
                                    

Woro-woro.

Sebelum membaca cerita ini saya ingin menginformasikan dulu bahwa lapak ini adalah lapak untuk mempromosikan cerita ini saja.

Jadi ceritanya tak akan full.  Hanya cuplikan saja.

Kalian bisa mendapatkan versi penuhnya di ebooknya.

Jangan khawatir.  Harganya murah meriah.

Hanya 5.000 doang.

Sama dengan beli 3 gorengan.  Hehehe.

Amat terjangkau kan?

Love you all...

🌸❤️🌸❤️🌸❤️🌸
.
.

CUPLIKAN:

Kegiatan favoritku tiap sore adalah menyaksikan pemandangan menarik dari jendela kamar kosku.  Tukang kebun tetangga sebelah sibuk mengerjakan tugasnya.  Dia tak terlalu tampan, bahkan agak dekil.  Yang menarik perhatianku adalah badannya yang kekar dan jendolan di selangkangannya.  Untung dia punya kebiasaan telanjang dada dan hanya mengenakan celana kolor yang agak longgar.  Saking longgarnya, celana kolornya melorot, menggantung di pinggulnya.  Bulunya yang lebat terlihat dari pusarnya mengarah ke bawah.  Ke jendolan yang menunjukkan keperkasaan burungnya. 

Heran, mengapa kontolnya selalu ngaceng?  Tak heran aku ngeces melihatnya.  Aku seringkali memandangnya sambil asik masturbasi di balik jendela kamarku.

.....

“Eh?  Mas belum kenalan kok sudah berani grepe dada orang!” protesku manja.

“Ndak apa, Non.  Saya tahu selama ini Non sering mengintip saya toh,” kata tukang kebun itu seraya memamerkan seringai mesumnya.  “Saya Dono, tukang kebun sebelah.”

“Gadis.  Anak kos sini,” sahutku membalas perkenalannya yang tak lazim.  Mana ada orang baru mengajak kenalan setelah menowel susunya?

“Sekarang kita sudah kenalan, berarti boleh toh saya menjawil Non?”

Eh?  Ternyata Mas Dono ini sangat mesum!  Tanpa babibu dia meremas susuku gemas.  Satu tangan di payudaraku, tangan lain meremas pantat semokku.

....

“Kok sudah basah, Non?  Belum juga dimasuki kontol saya,” komentar Mas Dono nakal.

“Masuki, Maaas,” pintaku manja.  Pengalaman pertamaku bersama si dingin Jun membuatku kesal.  Aku ingin meraih kegairahan panas dari lelaki lain.  Mungkin Mas Dono bisa lebih memuaskanku.

Mas Dono bergerak keatas, mulutnya mencaplok putingku yang telah menonjol keras.  Lidahnya langsung menyapu dengan kehangatannya.

.....

Mau yang lebih hangat atau panas?

Baca lanjutannya di Karyakarsa.

50. Gadis Binal (21+) / TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang