Petualangan 2: 8. Usai yang Pertama, Ada yang Kedua

12.4K 19 0
                                    

Woro-woro.

Sebelum membaca cerita ini saya ingin menginformasikan dulu bahwa lapak ini adalah lapak untuk mempromosikan cerita ini saja.

Jadi ceritanya tak akan full.  Hanya cuplikan saja.

Kalian bisa mendapatkan versi penuhnya di ebooknya.  Link ada di profilku.

Jangan khawatir.  Harganya murah meriah.

Hanya 5.000 doang.

Sama dengan beli 3 gorengan.  Hehehe.

Amat terjangkau kan?

Love you all...

❤️🌸❤️🌸❤️

.

.

Aku keluar dari ruangan Pak Lele sekitar pukul lima sore lebih.  Sekolah tampak lenggang, syukurlah … jadi tak ada yang mergokin aku keluar dari kantor bandot tua itu.  Aku berjalan dengan santai, sedetik kemudian nyaris melompat kaget saat ada yang menghadang di depanku.  Ternyata Jun.  Si ganteng menyebalkan yang menjadi idola cewek-cewek sekolah ini.

“Kamu?  Mau apa?  Kurasa aku gak berhutang padamu, kan?”

“Memang tidak.  Tapi saya tahu sesuatu yang menjijikkan darimu!”

Apakah ini ancaman terselubung?  Aku memutar bola mata malas.  “Bukannya selama ini memang begitulah kamu menganggapku?”

“Sekarang lebih lagi begitu melihatmu keluar dari kantor Pak Lele!”

.....

“Aaah … Juuun!”  Aku memekik manja ketika mendadak Jun mencubit pentilku dan menariknya dengan gemas.  “Jangan ditarik, nanti putus,” protesku gusar.

“Yang ada, yang putus itu urat kemaluan kamu,” ejek Jun sinis.

Aku menyeringai malas menanggapinya.  Kutarik kepalanya ke dadaku.  Daripada mulutnya mengeluarkan kata-kata menjengkelkan mending dipakai untuk sesuatu yang jauh menggairahkan.

“Isep, Jun.  Yang kuat!” titahku sembari meremas rambut lebat Jun.

Dia mematuhiku.  Mulutnya menyedot susuku dengan rakus seperti bayi kelaparan.  Lidah Jun mengecap dan menjilat putingku cepat, sementara tangannya meremas payudaraku yang lain dan memilin ujungnya.  Aku merem melek dibuatnya.  Semakin gemas, hingga tanganku tak sadar mengocok penis Jun bertambah cepat dan cepat.

....

Doggy style?  Jadi dia menganggapku anjing betina yang layak dipermainkan sesuka hatinya!  Tapi tak apa, asal senikmat ini.  Jun memasukkan kontolnya sangat dalam hingga terasa mentok memenuhi rahimku.  Kemudian dia menggenjotku amat kuat sementara tangannya tak berhenti meremas susuku dan memluntir putingnya.

Saat dia menggenjotku, pantatku kugeolkan maju mundur, keatas kebawah, juga sesekali memutar untuk menguleni batang perkasa yang tengah mengaduk lubang kewanitaanku.  Jun bertambah belingsatan.  Dia menunduk dan menindihku rapat saking gemasnya.  Aku menoleh padanya untuk memagut bibirnya yang kenyal.

...

Pengin tahu panasnya Jun?

Baca selengkapnya di Karyakarsa.

50. Gadis Binal (21+) / TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang