-01. A

4.9K 340 59
                                    

"[Fullname], sayangku, cintaku, cantikku, my whole life. Will you marry me?"

Jika tiba tiba di lamar seperti itu dengan lelaki yang baru saja di kenal akhir akhir ini, pastinya akan di tolak mentah mentah, kan? karena berbagai alasan.

Tapi, [Name] menerima lamaran Solar. Dirinya—sejak kecil, sudah ada impian untuk menjadi pengantin. Kadang, ia berfikir bagaimana jika ia tak di lamar siapa siapa? Jadi ketika ada pria yang bersedia dengannya. Kenapa tidak?

[Name]—seorang wanita bagai bidadari yang baru saja lahir seperti bersihnya mutiara.

Solar sendiri heran, mengapa ia bisa mendapatkan gadis yang lucu dan polos seperti [Name].

"Yes, i will."

———————

"PAGI DARI SOLAR YANG UDAH MANDI SAMA KERAMAS! [NAME] SAYAANGG!"

Tidak salah, sih, saat itu memang pagi. Secara tibanya Solar datang membuka pintu kamar yang sedang gadisnya tiduri di kasur.

Saat itu—gadis yang tadinya sedang tertidur lelap, di kejutkan dengan alarm manual yang saat ini pria berisik di dekatnya.

Mendengar teriakan itu, [Name] serontak terkejut, lalu sedikit membuka matanya.

"Hoaam ... Solar ...? kamu gak tidur ...?"

"LOH—[NAME]?! sejak kapan bangun?!"

Masih samar samar pandangannya, [Name] kembali membuka mulut.

"Itu ... kamu teriak, kan ..?"

"—SUT! I-INI MIMPI, tidur lagi aja sayangg~"

Lelaki itu bergegas mengarah posisi [Name] saat tidur, lalu mengelus kepalanya dengan pelan.

Imutnya, [Name] kembali tertidur dengan lelap seperti sedia kala. Sementara wajah Solar yang kemerahan setelah di dengar teriakannya oleh sang istri tercinta.

Itu bukan pria jantan. Pikirnya, Solar memang ingin terlihat lelaki yang keren di mata [Name], kan, malu kalau ketahuan teriak teriak begitu. Kayak Blaze.

Tapi sayangnya, [Name] tidak pernah memuji Solar dengan serius. Jadinya, Solar masih usaha, tuh. Semangatin ya!

Di ketika lelaki itu masih ketagihan mengelus elus dahi dan rambut milik [Name] selama enam tujuh menit, ia baru sadar sudah begitu lama posisinya jongkok dan menatap [Name] yang sedang tertidur lelap.

Lalu dirinya melihat jam yang ada di tangannya,

"ANJIR—"

"... hhh."

"..."

"Oh, ya. [Name] sayang, bobo yang pules, ya. Suamimu, Solar mau kerja bentar."

Bicaranya dengan berbisik bisik dengan tangan yang masih ia letakkan di kepala [Name].

Solar kembali berdiri, lalu mengambil topi miliknya. Lalu berjalan, mengarah pintu kamar untuk keluar.

Tep.

Bunyi suara pintu yang sudah di tutup oleh lelaki itu.

[Name] membuka matanya, lalu mengarah posisi tidurnya ke samping pintu yang Solar tujukan tadi. Ia menatapnya, pintu itu. Lalu menutupi mulutnya memakai selimut, dan membuka suaranya,

"... Padahal aku udah bangun .. sih."



--
˗ˏˋ 𝑩𝒊𝒅𝒂𝒅𝒂𝒓𝒊 ࿐ྂ
---










bidadari. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang