-08. I

1.2K 145 16
                                    

-Prince.

- Halo, [Name].
Apa kabar? mau meet?
00.00

Melihat pesan tersebut, [Name] menjadi parno sendiri. Ia terbangun karena notif deringnya berbunyi, ternyata itu sudah jam dua belas malam. Hal yang tak terkirakan lagi, itu suaminya sendiri. Duh, [Name] merinding jadinya mau jawab atau tidak.

"Tunggu besok aja kali, ya? siapa tau cuma mimpi.."

Di kala tidur itu-[Name] kembali tertidur lagi dan mengabaikan pesan tersebut. Keparat kalau itu Solar beneran, sekali-kali dirinya yang mengghosting Solar.

Lalu, sekitar pagi jam lima, [Name] kembali membuka hp-nya dengan tujuan melihat pesan dari suaminya lagi.

Oh, ternyata beneran. Batinnya menggerutu.

"Tapi masa ngajak ketemuan jam dua belas?"

Aduh, [Name] beneran gelisah dengan Solar jadinya. Ia mengetik pesan untuk membalasnya, raut wajahnya memunculkan raut serius.

-Prince.

- Halo, [Name].
Apa kabar? mau meet?
00.00

Ini.. Solar? √
05.10

- Loh, iya, sayang.
siapa lagi?
05.10

Oke, jangan tanyakan apa pun pada [Name]. Karena dia tak sengaja habis melempar handphonenya. Ketika dibalas begitu cepat, wanita itu tambah merinding. Memutuskan ingin bertanya pada Duri dahulu, yang ada di rumahnya.

Tok tok.

"Kak [Name]!"

Saat ingin bangun menuju pintu, suara Duri menarik perhatian [Name] yang memanggil namanya. Membuat [Name] langsung membukakan pintu untuk Duri.

"Kenapa, Du?"

"Itu.. itu di luar ada mobil Bang Solar!" ujarnya sedikit kencang.

"Hah?"

Sejujurnya, keadaan [Name] masih setengah sadar dan masih mengumpulkan nyawanya. Tapi ia segera bergegas ke bawah untuk segera mengintip, walau pakaiannya masih berupa baju tidur dan rambutnya acak-acakan, [Name] tetap terlihat anggunly.

".. Itu Solar?"

"I-iya, Kak. Gimana, nih?"

Mereka berdua berbisik sambil mengintip kecil di jendelanya, mobil milik Solar masih menuju ke arah garasi dan tidak salah lagi, kalau plat mobilnya itu memang benar milik Solar.

"Jadi.. dia pulang?"

"Mhm.. mungkin."

[Name] langsung menoleh ke arah Duri, lalu tersenyum halus.

"Dia pulang..!"

Tak lama, tangannya menggenggam tangan milik Duri, lalu berloncat-loncat kegirangan bersamanya. Duri yang di ajak begitu hanya ikut-ikutan senang, baru kali ini melihat [Name] se-attaractive ini.

[Name] segera mengintip lagi, siapa yang akan keluar dari mobil tersebut. Tentu saja, hal yang pertama dilihatnya-blazer panjang miliknya yang berwarna cream mulai terlihat, lalu bagian atasnya, rambutnya yang acak-acakan sedikit tak memakai apa apa.

bidadari. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang