Bab 4

15.5K 1.2K 90
                                    

Mark menatap tajam layar komputernya dimana CCTV keamanan yang terhubung dengan komputernya memperlihatkan Jeno yang mencoba memaksa masuk di saat mark tengah menikmati tidur siangnya itu.

Mark segera bangkit dan berlalu keluar meraih jaket dan sarung tangan miliknya.







Tak berselang lama, Mark sudah berada di area Gerbangnya dengan membawa mobil kesayangannya. ia pun keluar dari mobil dan menghampiri gerbang yang masih tertutup itu.

"hyung biarkan aku masuk" jeno menatap kesal Mark dari luar gerbang rumah itu.




"jeno, jika kau melewati batas sekali lagi dan mencoba untuk melawan ku"

"aku tidak segan - segan memukulmu" ucap mark menatap tajam jeno.



"hyung saja tidak bisa memukulku dengan tangan hyung itu, jadi jangan mencoba menggertakku hyung, sekarang cepat buka aku ingin bertemu haechan" Jeno tersenyum miring.


Sebuah mobil Golf menghampiri mark, dan itu adalah haechan berjalan mendekati mark.




"Jeno?" haehan mengerutkan dahi.

"haechan buka, aku ingin bertemu denganmu" jeno mendekat dan mencekram jeruji gerbang itu.

"tidak jeno, maaf" jawab haechan membuat mark tersenyum menang menatap jeno.



"kenapa kau seperti itu, seharusnya kan tidak masalah bertemu denganku"

"kenapa kau menjadi penurut sekali?" jeno menatap sendu haechan.


"tidak jeno" jawab haechan sekali lagi dan mendekati mark kemudian memeluk tubuh mark.

"aku ingin berada di sisi hyungmu selamanya" jawab haechan meraih kedua pipi mark dan mencium bibir mark dengan lembut.







Mark seketika tersentak dan terbangun dari tidurnya.

peluh membasahi wajahnya dan menatap sekitar kamarnya yang terlihat sepi itu.




"sialan mimpinya seperti nyata" mark menarik surainya dan teringat surainya yang masih terlihat rapi karena ikatan haechan sebelumnya.


"yah berantakan" mark mencoba merapikan surainya namun semakin acak - acakan.




Mark segera meraih ponselnya dan menghubungi haechan.

"gawat, gawat" ucap mark menatap surainya dari pantulan cermin yang tidak jauh dari ranjangnya.

'tunggu tuan' haechan mematikan sepihak.








tak butuh waktu lama, haechan membuka pintu kamar mark.

dengan terngah - engah haechan mendekati mark.

"suraiku berantakan" ucap mark memberikan ikat rambut kepada haechan.

Haechan memutar bola matanya malas dan meraih karet yang di berikan oleh mark.




Mark pun berbalik memunggungi Haechan, perlahan surai mark kembali di sisir oleh jari - jari kecil haechan dan membuat mark merasakan nyaman di kepalanya.

"sudah tuan" ucap haechan.


"kamu habis ngapain kenapa berlari?" tanya mark berbalik menatap haechan.

"melakukan hal yang di lakukan oleh kepala pelayan pada umumnya" jawab haechan menyilangkang kedua tangan nya di bawah perut nya.


"apa ada laporan hari ini?" tanya mark bergeser mendudukan diri di tepi ranjang.

[✔️] MR. PERFECT ( MarkHyuck )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang