Rencana gadis itu berjalan sangat mulus sejauh ini, ia berangkat ke sekolah naik motor sendiri. Mikey sudah membalas pesan gadis itu dan meminta maaf, gadis itu akhirnya bisa bebas satu hari ini.
Tas yg dibawa gadis itu isinya bukan buku, tapi pakaian yg membuatnya tidak dikenal siapapun, pakaian apalagi kalo bukan rok pendek hitam, kaos hitam lengan panjang, dan sepatu.
Gadis itu sangat niat menjalankan rencananya, berharap rencananya berhasil dan tidak ada yg mengetahuinya. Ia sudah berada di toilet umum sekarang, ia sedang mengganti seragam sekolah nya dengan pakaian yg dibawa nya.
Tak lupa, ia juga mengenakan helm yg sering digunakan pembalap. Dengan begitu, dirinya akan sulit untuk dikenal.
"Tas? Bawa aja, taruh di jok motor." Ia membuka jok motor dan menaruh tas isi seragam sekolah itu.
Ia mengenakan helm dan mulai melesat, melewati padat nya kota di pagi hari. Ini masih jam 9 pagi, dan di daerah Shinjuku masih ramai dengan kendaraan.
Gadis itu melirik-lirik, menjaga agar tidak ada anggota Toman yg melihatnya. Saat ia berhenti di lampu merah, matanya pun melirik-lirik ke sekitar. Ia terus melihat-lihat agar terhindar dari Toman.
"Hahahaha!!!! Mikey memang begitu! Dia pasti akan menerima tawaran melawan geng sebelah." Suara yg tidak asing, gadis itu melirik ke samping kanannya, seorang berambut gondrong dan teman berambut pisang nya.
Ia panik, namun tetap santai. Telinga nya mendengarkan apa pembicaraan anggota geng Toman di sebelahnya.
"Ooi! Kazutora.. Mikey tidak akan semudah itu."
"Hadeh... Kalian ini, Mikey kan punya cwe, ngga mungkin langsung nerima tawaran itu." Tiba-tiba datang lagi anggota Toman yg memiliki rambut berwarna kuning.
Laki-laki berambut kuning itu melihat sekilas ke arah gadis itu, "yaa.. bagaimana pun Mikey pasti akan menerimanya bukan?" Tanya si rambut pisang.
"Pastinya! Aku tidak sabar melawan geng itu!"
"Hmmm..."
Gadis itu segera melihat ke lampu lalulintas, yg sudah berubah warna. Ia segera melesat dan meninggalkan anggota Toman di sebelahnya tadi.
~🐀
"Bodo amat lah, ada geng baru kek, apa kek yg ada di sekitar Roppongi saat ini. Tujuan ku ke rumah kakek, mengajaknya pergi ke pemakaman nenek!" Ucap gadis itu mulai merasa ada yg mengikutinya, tapi firasat nya mengatakan, kalo ini bukan anggota Toman.
Sebuah rumah sederhana menjadi tujuan nya saat ini.
"Halo... Ojii-san?" Tangan gadis itu mengetuk pintu perlahan, "Ojii-san??" Panggil nya sekali lagi.
Clak
"Uh? Siapa ya?" Seorang pria tua menyipitkan matanya, ia mengambil kaca mata yg tergantung di lehernya. "Hum? (Nama)?"
"Iya!! Ojii-san, masa lupa sih sama cucu sendiri! Jahat!" Gadis itu berusaha mengingat kan kakek nya, banyak kenangan di dalam rumah yg ditinggali kakek nya ini.
"Oh!! Hahaha.. maaf kan Ojii-san, ayo, masuk!"
Hal pertama yg gadis itu lakukan adalah menghirup udara di dalam rumah, ia mencium bau teh yg baru matang, beberapa masakan instan yg dimasak kakeknya.
"Ada apa (nama), cucu ku satu-satunya ke mari? (Nama) tidak sekolah?" Kakek nya duduk di lantai, di depan meja yg sudah ada teh siap minum.
"Tidak! Sekolah libur! Ibu tidak mau di ajak ke mari, sibuk selalu di depan laptop!" Gadis itu mengadukan ibunya ke kakeknya, padahal itu ayah dari ibunya sendiri.
"Ibu mu memang seperti itu, (nama). Dia selalu ingin di depan laptop sejak kecil, cita-cita nya kan CEO, tapi bekerja dari rumah."
Gadis itu cemberut, "iya tapi kan.. aku juga pengen ke sini, hiling di sini." Ucapnya melihat ke sekeliling, tidak ada yg berubah.
"Ayah mu bagaimana? Masih bekerja di Indonesia?"
"😒 Apalagi ayah! Jarang pulang!! Aku kangen banget sama AYAHH!!!" Gadis itu mulai menceritakan semua keluh kesahnya di depan kakeknya itu. "Ayah selalu sibuk jika di telfon! Temen ku, Eri. Dia juga sibuk! Aku ngga punya temen di rumah sana, aku diam saja di rumah sambil main sama boneka yg Ojii-san berikan, aku juga kangen sama Obaa-san! Huaaa! Ojii-san😫"
"Sudahlah, (nama) kan sudah besar, jangan lah seperti itu. Mengertilah, dan Ojii-san akan selalu bersama (nama), Obaa-san juga." Mendengarkan suara kakeknya yg sangat membuat nolstagia. Gadis itu rasanya tidak ingin pulang ke rumah.
"Ojii-san! Ayo ke tempat Obaa-san, aku pengen curhat sesuatu."
"Selalu, (nama) kesini ingin bertemu Obaa-san kan? Ayo, Ojii-san temani."
~🚄
Gadis itu melesat, namun masih dalam kecepatan normal. Karena ia membonceng kakek nya, ia tidak berani naik motor dengan kecepatan tinggi, ya padahal dulu yg mengajari naik motor dengan kecepatan tinggi adalah kakeknya.
"Kita sampai." Tangan gadis itu melepas helm yg dikenakan, kakeknya pun sama. Mereka berdua memasuki pemakaman dengan tidak saling berbicara satu sama lain.
Hingga gadis itu menemukan, tempat dimana nenek nya dikuburkan. Ia duduk di depan batu nisan yg bertuliskan nama nenek nya, "Obaa-san! Aku mau curhat." Ia mulai menceritakan semua kehidupan nya. "Obaa-san tau? Ibu akhir-akhir ini sangat baik, baik dalam arti memperbolehkan aku main sama cwo lo! Yaa! Aku punya cwo! Cwo nya ganteng bangett!!! Pokoknya spesial deh, kayak Obaa-san dulu sama Ojii-san. Tapi, sejak aku kenal dengan cwo ku ituu, aku jadi di jauh i temen-temen.. ngga ada yg mau nemenin aku di kelas, walau ada Eri, tapi kadang Eri sibuk dengan pacarnya." Gadis itu mengambil nafas. "Jika Obaa-san ada saat ini di sini bersama ku. Aku pasti kena omelan Obaa-san, karena berpacaran. Aku tau Obaa-san pasti tidak memperbolehkan aku untuk berpacaran, tapi, org yg aku kenal itu baik banget! Baik nya dia perhatian, sayang banget ke aku, nepatin janji nya ke ibu, ngelindungi aku, banyak deh pokoknya! Minus nya, cuma.. dia ketua geng."
"Ketua geng Toman, Obaa-san tau kan kalo ketua geng itu pasti populer? Ya karena itu aku di jauh i temen-temen aku, karena dekat dengan ketua geng itu! Tapi.. aku suka di dekat cwo ku! Dia lucu, imut, bikin gemes, pengen cipok mulutnya.." gadis itu menunduk, "aku pengen dengerin jawaban Obaa-san, ya walau lewat mimpi, paling ngga aku sudah bilang semua nya kan ke Obaa-san, sesuai janji ku dulu! Kalo ada masalah, bilang aja ke Obaa-san, pasti dibantu!"
Air mata kakek gadis itu mulai menetes, mendengarkan cucunya curhat dengan batu nisan.
Bersambung.
🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayang Mike ♡
Romansa(Nama) × Mikey Pacar seorang Sano Manjiro, atau dikenal dengan julukan Mikey. Betapa beruntungnya dirimu mendapatkan pacar seorang Sano Manjiro, seorang yang perhatian, peduli, peka, dan juga selalu ada disetiap kamu membutuhkannya. Berawal dari k...