06

209 37 3
                                    

Seungwan terdiam menunggu jawaban dari pria itu, Yuri bingung dengan nama yang baru saja dia dengar karena pria yang menjadi kekasihnya itu tidak pernah menceritakan apapun.

"Joohyun? kamu masih mengingatnya?" tanya pria itu dan Seungwan mengangguk.

"berikan aku nomor teleponmu, aku akan menceritakannya nanti" ucap pria itu menyodorkan ponselnya, Seungwan langsung mengetik nomor teleponnya kemudian mengembalikan ponselnya.

"aku tunggu kabarmu" ucap Seungwan kemudian kembali.

Dia berjalan dengan lemas, walaupun begitu harapannya untuk bertemu lagi dengan Joohyun kembali tumbuh karena telah bertemu lagi dengan pria yang mengejar Joohyun.

"ada apa kak?" tanya Winter.

"pria itu" ucap Seungwan.

"siapa pria itu? kekasihnya Yuri 'kan?" Winter penasaran.

"dia kenal dengan Joohyun, aku juga bertemu dengan dia di Jepang. Dia adalah pria yang dulu mengejar Joohyun tetapi Joohyun tidak menyukainya, lalu aku dan Joohyun bersandiwara seolah-olah kami adalah sepasang kekasih agar pria itu tidak mengejarnya lagi. Tapi, sebelum aku kembali ke Seoul aku memberitahukan pada pria itu bahwa kami hanya bersandiwara. Setelah itu aku tidak tahu" cerita Seungwan.

"akhirnya aku tidak penasaran lagi" ucap Winter.

"tapi, aku tidak menyangka kalau pria itu sekarang berpacaran dengan pengurus taman kanak-kanak. Padahal dulu dia sangat menyukai Joohyun" sahut Seungwan membuatnya berpikir.

"itu sudah lama 'kan? ayo lanjutkan pekerjaan!" ajak Winter.

"itu sudah lama 'kan? ayo lanjutkan pekerjaan!" ajak Winter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20.00 PM

Seungwan melemparkan tubuhnya di sofa ruang tamu sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. Seharusnya dia sudah pergi tidur karena ingin memulai pekerjaan di pagi hari, tetapi Winter dan Karina sedang keluar membeli snack dan mengajak untuk bersantai bersama.

Notifikasi ponselnya berbunyi tanda pesan masuk, dia langsung meraih ponselnya dan melihat siapa yang mengirimkannya.

+82 1010 xxxxx : hey, ini aku kekasihnya Yuri. Maaf baru menghubungimu sekarang, ada waktu untuk bertemu?

Seungwan beranjak dan langsung membalas pesan pria itu.

Seungwan : mau bertemu di mana?

+82 1010 xxxxx : bagaimana jika aku saja yang ke rumahmu, berikan alamatnya.

Tanpa pikir panjang Seungwan langsung mengirimkan alamat rumahnya ke pria itu, dia berharap pria itu bisa menghapuskan rasa penasarannya terhadap Joohyun.

30 menit berlalu, bel rumah berbunyi. Dengan segera Seungwan membukakan pintu karena pasti pria itu yang datang.

"ck, ternyata kalian" Seungwan kecewa ketika membukakan pintu karena yang datang adalah Winter dan Karina.

"ada apa? ada yang ditunggu?" tanya Karina.

"iya pria itu" jawab Seungwan.

"pria itu? dia akan kemari?" tanya Winter terkejut dan Seungwan mengangguk.

"siapa?" tanya Karina yang masih terlihat bingung.

Bel rumah kembali berbunyi, kali ini Seungwan yakin kalau yang datang adalah pria itu.

"lebih baik kita ke kamar saja, jangan mengganggu" Winter menarik tangan Karina masuk ke dalam kamar.

Seungwan membuka pintu, pria itu tersenyum ramah.

"aku tidak mengganggu 'kan?" tanya pria itu sembari memperhatikan rumah Seungwan.

"tidak, masuklah" Seungwan mempersilahkan pria itu masuk kemudian dia ke dapur untuk mengambil minum.

"maaf jika berantakan, memang seperti ini adanya" ucap Seungwan sembari duduk di sofa.

"tidak masalah, kata Joohyun kamu memang seniman 'kan?" ucap pria itu dan Seungwan mengangguk.

"aaah iya sejak awal kita tidak pernah berkenalan, aku Siwon" pria itu mengulurkan tangannya.

"aku Seungwan" Seungwan menyambut uluran tangan Siwon.

"lalu bagaimana?" tanya Seungwan yang tidak ingin berbasa-basi dan ingin segera mengetahui kabar Joohyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lalu bagaimana?" tanya Seungwan yang tidak ingin berbasa-basi dan ingin segera mengetahui kabar Joohyun.

"hmm, aku sudah tidak pernah bertemu dengannya" jawab Siwon.

"maksud kamu?" Seungwan penasaran.

"ketika kamu bilang padaku bahwa kalian hanya bersandiwara aku menghampirinya, dia kesal ketika tahu bahwa kamu membongkar semuanya. Aku masih berusaha mengejarnya dan meyakinkan dia bahwa aku menyukainya, tapi dia tidak pernah mau menerimaku. Setelah dari Jepang dia mengganti nomor teleponnya dan tidak pernah mau menemuiku lagi" Siwon menjelaskan.

Seungwan hanya diam, dia bahkan tidak mendapatkan apa-apa. Yang dia tahu Joohyun menjadi kesal padanya karena telah membongkar sandiwara, selebihnya tentu saja Joohyun memilih untuk tidak ingin mengenalnya lagi.

"kenapa kamu mencarinya? ingin minta maaf karena sudah membongkar sandiwara?" tanya Siwon.

"aku telah menyia-nyiakan perasaanku" jawab Seungwan.

"kamu menyukainya?" tanya Siwon lagi.

"entahlah, aku sudah coba untuk mengalihkannya tapi nama Joohyun muncul di pikiranku. Aku mencoba untuk menghubunginya kemarin tapi seperti yang kamu bilang dia sudah mengganti nomornya" jawab Seungwan.

Siwon menghela nafas, dia menyadari bahwa tanpa usaha untuk mengejarpun seseorang bisa memiliki rasa untuk menyukai. Dulu, dia begitu gigih mengejar Joohyun tapi ternyata usahanya begitu kuat sampai membuat talinya terputus.

"maaf aku tidak bisa membantumu, hanya itu yang bisa aku beritahu padamu. Aku juga tidak tahu apakah dia masih tinggal di negara ini atau tidak, terakhir yang aku tahu dia sudah pindah rumah" ucap Siwon.

"tidak apa-apa, terima kasih sudah menyempatkan datang kemari dan menceritakannya padaku" Seungwan tersenyum getir.

"tidak apa-apa, terima kasih sudah menyempatkan datang kemari dan menceritakannya padaku" Seungwan tersenyum getir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aftertaste Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang