07

217 45 8
                                    

Seminggu Kemudian, Taman Kanak-Kanak

"mau mulai sekarang?" tanya Winter setelah selesai menyiapkan cat.

"hmm..." Seungwan mengangguk pelan.

"ada apa? sepertinya hari ini tidak bersemangat" tanya Winter memperhatikan wajah kakak sepupunya.

"entahlah, hari ini aku agak malas" jawab Seungwan.

"masih memikirkan Joohyun?" tanya Winter.

"jujur saja, setelah Siwon mengatakan bahwa Joohyun menghilang aku seperti tidak bersemangat" jawab Seungwan.

"mau terus seperti ini? maksud aku, mungkin sudah tidak ada harapan lagi untuk tahu di mana keberadaannya sekarang" ucap Winter.

"iya kamu benar, ditambah lagi dia kesal padaku jadi dia pasti sudah menghapus ingatannya kalau pernah bertemu denganku sebelumnya" sahut Seungwan.

"sudahlah, tidak perlu dipikirkan lagi. Mungkin akan ada hal lain yang akan hadir di hidupmu, kak" Winter menenangkan.

"kamu benar" Seungwan mengangguk yakin.

"atau mau aku carikan penggantinya? temannya Karina cantik-cantik loh" Winter menggoda.

"hmm, boleh juga!" Seungwan tertawa.

Mereka berdua pun melanjutkan untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Mereka berdua pun melanjutkan untuk menyelesaikan pekerjaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 jam kemudian...

Seungwan berdiri dengan puas ketika melihat hasil gambarnya, dia memperkirakan bahwa seminggu lagi pekerjaannya akan selesai. Setelah ini, dia akan pergi berlibur melepaskan penatnya setelah berkutat dengan kuas dan cat.

"wow!" suara wanita terdengar di belakang Seungwan.

Orang tersebut menepuk bahu Seungwan dari belakang dan tentu saja membutnya terkejut.

"oh tidak, kenapa orang-orang suka sekali membuatku kaget" ucap Seungwan dalam hati.

"aku bawakan kopi!" Karina langsung berpindah berdiri di depan Seungwan dengan senyum sumringah.

"kalau bawakan kopi harus ngagetin ya?" ucap Seungwan kesal.

"hehehe... maaf kak!" Karina tertawa sembari memeluk Seungwan.

"sekali lagi seperti ini yang ada aku bisa terkena serangan jantung" ucap Seungwan sembari mengambil segelas kopi dari tangan Karina.

"sayang, tolong kenalkan kak Seungwan dengan teman-temanmu" ucap Winter menghampiri dan juga mengambil kopi.

"untuk apa?" tanya Karina.

"biar dia tidak merana dan bisa melupakan wanita bernama Joohyun yang sekarang tidak tahu ada di mana" jawab Winter.

"tenang saja, aku akan mengenalkan mereka padamu kak! salah satu dari mereka pasti ada yang menyukaimu!" Karina sangat yakin.

"iya-iya, kalian atur saja" Seungwan setuju.

"iya-iya, kalian atur saja" Seungwan setuju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

==========

Waktu telah menunjukkan pukul 18.30 PM, mereka telah menyelesaikan menggambar temboj pagar terluar taman kanak-kanak. Winter dan Karina merapikan kaleng-kaleng cat sedangkan Seungwan masih menyelesaikan pekerjaannya.

"kita jadi makan di luar?" tanya Karina pada Seungwan.

"iya, tunggu sedikit lagi" jawab Seungwan dengan masih memainkan kuasnya.

Setelah 15 menit, Seungwan telah menyelesaikan pekerjaannya dan langsung membersihkan kuas.

"waaah, ternyata sebagus ini!" Winter kagum dengan hasil gambarnya.

"kalian berdua melakukan yang terbaik" ucap Karina dengan bangga.

"jika dilihat dari jauh tidak ada cacat sedikitpun, terlalu sempurna!" Winter bertepuk tangan.

"ini belum selesai" ucap Seungwan menghampiri mereka.

"coba lihat!" Winter menarik tangan Seungwan.

"aku rasa ini adalah hasil terbaik kita!" tambah Winter.

Seungwan berdiri di depan gambarnya, tersenyum puas karena hasilnya begitu bagus. Lampu sorot yang mengarah ke gambar membuat gambar tersebut semakin hidup, mereka bertiga berdiri sejajar memperhatikan hasil karyanya dan tidak berhenti berkata "wow"

Seungwan memejamkan mata sembari menghela nafas lega, sekarang dia baru merasakan lelah setelah seharian bekerja. Sekali lagi, dirinya dibuat terkejut. Tangan lembut menggenggam tangan kirinya dan membuatnya sedikit bergidik, baru saja ingin marah karena dia yakin ini adalah Yuri karena sebelumnya pernah merangkul lengannya.

Tetapi dia terdiam ketika melihat orang yang ada di sampingnya.

"waaah, kenapa kamu tidak menggambar wajahku di dinding itu?" orang itu tersenyum dengan masih menggenggam tangan Seungwan, wajahnya bersinar terkena pantulan lampu sorot.

"Joo...Joohyun?" Seungwan terbata.

Joohyun?" Seungwan terbata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aftertaste Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang