03

260 42 2
                                    

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19.00 PM

Seungwan termenung di dalam mobil sembari melihat layar ponselnya, setelah memutuskan untuk mengirim pesan pada Joohyun dia jadi overthinking ditambah lagi pesannya tidak terkirim.

"sepertinya nomornya sudah tidak aktif" ucapnya pelan.

"siapa yang nomornya sudah tidak aktif?" tanya Winter yang tiba-tiba saja langsung masuk ke dalam mobil.

"aaah tidak, bukan siapa-siapa" Seungwan tersenyum.

"hmm, apakah ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Winter menatap Seungwan dengan penuh selidik.

"tidak ada, aku hanya mencoba menghubungi teman lama tapi sepertinya dia sudah mengganti nomornya" Seungwan tersenyum dengan sedikit terbersit kekecewaan.

"teman spesial 'kan?" Winter menggoda Seungwan.

"sudah, lupakan! Karina tidak ikut?" tanya Seungwan.

"tidak, dia sedang marathon drama" jawab Winter.

"baiklah kita pergi sekarang" ucap Seungwan.

===========

"konsep gambar dan lainnya sudah dibawa?" Winter memastikan.

"sudah dong!" jawab Seungwan yakin.

"oke berangkat!" Winter langsung menancap gas pergi untuk menemui pengurus taman kanak-kanak.

Sepanjang jalan Seungwan masih memikirkan pesannya yang tidak terkirim, terlebih lagi bisa-bisanya nama Joohyun kembali mengganggu pikirannya sekarang setelah setahun lamanya.

"Winteo, kamu pernah menyukai seseorang? tapi kamu tidak memiliki kesempatan untuk mengungkapkannya" tanya Seungwan.

"hmm, sepertinya tidak pernah. Aku bukan orang yang suka memendam perasaan, jika aku suka maka aku akan langsung mengatakannya entah itu diterima atau ditolak" jawab Winteo.

"ada apa? kamu sedang menyukai seseorang?" tanya Winter yang memang penasaran dengan hubungan percintaan kakak sepupunya itu.

"tidak tahu apakah benar-benar suka atau tidak, lagi pula bagaimana bisa menyukai seseorang dalam waktu singkat" ucap Seungwan.

"bukan berarti tidak bisa 'kan? datangnya tiba-tiba tanpa kita ketahui" sahut Winter.

Seungwan hanya diam sembari mengingat ciuman dari Joohyun waktu itu.

"lalu, siapa orangnya?" tanya Winter lagi.

"kamu tidak mengenalnya, aku bertemu dengan dia waktu liburan ke Jepang" jawab Seungwan.

"jadi karena itu kamu tidak ingin ke Jepang lagi? apakah dia yang nomornya sudah tidak aktif?" tanya Winter lagi.

"iya, selama ini memang tidak ada komunikasi, pertemuan di Jepang tidak disengaja dan sangat konyol. Awalnya aku tidak menganggap serius tapi ketika aku akan pulang ke Seoul, rasa itu menyeruak keluar dan aku sengaja menggantungkan perasaan ini" jawab Seungwan.

"dia juga tinggal di Korea, tapi tidak tahu di mana" tambahnya.

"hey, lagi pula tidak perlu berharap dengan satu orang 'kan?" ucap Winter, Seungwan mengangguk setuju.

"atau kamu mau mencarinya?" Winter memberi pilihan lain dan membuat Seungwan memikirkannya.

"atau kamu mau mencarinya?" Winter memberi pilihan lain dan membuat Seungwan memikirkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

==========

Mereka berdua telah sampai di sebuah cafe di mana mereka akan bertemu dengan pengurus taman kanak-kanak, mereka langsung masuk ke dalm cafe tersebut.

Seungwan tiba-tiba saja menghentikan langkahnya sembari menarik tangan Winter.

"ada apa kak?" tanya Winter terlihat bingung.

Mata Seungwan memutar memperhatikan setiap sudut ruangan cafe, matanya berhenti ketika melihat dua orang yang duduk di pojok cafe dengan posisi tidak jauh dari mereka, dua orang itu duduk membelakangi mereka.

"kak?" Winter memanggil Seungwan lagi karena tidak ada jawaban.

"wangi parfumnya" ucap Seungwan.

"parfum?" Winter makin bingung.

"aku ingat wangi parfumnya, apakah itu dia?" ucap Seungwan sembari melihat ke arah dua orang tersebut, Winter pun ikut memperhatikan dua orang itu.

"wanita yang kamu temui di Jepang? kamu yakin?" Winter jadi penasaran.

"apakah aku perlu menghampiri mereka?" tanya Seungwan yang sudah ingin melangkahkan kakinya.

"kak, tidak sopan jika tiba-tiba menghampiri orang yang sedang berduaan. Mungkin saja itu bukan dia, tapi hanya parfumnya saja yang sama" Winter melarang.

"ayo, pengurus taman kanak-kanak sudah menunggu di sana" Winter menarik tangan Seungwan, Seungwan menurut tapi dengan masih memperhatikan dua orang tersebut.

"ayo, pengurus taman kanak-kanak sudah menunggu di sana" Winter menarik tangan Seungwan, Seungwan menurut tapi dengan masih memperhatikan dua orang tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aftertaste Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang