13. Darmawisata dan gosip

182 31 17
                                    

Happy Reading semua~

Silahkan vote dan komen hehehe

••••••

Malam darmawisata sangat menyenangkan dan meriah, tidak hanya acara hiburan, melainkan beberapa pemuda dan pemudi memanfaatkan untuk menjadikan tempat ini sebagai momen mengungkapkan perasaan. Tentu saja ini hanya berlaku untuk yang punya orang yang disukai, kalau yang jomblo hanya bisa menggigit jari.

"Soojin-ah," perempuan imut berlari kearah seorang perempuan berambut panjang yang sedang berdiri di depan tenda.

"Oh, Sua," balas Soojin sembari menggosokkan tangannya karena udara malam yang dingin.

"Aku sepertinya tidak melihatmu di dekat panggung, kau kemana?" Tanya Sua sembari menyipitkan matanya penuh kecurigaan, sementara Soojin hanya menutupinya dengan senyuman kecil.

"Aku hanya berjalan-jalan," jawabnya kepada perempuan imut itu.

"Sendirian?" Tanya Sua tidak percaya. Soojin mengangguk. "Tentu saja,"

Sua masih memasang wajah curiga sementara Soojin memasang wajah tenang, berharap Sua tidak mengetahui bahwa dirinya berbohong, karena memang sebelumnya dia bersama Seojun.

"Kenapa dengan ekspresimu itu?" Soojin bertanya dengan menggunakan nada bingung, sementara Sua langsung membalasnya dengan gelengan.

"Tidak, aku pikir kau diam-diam pergi pacaran," ujar Sua cepat.

Soojin memasang ekspresi aneh. "Bagaimana bisa aku pacaran? Kau tau aku tidak dekat dengan siapapun,"

"Suho?"

"Jangan mulai," Soojin memutar matanya karena Suho diungkit lagi, sementara itu Sua tanpa kepekaan yang lebih, dia menepuk bahu Soojin.

"Seharusnya kau coba katakan, siapa tau Suho memiliki perasaan yang sama denganmu," kata Sua memberikan saran, namun Soojin sama sekali tidak tertarik.

"Aku mau ke tenda, mukaku agak membeku," ujar perempuan imut itu lagi, lalu dia masuk ke dalam tenda meninggalkan Soojin yang hanya bisa menghela nafas.

Sejujurnya Soojin lelah, dia selalu dibayangi Suho dan Suho, rasanya dia ingin goyah, namun melihat Jukyung dan kesempatan ini, dia tidak ingin menyakiti siapapun, lagipula perkataan Seojun ada benarnya.

Soojin pikir pemuda itu jauh lebih baik daripada sebelumnya, lebih dewasa dan tidak kekanakkan, walaupun dia tau di dalam tubuh SMA, jiwa seorang Seojun sudah berumur dua puluh tujuh. Ya sama sepertinya

Seharusnya dia bisa berpikir seperti pemuda tersebut. Namun Soojin merasa bahwa masih tidak bisa, entah mengapa ada perasaan yang berat dan sedikit gundah, mungkinkah dia seharusnya mengungkapkan isi hatinya dengan Suho?

Soojin jadi pusing sendiri, dia memutuskan untuk tidak memikirkannya, lalu dirinya hendak berjalan ke dalam tenda tapi tiba-tiba sebuah suara memanggilnya.

"Soojin-ah, syukurlah,"

Soojin melihat kearah sumber suara dan matanya membesar terkejut saat mengetahui teman perempuannya kini menghampirinya, sebenarnya bukan masalah itu, namun ini teman dalam versi lain, alias Im Jukyung dalam versi non make up. Soojin melupakan bahwa dirinya akan bertemu Jukyung non make up disini.

"Soojin-ah?" Panggilan itu menyadarkannya dan Soojin hanya bisa pura-pura tidak mengenali, sesuai skenario awal.

"Kau siapa?"

"Huh? Aku Jukyung"

Seketika keadaan hening dan Jukyung yang semula bingung, kini tersadar akan sesuatu, seperti perempuan itu baru menyadari bahwa dirinya tidak pakai make up.

Fall In You (Seojun-Soojin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang