Part 4

1K 86 1
                                    

Jayden membawa Tyara ke ruangannya, Tyara berdiri sembari melipat kedua tangannya di dada menatap Jayden yang kini duduk di kursinya.

"Jadi semalam kenapa saya bisa tidur di hotel sama Bapak?" tanya nya mengintimidasi.

"Loh kamu gak ingat? Harusnya kamu bilang makasih karena saya udah nolongin kamu semalam" ucap Jayden, Tyara memicingkan matanya.

"Maksudnya?" tanya Tyara lagi.

"Semalam kamu mau diajak ONS sama cowok-cowok ingusan mana baju kamu di robek gitu, habis itu kamu nangis gara-gara suara petir malahan kamu loh dari semalam gak lepasin saya sedikit pun kamu nangis di pelukan saya dan kamu——"

"Stop jangan dilanjutin, jadi semalam begitu ceritanya?" Jayden mengangguk.

"Tapi Bapak gak apa-apain saya kan?" Tyara menatapnya curiga.

"Ihh ngapain saya apa-apain kamu, kamu kan tepos gak enak di pegangnya" kata Jayden, mana ada Tyara berisi begitu kok, dasar Pak Jayden sialan!

Tyara menatapnya tajam, "Ihh nyebelin" gerutunya Tyara.

"Ohh iya kapan Bapak mau bantuin saya balikan sama Tino?" tanya Tyara.

Jayden menggaruk tengkuknya yang tak gatal ia bingung harus apa karena ia sendiri tak tau siapa itu Tino lagian yang kenal Tino kan Jio dan Yuda harusnya Tyara menagih janji itu pada mereka bukan pada Jayden tetapi kembali lagi Tyara kan sudah membantu Jayden dan harus ada imbalan yang sepadan.

"Sabar dong kan semua butuh proses lagian jatuh cinta ke orang masa lalu itu lama ya jadi kamu harus tunggu itu" Tyara mengangguk paham.

"Oke tapi saya pengen dong ketemu sama Tino, bisa kan?" tanya Tyara melipat kedua tangannya di dada, wah berani sekali dia.

Jayden gelagapan, ck bagaimana ini?!

"Bisa kok nanti atur aja waktunya" ucap Jayden setenang mungkin jauh di lubuk hati nya ia sangat dag-dig-dug-an untuk menyusun rencana pertemuan Tyara dan Tino.

"Oke saya pegang ucapan Pak Jayden kalau gitu saya ke ruangan saya dulu" Tyara lalu pergi.

Jayden ketar-ketir, bagaimana ini? Dimana dua sahabatnya itu bisa-bisanya mereka hilang disaat Jayden butuh bantuan.

Meski begitu Jayden nanti akan menyerahkan tugasnya pada Jio biarkan saja Jio yang mengurusnya.

"Semuanya bikin pusing" gumam Jayden memijat pangkal hidung mancungnya.

---

Sementara itu jangan lupakan tempat lain terdapat wanita cantik yang baru saja bangun dari tidurnya setelah tak sadarkan diri.

"Aduhhh kepala gue pusing banget" Tania memijat pelipisnya.

"Bu Dok jam berapa ini?" Tania menepuk-nepuk tangan Wilona yang melingkar di perutnya.

"Bu Dok" panggilnya lagi Tania menepuk-nepuk tangan Wilona, sebentar sejak kapan jari-jari Wilona sebesar ini? Sejak kapan Wilona tangannya besar dan berurat?

Ini janggal dan aneh, Tania melirik ke samping... DI SAMPINGNYA TERDAPAT WAJAH JIO ALVES BASKARA.

Dengan posisi tidur menyamping serta perut yang melingkar di perut Tania, "Hah" ya Tania shock lah mana posisi tidurnya mepet gitu:)

Tania menoleh kanan kiri kira-kira ia berada dimana semalam kan mereka di club malam kenapa bisa ada di kamar dan kamar nya pun bukan di unit kamar Tyara ditambah Jio yang memeluknya dari samping, sialan ini Jio!

Tania menoleh melihat ke samping Jio ternyata di samping Jio juga ada Yuda yang tertidur, astaga apa-apaan ini kemana Wilona?!

"Jio lepas" Tania mencoba melepas pelukan Jio tetapi Jio malah mempereratnya.

Pak JaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang