Part 21⚠️

1.1K 74 3
                                    

Seminggu sudah berlalu, Jayden sudah dibawa pulang karena terus merengek ingin pulang jadi mau tak mau keluarganya hanya mengiyakan tanpa protes dan menuruti keinginan Jayden.

Sudah dua hari Jayden berada di rumah selama itu Jayden belum pernah turun untuk sekedar ke dapur atau semacamnya, kegiatan Jayden hanya full di kamar saja.

Seperti sekarang waktu sudah menunjuk pukul 11:30 siang yang artinya sebentar lagi memasuki jam makan siang, Tyara sudah menyiapkan beberapa makanan yang sebelumnya di buatnya dengan Mama mertua.

Tyara membawa nampan berisi makanan kesukaan Jayden tapi meski dibuatkan makanan kesukaan nya sekalipun yang namanya Jayden pasti penuh drama ada aja alasannya kalau makan.

Inilah, itulah capek banget mana ujung-ujungnya harus di suapin biar nafsu makan.

"Ini makanan nya, dimakan sama obatnya juga di minum" ucap Tyara yang menaruh makanan Jayden di meja, Jayden sebelumnya lagi main ponsel mendengar itu Jayden menatap Tyara.

"Emang kamu mau kemana?" tanya Jayden.

"Aku mau buatin bekalnya Papa soalnya tadi Mama lagi ada telepon" jawab Tyara.

"Apa sih biarin aja kali siapa kek yang buat harus banget kamu?" tanya Jayden dengan nyolot.

"Takut Mama gak sempet, dah kamu makan habis tuh nanti ke bawah emang kamu gak bosen di kamar terus?" tanya Tyara mencoba memberi pengertian.

"Mama sempet kok ya kali buat suaminya gak bisa, gak usah sini aja suapin aku" mana mungkin Jayden mengerti:)

"Ty, tolong siapin bekal ya Mama mau ke rumah Kak Ital katanya Ital jatuh dari kamar mandi" teriak Yuna dari luar.

"Iya Mah" teriak Tyara.

"Aku mau ke luar kamu makan ya" buru-buru Tyara pergi keluar kamar daripada ia harus meladeni Jayden yang minta disuapin lagaknya udah kayak anak balita banget.

"Ayang mah! Aku gak mau makan nih" teriak Jayden, percuma saja teriakannya tidak didengar karena Tyara sengaja tak ingin mendengar.

Sedangkan di dapur Tyara menyiapkan makanan yang akan di antar ke kantor calon Papa mertua, Yuna dan Tyara sebelumnya sudah masak beberapa hidangan, dirinya tinggal memasukkan nya ke wadah bekal yang sebelumnya sudah ambilkan oleh Yuna.

"Mbak, Papa biasanya makan buah apa?" tanya Tyara, ia berinisiatif memotong buah-buahan sebagai cuci mulutnya.

"Bapak biasanya makan melon sama pir, Bu" ucap salah satu staf di rumah Jayden.

Tak butuh waktu lama Tyara sudah selesai dengan makanan yang akan dikasihkan untuk Agung.

Satu wadah untuk nasi dan lauk satu lagi untuk wadah buah dan beberapa kue kering serta air mineral yang Tyara siapkan juga.

"Mbak ini yang antar siapa?" tanya Tyara setelah selesai menata makanan untuk Papa mertuanya.

"Biar saya nanti antar Bu" ucap wanita itu.

"Kalau gitu saya ikut boleh gak Mbak? Mau beli antiseptik buat Mas" ucap Tyara, karena didepan kantor milik Agung terdapat toko obat yang biasa dirinya kunjungi untuk membeli keperluan Jayden dan hari ini stok antiseptik Jayden habis.

"Ayok Bu, sudah siang" ajak nya.

"Iya ayok" Tyara mengikuti dari belakang, ia pergi dengan pakaian seadanya saja toh hanya ke apotek lalu pulang kembali, bukannya Tyara tak ingin dandan atau sekedar ganti baju tapi masalahnya Jayden nanti gak izinin keluar lagi jadi ia memilih pergi tanpa bilang.

Kalau sudah berhubungan sama Jayden itu bakal susah ini aja kalau Jayden tau pasti gak boleh keluar, alasannya ini lah itu lah padahal mah Jayden pengennya di kekep terus.

Pak JaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang