Part 18

831 66 6
                                    

Tyara dan keluarga Jayden berada di depan ruang UGD, sedangkan Jayden dibawa ke ruang mandi jenazah.

Sedari tadi tangisan Tyara, Yuna dan Agung tanpa henti-hentinya karena memang sesakit itu mereka kehilangan Jayden untuk selamanya, Tyara terduduk lemas seperti tak ada semangat sama sekali di diri Tyara.

Agung telah mengabarkan Krystal, Jio dan Yuda untuk segera datang, menemani hari terakhir Jayden.

"Papa Adek masih hidup kan? Ini cuma bercandaan doang kan Pah?" teriak Krystal berlarian, Ken saja tak mampu mengejarnya.

"Kakak hati-hati jangan lari-lari" tegur Agung, ia tak ingin Krystal dan calon cucu nya kenapa-napa, Krystal menubruk tubuh Agung.

"Papa kata Mas Ken Jayden meninggal itu berita gak bener Mas Ken jahat banget bilang adikku meninggal" Krystal menangis sejadi-jadinya di pelukan Papa nya.

Agung memang mengabari Ken karena ia tau akan se-panik apa Krystal namun yang namanya Kakak Krystal pasti sangat panik mengingat betapa terkejutnya Ken saat menerima telepon dari Papa nya.

Tanpa basa-basi Krystal dan Ken bergegas ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Jayden, di sepanjang perjalanan pun Krystal menangis tanpa henti betapa hancurnya ia saat mendengar adik nya meninggal tentu Krystal amat sangat terpukul.

"Papa Jayden gak mungkin meninggal Pah dia itu Adek Kakak yang paling kuat Jayden masih hidup Pah dia lagi butuh pertolongan ayok tolongin dia Pah Kakak sayang sama dia" sudah dibilang mereka itu aslinya saling sayang hanya saja ketutupan gengsi.

Agung lemas melihatnya ia berusaha menenangkan keluarganya namun ia sendiri tak bisa menenangkan dirinya, "Adek lagi mandi Kak" ucap Agung lirih.

Krystal menggelengkan kepalanya, "Papa kenapa bolehin sih?! Adek masih hidup Pah" tubuh Krystal merosot ke lantai.

"Tya Jayden masih ada kan?" tanya Tania yang langsung memeluk Tyara.

Tania datang bersama Jio, Yuda dan juga Wilona.

"Sekarang Jayden dimana?" tanya Jio.

"Jio lagi dimandikan" ucap Yuna, Wilona lantas pergi ke ruangan itu untuk sekedar memastikan keadaan Jayden.

Wilona sampai disana Wilona melihat beberapa petugas medis yang masih berjaga ada Dokter juga yang sedang menunggu di luar, Wilona kenal Dokter itu.

"Maaf Dok, ini pasien atas nama Jayden?" tanya Wilona.

"Ohh Dokter Wilona kenal sama pasien? Iya ini pasien atas nama Jayden beliau meninggal karena tertembak di kaki dan punggungnya" ucap Dokter itu.

"Boleh saya lihat?" Dokter itu menganggukkan kepalanya, Wilona mendekati jenazah Jayden ia melihat memang terlihat tak ada tanda kehidupan disana karena wajah Jayden sudah pucat pasi, Wilona menekan denyut nadi di tangan Jayden dan hasilnya Jayden benar-benar meninggal.

"Malang banget nasib lo Jay kemarin tangan lo luka dan hari ini lo di tembak sampe lo meninggal takdir emang lucu dan lebih lucunya lagi dunia kayak gak pernah ngizinin Tyara bahagia, gue harap Tyara bisa bahagia meski tanpa lo dan semoga lo bisa pergi dengan tenang" ucap Wilona, Dokter itu mendekati Wilona.

"Dokter ini ada sedikit hembusan nafas dari jenazah" Dokter itu panik ia mengecek lagi seluruh tubuh Jayden.

Dokter itu tercengang melihatnya, "Dokter ini keajaiban pasien hidup kembali" Dokter itu terlihat tak percaya.

Wilona penasaran ia mengambil stateskop nya yang ia bawa dan mengecek keadaan Jayden, "Dokter jantung pasien lemah"

"Suster bawa ke ke ruang operasi" dia Suster mendorong bangsal Jayden yang akan dibawa ke ruang operasi, keluarga Jayden yang tadinya menangis mendadak berhenti saat melihat bangsal Jayden yang kembali di bawah masuk ruangan yang entah kemana.

Pak JaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang