1. Hi

163 22 3
                                    

Suara langkah kaki terdengar di sekitar lorong kelas lantai dua. Seorang siswi kesayangan semua guru di Sekolah hari ini terlambat pada jam pertama. Tidak seperti biasanya. Ketika siswi itu tiba di depan pintu kelas yang tertutup, Ia menetralkan nafasnya yang berpacu akibat berlarian tadi.

Pukk!

Gadis itu terkejut karena seseorang baru saja menepuk bahunya. Segera Ia menoleh ke belakang.

"Ngapain sih? Ngagetin aja!" Ucapnya ketus pada siswa laki-laki tersebut.

"Tumben telat?" Siswa itu bertanya balik.

Gadis itu lalu memutar malaa bola matanya. "Bukan urusan lo!"

Siswa itu menunjuk pintu kelas dengan dagunya sebelum berbicara kembali. "Si cempreng udah mulai ngajar ya? Duhh... males banget kalo gini."

"Kalo males, bolos aja sana!"

"Tapi, bareng lo gimana?" Tawar siswa itu.

Siswi dengan tas berwarna Sage itu lalu mendengus. "Gak mau! Bolos kok ngajak-ngajak."

"Kapan lagi murid pinter dan kesayangan seluruh guru kayak lo bolos. Ayolah, jangan terlalu kaku jadi murid. Lo harus nikmati masa muda lo, Ree."

Gadis itu menggeleng kencang. "Gak! Sesat banget sih ajaran lo! Gw mau jadi orang, bukan jadi sampah masyarakat. Gw harus kejar cita-cita gw."

Suara tawa yang tertahan terdengar dari siswa yang ada di depannya. "Hidup lo terlalu monoton."

"Biarin."

Selanjutnya, siswi itu berniat ingin membuka pintu kelas. Ia tidak peduli jika nanti dirinya akan dihukum oleh Guru yang mengajar pagi itu. Yang penting, Ia tidak boleh ketinggalan satu pelajaran pun dalam satu hari. Baru hendak memegang gagang pintu, siswa yang tadi beragumen dengannya langsung menarik tas nya menjauh dari pintu tersebut.

"Lo mau ngapain?"

"Jualan lato-lato. Ya mau masuk lah!" Balas siswi itu dengan kesal.

"Jangan! Lo tau sendiri gimana ganasnya bu guru Ga Yoon."

"Bodo amat! Udah deh, lo jangan ngatur-ngatur gw. Kalo mau bolos, bolos sendiri. Gak usah ajak gw." Ketus Reese kemudian tetap dengan pendiriannya untuk masuk ke dalam kelas.

Siswa laki-laki dengan name tag Na Jaemin itu menggeleng pelan sembari memperhatikan punggung siswi tersebut semakin hilang di balik pintu.




















"Lucu banget sih, Ree.."

•••

THEM IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang