Sudah seminggu berlalu semenjak Doyoung pergi secara mendadak malam itu. Malam dimana seharusnya Doyoung dan Reese melaksanakan makan malam. Harapan Reese ketika bangun tidur bisa melihat sang suami tengah terlelap di sebelahnya, hanya tinggal harapan.
Ya, Doyoung memang pulang ketika subuh. Namun, bukannya ikut berbaring melepas penat di sebelah Reese melainkan langsung bersiap-siap untuk pergi lagi. Ia hanya meninggalkan selembar sticky note di atas meja hias.
"Sayang, aku harus ke kantor lagi. Pagi ini ada meeting sama klien dari Jepang. Love you!"
Suasana hati Reese pagi itu rasanya sangat hancur berantakan. Karena tidak biasanya Doyoung seperti itu. Pergi mendadak lalu balik ke rumah untuk sebentar kemudian pergi lagi dengan alasan yang sepertinya sudah sering Reese dengar.
Reese berusaha untuk menerima sikap Doyoung akhir-akhir ini yang cukup kontras. Seperti malam ini, setelah makan malam Doyoung langsung berlalu masuk ke ruang kerjanya tanpa mengatakan satu patah kata pun pada istrinya.
Ceklek!
Bunyi kenop pintu ruang kerjanya mengalihkan atensi Doyoung.
"Sayang, lagi sibuk ya?" Kepala Reese menyembul dari balik pintu.
Lantas Doyoung tersenyum. "No." Lalu kedua tangannya merentang seolah meminta Reese untuk memeluknya.
Sontak Reese bergegas menghampiri Doyoung kemudian duduk di pangkuan suaminya tersebut. "Kamu lagi apa sih?"
"Cuma check dokumen aja buat meeting minggu depan." -Doyoung.
"Meeting terus." Sungut Reese.
"Namanya juga kerja, Ree. Kamu gak tidur?"
Reese menggeleng seraya memainkan rambut Doyoung. "Kapan kamu ada waktu buat aku? Udah seminggu ini sibuk banget bahkan weekend juga ada aja yang kamu kerjain."
Doyoung mengubah sedikit posisinya agar bisa menatap Reese. Tangan kanannya memeluk pinggul ramping wanitanya itu. "Setelah aku selesai dengan meeting minggu depan, aku janji bakal punya banyak waktu buat kamu."
Mendengar ucapan Doyoung tentu saja membuat Reese langsung sumringah. "Benar? Janji kan?"
"Iya sayang."
"Tapi... minggu depan aku meeting nya di Jepang." Ujar Doyoung.
"Ha?"
"Bolehkan, Ree?"
"Berapa hari?" -Reese.
"Gak lama kok. Cuma 3 hari aja. Boleh gak?"
Reese tersenyum. "Boleh dong. Masa suami aku kerja malah aku larang. Kamu kerja juga buat aku, buat bahagiain aku."
Doyoung mencium bibir ranum Reese sebagai ucapan terimakasih. Perlahan ciuman tersebut berubah menjadi lumatan lembut. Dan malam itu berakhir mereka habiskan dengan penyatuan cinta sepasang suami istri.
~
Bunyi alarm ponsel Doyoung membangunkan Reese yang tengah terlelap di dalam pelukan sang suami. Dengan berhati-hati Reese turun dari ranjang agar tidak membangunkan Doyoung yang masih tidur nyenyak. Reese mengambil kimono piyama yang terletak di lantai akibat ulah Doyoung semalam kemudian memakainya secara asal. Tidak lupa Ia juga mengikat tali kimono tersebut pada pinggangnya."Sayang..."
Suara serak Doyoung yang memanggilnya membuat Reese menoleh ke belakang. Terpaksa Reese harus kembali duduk di tepi ranjang.
"Yes love?" Balas Reese sembari mengelus rambut Doyoung.
"Kok udah bangun aja sih? Masih pagi banget loh, Ree."