Part 8

65 9 1
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul 13:12. Sejak pagi Reese masih berada di rumah Jeje dan sekarang perempuan itu tengah membantu Jeje menyusun beberapa barang yang belum sempat dirapihkan kemarin. Tidak banyak, hanya meletakkan koleksi komik milik Jeje ke lemari kamar laki-laki tersebut.

"Ini semuanya udah pernah lo baca, Je?" Tanya Reese yang langsung diangguki oleh si pemilik komik.

"Trus apa gunanya lo simpan di sini? Mending ditaruh dalam box aja, nanti berdebu." Lanjut Reese.

"Gw masih suka ngulang baca komik-komik itu kalau lagi bosan."

"Aneh banget sih lo. Kalau gitu, ujung-ujungnya lo juga tau ending ceritanya gimana." -Reese.

Jeje lantas tersenyum. "Gw baca ulang bukan mau baca sampai endingnya, Ree. Terkadang ada beberapa part yang gw suka dalam cerita itu."

"So, gimana rasanya nikah?" Lanjut Jeje.

Mendengar pertanyaan tersebut, Reese hanya tersenyum tipis seraya menundukkan wajah. "Not bad. Kalau lo mau tau gimana rasanya, nikah aja dan rasain sendiri."

"Lo bahagia dengan pernikahan yang lo jalani?" -Jeje.

Reese mengangguk pelan. Ia tidak yakin harus bereaksi dan menjawab seperti apa karena sekarang kondisi rumah tangganya amat buruk.

Jeje yang sadar ada sesuatu yang salah pada Reese lantas bertanya kembali. "Are you okay, Ree?"

"Ya. I'm totally fine." -Reese.

"Kalau ada masalah, lo bisa cerita ke gw. Don't take it on urself."

"Thanks, Je."

Ingin sekali rasanya Reese menceritakan pada Jeje seberapa rumit hubungannya dengan sang suami saat ini. Namun, Reese belum bisa mempercayai siapapun sejak dirinya tahu Doyoung mengkhianatinya.

"Makan siang yuk? Tapi, kita makan di luar aja." Ajak Jeje.

"Yaudah. Ashley sama Ashlyn diajak juga dong." -Reese.

"Iya. Gw samperin mereka ke kamar dulu."

Sekarang Reese sendirian di kamar Jeje. Ia lanjut menyusun beberapa komik lagi ke dalam lemari. Ketika komik terakhir Ia keluarkan dari dalam box, Reese tidak sengaja menjatuhkan sebuah kertas kecil yang terlipat dua bagian dari dalam komik tersebut. Tangannya meraih kertas itu dari lantai dan ingin membaca isinya.

Tapi,

"Ree..."

Suara Jeje berhasil membuat Reese berhenti membaca isi kertas tersebut.

"Itu apa yang lo pegang?" Tanya Jeje sambil melangkah masuk ke dalam kamar.

"Gak tau. Tadi jatuh dari dalam komik ini." Reese segera memberikan kertas itu pada Jeje.

"Ini cuma password e-mail gw. Lo kan tau kalau gw pelupa." Ucap Jeje tanpa memperlihatkan isi kertas kecil itu pada Reese.

Reese mengangguk. "Ashley dan Ashlyn mana?"

"Mereka gak ikut, katanya capek jadi mereka nitip aja." Jelas Jeje.

"Yaudah yuk, gw udah laper banget." Jeje menarik tangan Reese keluar dari kamarnya.


~


"Mau makan apa nih?" Tanya Jeje saat mereka masih mencari tempat makan sambil berjalan di trotoar.

Mata Reese tertuju pada satu kedai makanan. "Disitu aja. Chicken wing disana katanya enak." Ujar Reese.

THEM IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang