part ( 13 )

452 50 11
                                    



" akkhhhh--kakak apa'an sih !" reflek zara mendorong gus gebriel ke belakang, bagaimana mungkin wajah zara tidak memerah! suaminya hampir saja mengecupnya.

"Hahaha" gus gebriel tertawa karena melihat wajah zara yang merah semu,, semerah udang rebus. bukan mempermainkan perasa'an zara, tapi! lebih tepatnya hobby baru gus gebriel adalah menggoda zara, karena zara terlihat sangat menggemaskan.

" mau mandi nggk nih? Atau aku yang mandi'in ?" ucap gus gebriel santai.

"aku bisa mandi sendiri !" timpal zara sembari memutar bola matanya, malas.

Gus gebriel hanya mengangguk pelan. sebelum benar-benar hilang dari pintu kamar mandi, sempat-sempatnya zara ngomong....

"Sepertinya aku menikahi orang lain, bukannya dengan es balok!" ucap zara agak keras, sengaja. Gus gebriel terkekeh mendengar hal itu.

Hampir 20 menit zara masih di kamar mandi, ia bahkan tidak bisa melepaskan resleting gaunnya.
Mau minta tolong pada suaminya! Tapi, ini adalah hal yang tidak mungkin bagi zara >_<

"duh-- masa iya sih aku harus minta tolong sama dia ?" gumam zara masih berusaha menjangkau resleting belakang punggungnya.

Zara sudah menyerah dengan usahannya, ia berniat ke kamar untuk nelpon salsa. guna membantu melepaskan gaunnya.

Sebelum keluar dari kamar mandi, zara terlebih dahulu mengintip di balik pintu kamar mandi.
Setelah memastikan tidak ada gus gebriel di kamarnya, zara memutuskan keluar...
" huuuffff untung saja dia nggk ada di sini" gumam zara, ia perlahan berjinjit keluar dari kamar mandi, selayaknya maling yang takut ketauwan.

Zara meraih handphone-nya, mengirim pesan suara pada salsa.
Dan langsung di balas...

Musuhku:
"mbak, Kekamar aku donk"

Musuh besar:
"ngapain?"

musuhku:
"Bantu lepasin gaunku, susah tauk"

Musuh besar:
"Ngapain nyuruh gue segala? kan ada suamimu".
~~~~~

"Huufff" zara menarik nafas dalam, sepertinya sekarang dia harus minta tolong pada bi surty, ART.

Belum sempat zara membuka hendle pintu kamar, tangannya langsung di tahan...
" mau ke mana ?"

" loh, kok kakak ada di kamar? Sejak kapan ? Dan di mana!". bukanya jawab pertanya'an gus gebriel, zara malah melontarkan pertanya'an yang bertubi-tubi kepada suaminya.

Gus gebriel tidak bersuara, ia hanya menunjuk balkon kamar zara, dengan jari telunjuknya.
Reflek, zara menepuk pelan jidatnya. bisa-bisanya ia tidak kepikiran kalau pintu balkonya terbuka lebar sedari tadi.

"Sini biar aku bantuin" ucap gus gebriel.

"Bantuin apa!" zara menaikan sebelah alisnya bingung.

"bukanya kamu tadi minta tolong sama salsa, bantu lepasin resleting mu?"

" kakak nguping ya!"

Bisa-bisanya zara terlihat tenang dengan posisi sa'at ini, apakah zara tidak sadar bahwa jarak di antara mereka sangatlah dekat.? ^.^

Dear My Cold G. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang