part 7

69 9 0
                                    

Setelah sampai di sekolah, ia pun
masuk kedalam kelas dan menyapa sahabatnya dengan tampang lesu.

"Fa lo kenapa, kaya gak semangat banget gitu, biasanya juga paling
heboh."

"Palingan juga, lagi mikirin Pak
Shandy yang ganteng haduhai tiada tara." timpal Sachiko

"Sut! Gak boleh bilang gitu. Nanti
yang ada malah makin ngelamun terus kemasukan setan." ucap Fiki

"Haduh Fik, lo tuh gimana sih. Malah bilang gitu, tanya dong, biar kita tau kenapa dia, bukannya malah ngeledek. Sumpah benar-benar nih Anak." ucap Fajri pasrah dengan kelakuan sahabatnya yang satu ini

"Tau tuh." ucap Zweitson

"Aela apaan sih kalian, berisik tau."
ucap Faela kenal

"Lo tuh kenapa sih, marah-marah
gak jelas sampe ngelamun pula.
Kalau ada masalah cerita gue bakal dengerin kok." ucap Rara

"Kalian tau gak sih, gue kesal banget sama Pak Shandy." ucap Faela

"Kesal kenapa?" ucap Zweitson.

"Pak Shandy nyuruh gue buat ikut dia
ke kantornya Pak Shandy." jawab
Faela

"Hah apa, gue gak salah denger kan
Fa." ucap Sachiko dengan muka tampang kaget

"Ya bener lah masa bohong."

"Aduh Fa, lo beruntung banget bisa
ke kantornya Pak Shandy, lah gue di suruh ke kantornya aja kaga, kadang kalau nyuruh cuma buat nanyain lo doang." ucap Reva

"Terus, cuma gara-gara itu doang lo
jadi lesu gini. Seharusnya lo tuh
seneng bisa ke kantornya Pak Shandy,
lo tau gak sih semua mahasiswa
di sini pingin banget ke kantornya
Pak Shandy." ucap Rere

"Kalau gue sih ogah." ucap Faela
dengan santainya

"Bener tuh Fa, seharusnya lo tuh
seneng bisa di ajak ke kantornya Pak Shandy." ucap Zweitson

"Bukan di ajak tapi di suruh, beda
di ajak sama di suruh." ucap Faela

"Iya dah iya, lo mah emang paling
benar sedunia."

"Ah ela. Gue kasih tau kalian, kalian
malah bilang aduh lo beruntung
banget. Bukannya bantuin gue kasih solusi buat gak ke kantornya Pak Shandy, ini malah mojokin gue. gak orang tua gak sahabat sama aja."
ucap Faela dengan muka menahan amarah

"Sabar jangan marah-marah atuh,
nanti cepat tua." ucap Reva

"Palamu sabar."

"Yaudah sih Fa, kalau lo di suruh ke kantornya Pak Shandy ya lo ke kantornya aja, kan lo pernah bilang ke kita kalau lo bakal meneruskan perusahaan Papa lo, itu-itung lo
belajar tentang kantor itu gimana."

"Ah elah ayok dong kantin laper nih." ucap Fiki

"Sabar napah Fik, hidup lo makan
mulu." ucap Zweitson

"Kalau gak makan nanti bisa mati
dong." ucap Fiki

"Iya juga ya." ucap Fajri
"Yaudah ayok kantin." ucap Faela,
dan mereka pergi menuju kantin

Sesampainya Di kantin.

"Eh itu Pak Shandy mau ngapain ya
ke sini." ucap Reva

"Gak tau gue juga." ucap Sachiko

"... Eh Pak Shandy ngapain ke sini?"
ucap Faela.

"Kamu nanya kamu bertanya-tanya. Kamu ini gimana sih pake nanya segala, oh atau kamu lupa apa yang saya kemarin bilang." ucap Pak Shandy

"Tau lah Pak." jawab Faela

"Terus Bapak ke sini mau ngapain?
Mau bahasa soal kemarin yang nyuruh saya ke kantornya Bapak."

"Bukan, saya mau kasih ini sama
kamu." sambil menyodorkan coklat Ferrero Rocher ke pada Faela dan
Faela pun menerimanya

"Pak ini serius buat saya, coklat ini mahal lo Pak."

"Saya serius Faela coklat ini buat
kamu."

"Makasih ya Pak untuk coklatnya."

"Iya sama-sama. Kalau gitu saya
permisi dulu, oh iya jangan lupa
setelah pelajaran selesai kamu
ke ruang saya."

"Iya Pak."

"Wah gila tuh Pak Shandy udah baik, ganteng, perhatian pula." ucap
Sachiko

"Sumpah ya Fa, Pak Shandy kasih
coklat ke lo yang semahal itu. Gak
takut uangnya habis apa." ucap Rara

"Ya kalau buat orang yang di cinta
atau di sukai, ya gak masalah toh." timpal Fajri

"Atau jangan-jangan yang di bilang
Fajri benar, Pak Shandy suka sama Faela." ucap Zweitson

"Gak mungkin lah Pak Shandy suka sama gue. Kalian ini mikirnya
ke jauhan." ucap Faela

"Ya siapa tau lo Fa. Soalnya dari tatapannya kaya memendam suka
gitu." ucap Fajri

"Mana mungkin Pak Shandy suka
sama gue, mungkin aja dia kasih nih
coklat kasian sama gue karna
dia udah ngasih hukuman ke gue
yang bikin pikiran gue melayang."

Lagi asik mengobrol tiba-tiba pesanan pun datang.

"Ini Neng pesanannya." ucap Bu kantin

"Makasih Bu." ucap Zweitson dan Bu kantin pun hanya tersenyum

〰️〰️〰️

by : MawarSalsabila8

JANGAN LUPA

VOTE

&

KOMEN

YA 🤗

⏸️

Dosen Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang