Check out for Imagination and Eligere on my profile. Hope you enjoy it💗
Jatuh ternyata nguras tenaga ya? Apalagi jatuh cinta.
🎈
Gadis itu mengayuhkan sepedanya menyusuri taman di tengah hangatnya matahari yang akan segera tenggelam, kembali ke tempatnya dan digantikan oleh langit gelap berhiaskan bintang dan bulan.
Sampai kedamaian hidupnya terusik oleh teriakan seseorang dari belakang membuatnya mengayuhkan sepedanya lebih cepat dan sesekali melirik ke ke belakang, memastikan apakah orang tersebut masih mengikutinya atau tidak.
Karena terlalu sering menoleh ke belakang, ia tak menyadari bahwa di depannya ada batu yang menghalang, membuatnya tak sadar menginjak batu tersebut hingga ia terjatuh dengan posisi mengenaskan. Sepedanya jatuh tepat di sampingnya, dan ia terkulai di atas batu setapak sambil meringis kesakitan.
Seseorang yang mengejarnya dari belakang lalu berjalan menghampirinya dan membantunya untuk berdiri dan memperbaiki letak sepedanya.
"Lo sih bego," ucapnya. "Ngapain daritadi lihat belakang mulu? Jatuh kan,"
"Gue kan pengen lihat lo ngejar gue atau nggak,"
"Caramel," gadis yang dipanggil menatapnya dengan pandangan bertanya, "gue pasti bakalan ngejar lo tanpa harus lo pastiin. Karena kalau nggak ...,"
Caramel menatapnya dalam dengan mata berbinar penuh harap, "karena kalau gue nggak ngejar lo, Tante Maya bakalan mutilasi gue karena nggak berhasil bawa pulang anak bungsunya."
"Riyas!!" Teriaknya kesal sambil memukul tubuh Riyas yang sedang tertawa terbaghak-bahak melihatnya.
🍭
"Sakit goblok!" Seru Caramel saat Riyas sedang sibuk membersihkan luka di lututnya.
"Diem deh. Salah lo ini," balas Riyas dengan mata yang tetap terfokus pada luka Caramel. Caramel menatapnya dari atas dengan wajah ditekuk dan kedua tangan yang ia lipat di depan dada.
Setelah selesai membersihkan luka di siku dan lutut Caramel-sambil diselingi dengan omelan-Riyas lalu beranjak dari duduknya dan mengembalikan kotak P3K ke dapur rumah Caramel.
Riyas kembali ke ruang tamu tempat Caramel menunggunya kemudian duduk di samping gadis tersebut. Dengan sigap, Caramel merebahkan kepalanya di bahu Riyas. Kebiasaannya sejak mereka masih belum fasih menyebutkan huruf R.
"Jatuh ternyata nguras tenaga ya? Apalagi jatuh cinta," gumam Caramel yang membuat Riyas tertawa cekikikan melihat kebaperan yang melanda sahabatnya dari kecil ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramelove {On Editing}
Ficção Adolescente[Completed] Caramel tak menyangka akan bertemu dengan Devan disaat ia sedang dalam proses melupakan tentang mereka. Perjuangan Devan untuk mendapatkannya kembali, mampu menghancurkan benteng yang dibangun dengan susah payah oleh Caramel. Namun, saat...