sepuluh

7 2 0
                                    

I Change You.

Sorry.

"Ser?" Itu adalah panggilan dari Heraz.

Sera menoleh, melihat Heraz yang sudah duduk di sampingnya.

Saat ini, mereka berada di bangku yang di sediakan di pinggir lapangan basket. Sera sendiri hanya sedang menunggu pengumuman bahwa mereka akan segera berangkat ke Jogja. Tidak tahu dengan Heraz.

"Ngelamun aja lo?"

"Bukan urusan lo."

Heraz tertawa. "Galak amat, sih?"

Sera menoleh, "hak gue?"

"Hehehe, iya deh, iya."

Hening beberapa saat, sebelum Heraz kembali bersuara.

"Udah nerima kenyataan, Ser?"

Sera diam.

"Gausah dipikirin. Lo emang udah harus nerima takdir. Gausah ngehindar lagi. Kasian lo nya,"

Sera termenung memikirkan perkataan Heraz. Ia tahu betul kemana arah pembicaraan Heraz.

"G-gue.. cuma takut dia gabisa nerima gue..."

"Kalau ternyata dia berdamai sama masa lalunya dan bisa nerima lo, gimana?"

I Change You.

Mereka sudah di bus. Perjalanan menuju Jogja.

Sera masih terdiam memikirkan omongan Heraz pada saat di lapangan basket tadi. Sejujurnya ia ingin sekali dekat lagi dengan Jehan, namun ia masih ragu.

Ia takut bahwa Jehan akan tetap tidak mengingatnya.

"Bengong lo,"

Itu Alea.

Entah disengaja atau bagaimana, tetapi sialnya ia malah sebangku dengan Alea di bus ini.

Sera tidak menanggapi. Ia hanya menatap kaca jendela di bus itu yang menampilkan perjalanan panjang menuju Jogja.

"Gausah kayak yang paling banyak punya beban, deh," Alea yang jenuh melihat tingkah Sera pun mulai menyindir Sera.

"Mikirin apaan, sih, lo!?"

Sera menoleh. "Sejak kapan lo peduli?"

"Dih–"

"Bukan urusan lo."

"Anjing lo!"

"Gak urus."

Sera membuka ponselnya dan memasang headset pada telinganya. Sungguh, ia tak tahan harus dihadapkan dengan seseorang yang banyak bicara seperti Alea.

"Ternyata lo emang sasimo ya? Udah kemarin deketin Jehan, sekarang deketin sahabatnya pula." Ucap Alea tiba-tiba.

Sera tentu mendengar itu, namun ia tidak mau menanggapinya.

I Change You. || Park JeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang