I Change You.
Takdir menyatukan kita.
Jehan berjalan menghampiri kedua sahabatnya, Sera dan Heraz. Mereka berdua tengah berbincang-bincang di tepi pantai sembari membawa barang-barang yang akan dibutuhkan untuk acara nanti malam.
"Ngobrol berdua aja, ga ngajak-ngajak, nih?" Perkataan Jehan membuat kedua sahabatnya menoleh ke belakang.
"Jangan salah paham, lo," Ucap Heraz takut Jehan akan mengira bahwa ia dan Sera memiliki hubungan spesial.
Jehan menyelip diantara tengah-tengah sahabatnya dengan posisi merangkul keduanya.
"Cie yang habis berdamai sama masa lalu, HAHAHAHA."
Jehan menggeplak kepala Heraz, pasalnya anak itu tertawa kencang tepat di samping telinganya.
Sera hanya tertawa melihat kelakuan dua orang itu. "Ngapain lo, Je? Tugas lo, kan, bukan bagian ini?"
"Ngapain aja. Lagian gue gak bakal biarin, nih, tikus satu berduaan sama lo."
"Gue bukan pedofil, ye." Ucap Heraz tak terima.
Mereka pun bercanda-tawa bersama selagi membantu menyiapkan barang untuk nanti malam. Mereka benar-benar memanfaatkan waktu agar bisa bersenang-senang hari ini.
Karena tidak ada yang tahu, kapan seseorang akan pergi dan tak pernah kembali lagi.
I Change You.
"
Jehan,"
Jehan yang merasa dipanggil oleh Heraz pun menoleh ke arah sahabatnya itu. Omong-omong, sekarang mereka tengah berada di kamar inap, sedang bersiap-siap sebelum acara nanti malam dimulai.
"Apaan?" Sahut Jehan. Ia memiliki perasaan tidak enak karena tidak biasanya Heraz memanggilnya dengan seperti itu.
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo."
Jehan menatap mata Heraz. "Apa?"
"Gue mau bilang makasih karena lo udah mau jadi sahabat gue selama ini. Makasih atas selama ini, ya, Je. Gue minta maaf kalau selama ini gue belum bisa jadi yang terbaik buat lo." Tutur Heraz panjang lebar.
Jehan yang mendengar itu semua merasa keheranan. Apa maksud Heraz berbicara seperti itu?
"Raz, lo gak pernah punya salah sama gue. Lo udah jadi yang terbaik buat gue. Sekarang, kasih gue alasan kenapa lo tiba-tiba kayak gini, hm?"
"Gue.."
Sungguh, Heraz tidak sanggup untuk mengatakannya. Ia tidak pernah membayangkan perpisahan yang tidak pernah ia harapkan malah terjadi begitu saja.
"Ya? Ngomong aja, Raz, gak apa apa." Jehan menatap lembut ke arah Heraz.
"Gue mau ke Jepang, lulus SMA."
Jehan terdiam. Sejujurnya, ia juga sudah menduga hal ini akan terjadi.
Cukup lama Jehan terdiam, sampai akhirnya ia membuka suara.
"Heraz, engga apa apa. Lakuin apa yang mau lo lakuin. Gue engga apa apa, Raz. Lo juga harus, dong? Lo juga harus engga apa apa ninggalin Indonesia. Bukannya kita bisa ketemu lagi, ya? Kita masih bisa ketemu kalau libur semester. Lo mau kuliah, 'kan? Yaudah, kejar impian lo, Heraz."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Change You. || Park Jeongwoo
Teen Fiction"Jangan pergi lagi, Sera.." -240622 -130423