prolog

54 5 0
                                    

I Change You.

Gemercik hujan.

Rintik hujan mengguyur kota Jakarta Selatan. Sera terduduk seorang diri di bangku yang ada di pinggir jalan. Sudah malam. Hanya ada beberapa kendaraan yang melintas, itupun hanya mobil.

Lampu-lampu jalan yang berwarna kuning itu membantu Sera melihat keadaan jalanan saat ini. Basah oleh genangan air.

Ia sudah berada di sana sejak tadi. Seorang diri. Bahkan sekarang sudah pukul 23.43, dan ia benar-benar tidak beranjak untuk pergi dari tempat itu.

Dengan keadaan rambut sebahunya yang di kuncir, celana panjang abu-abu kesukaannya, baju polos berwarna hitam yang sedikit kebesaran, dan tubuhnya yang sudah sedikit basah akibat hujan, ia termenung.

Sera memang suka di saat-saat seperti ini.

Merenungkan diri sendiri.

Namun apakah ia tidak berfikir bahwa hal itu akan membuatnya jatuh sakit?

Ya.

Memang akan membuatnya jatuh sakit, tapi ia sudah biasa seperti itu. Sejak kecil.

Banyak yang ia pikirkan di saat-saat seperti ini. Salah satunya adalah tentang hidupnya.

Lama ia termenung, sampai tak sadar bahwa sekarang sudah pukul 00.12. Ia bahkan belum beranjak dari duduknya. Niatnya memang berlama-lama disini sih.

Tatapan matanya kosong, hanya menghadap ke depan jalanan yang sepi dan hanya diisi suara gemercik hujan yang jatuh.

Tiba-tiba saja, ia merasa bahwa hujan yang mengenai tubuhnya berhenti. Dan ketika ia melihat dengan ekor matanya, seperti ada bayangan bundar yang menutupi kepalanya.

Ada bayangan seseorang juga disana.

Perlahan ia mendongak, melihat siapa seseorang yang telah mengganggu acara tenangnya.

Ia melihat sesosok laki-laki yang menggunakan baju putih polos dan celana training hitam yang sedang memegangi payung untuk menutupi kepalanya.

"Jangan kehujanan,"

Sera kembali menoleh ke depan jalanan dengan ekspresi datarnya.

Hening.

Tidak ada yang berbicara. Laki-laki itu masih setia memegangi payung untuk Sera. Sera tidak menolak, juga tidak peduli. Lagian mau dia kehujanan atau tidak, memangnya apa urusannya dengan laki-laki itu?

Sok peduli banget. Pikir Sera.

Laki-laki itu berjalan kedepan Sera dengan tangan yang masih memegang payung. Ia duduk di samping Sera dan mulai ikut memandangi jalanan yang ada di depannya.

"Kenapa lo hujan-hujanan?" Tanyanya.

Sera diam, tidak langsung menjawab.

"Menurut lo?" Tanya balik Sera.

"Karena lo suka hujan?" Jawab laki-laki itu.

Sera terkekeh pelan, "salah.."

"Karena lo merasa tenang saat hujan turun?"

Sera lagi-lagi tak langsung menjawab. Ia menoleh ke arah laki-laki yang ada di sampingnya itu dan berujar, "bisa di bilang begitu,"

"Jangan hujan-hujanan. Udah sana, pulang." Kata laki-laki itu seraya balas menoleh kearah Sera.

"Lo siapa berani nyuruh gue pulang?" Jawab Sera ketus. Dia paling gasuka di atur-atur.

"Demi kebaikan lo,"

"Lo aja yang pergi."

"Ga. Gue gabakal pergi sebelum lo pulang." Kata laki-laki itu mutlak.

"Gak urus." Balas Sera tak mau kalah. Ia juga bodoamat kalaupun laki-laki itu masih tetap akan disana bersamanya. Toh dia juga gapeduli.

Lama mereka di sana, sekarang sudah pukul 00.37. Laki-laki itu benar-benar tidak pergi. Membuat Sera jengkel dan mulai beranjak dari duduknya.

Sera mulai berjalan, meninggalkan laki-laki itu sendiri di sana. Namun, laki-laki itu tetap beranjak dan mengikuti Sera dengan payungnya.

"Bilang dong kalau mau pulang,"

Sera tak menjawab.

Mereka berjalan melewati gang yang masih bisa dimasuki oleh mobil. Hujan masih setia menemani mereka. Selama perjalanan juga tidak ada yang membuka suara. Sera yang bodoamat dan laki-laki itu yang melihat sekelilingnya tanpa niat mencari topik pembicaraan.

Laki-laki itu merasa tidak asing dengan jalan yang dilintasi mereka saat ini. Mereka menuju sebuah komplek yang diyakini adalah tempat tinggal Sera.

Sampai saat mereka sudah berada di depan pagar rumah Sera, Sera langsung membuka pagar rumahnya dan berujar, "thanks."

Sementara laki-laki itu terdiam, memandangi sekeliling area komplek tersebut tanpa sadar bahwa Sera telah menghilang di balik pagar rumahnya.

"Jadi dia tinggal disini.." gumamnya sebelum berjalan ke arah rumahnya yang ada di sebelah rumah Sera.

I Change You.

Meet the cast:

Meet the cast:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jehan Deran

Sera Kalenn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sera Kalenn

I Change You. || Park JeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang