Bab 21

1.6K 189 11
                                    

Sekarang zee sedang bersiap untuk menuju suatu tempat dengan mobil kesayangannya itu. Dia mengendarai dengan cukup santai karena melihat jalanan juga tidak cukup ramai. Tanpa Zee sadari sedari tadi ada yang mengikuti mobilnya dari belakang

Hingga akhirnya mobil zee terhenti diparkiran sebuah pemakaman. Orang yang sedari tadi mengikuti zee pun ikut berhenti dan memarkirkan kendaraannya, zee pun turun dari mobilnya dan berjalan ke arah toko bunga yang ada di pemakaman tersebut

Setelah membeli bunga zee berjalan pelan,ia merasa ada seseorang dibelakangnya tapi saat menengok tidak ada siapapun. Lalu ia melanjutkan jalannya,karena merasa sudah jengah zee berhenti mendadak dan menengok kebelakang.

Dan yaa dia melihat orang yang menurutnya sedari tadi mengikutinya

" ngapain lo " tanya zee,

Orang yang diajak ngomong oleh zee pun kaget dan langsung berakting seolah dia sedang membenarkan sepatunya

" lo ngapain ngikutin gua Jason Mikkael Alfarez " tanyanya lagi dengan nada kesal

" hehehe...tadi gua ga sengaja liat mobil lo dijalan, karna gabut jadi gua ikutin lo deh ehh ternyata lo kesini. Ngapain ?? "

Bukan menjawab zee malah lanjut berjalan dan segera menghampiri tempat yang ia ingin temui dengan diekori jason dari belakang

Jason berhenti saat melihat zee sudah berjongkok didekat gundukan tanah yang bertuliskan nama seseorang yang menurutnya cukup asing

" Fiony Belvanna " ucap jason usai membaca nama yang ada dipapan itu

" dia sahabat gua sama christy yang udah pergi beberapa tahun lalu "

Jason pun berjongkok agar bisa menyamakan posisinya dengan zee dan lanjut mendengarkan zee

" gua sayang sama dia seperti gua sayang ke christy, dan pada saat itu gua bener-bener kehilangan dia. Gua udah anggap dia sebagai kakak gua sendiri " ucapnya bergetar menahan tangis

Sebenarnya dia tidak ingin menangis kali ini apalagi sekarang ada jason disampingnya. Melihat zee yang terisak, jason bergeser lebih dekat dengan zee dan memberanikan untuk mengangkat tangannya lalu merangkul dan mengusap bahu zee agar dia tenang

" dan sekarang christy lagi mempertaruhkan nyawanya untuk kesembuhan dia, gua yakin christy akan sembuh...tapi rasa takut itu selalu ada " ucap zee menunduk

Dia sudah tidak bisa menahan air matanya, dengan sigap jason membawa zee dalam dekapannya seakan memberi ketenangan dan kekuatan dalam pelukan itu.

Zee tidak menolak pelukan yang diberikan jason,saat ini dia benar-benar merasa membutuhkan sandaran. Dia menangis dalam pelukan jason

" gua takut christy pergi..."ucap zee dalam tangisnya

" lo tenang yah...christy ga akan pergi dari kita " ujar jason menenangkan

Pelukan itu cukup lama dan akhir nya Zee merasa dirinya sudah cukup tenang dan segera melepas pelukan itu

" ehh s-sorry yah, gua Cuma reflek ajaa " ucap zee canggung

" it's okeii " balas jason tersenyum sembari mengusap lembut rambut zee

Jason tetap berada dalam posisinya,dia merasa harus menemani zee juga dalam kondisinya yang seperti ini. Tiba-tiba zee berdiri dan sepertinya ingin beranjak pergi...

" yukk pulang..." ajak zee, " udahh ? " tanya jason dan dijawab anggukan oleh zee

" gua anterin balik yah " ujar jason,

" gausah...gua bawa mobil, lo juga kan " tolaknya

" muka lo pucet, gua takut lo kenapa-napa. Masalah mobil gua mah gampang ntar ada yang jemput ko"

Zee akhirnya menyetujui tawaran jason, dia juga merasa sekarang tidak enak badan dan sangat malas untuk menyetir mobil

o0o

Saat ini sudah pukul 15.45 chika sedang menunggu christy bangun untuk menyuruh segera mandi sore. Dia duduk disamping ranjang christy, tidak sengaja chika melihat luka di pinggang christy karena bajunya sedikit terangkat. Karena penasaran dengan luka-luka itu chika mengangkat baju yang dikenakan christy untuk melihat lebih jelas luka yang didapat oleh adiknya itu

Chika menutup mulutnya karena kaget betapa banyaknya luka itu. Beberapa goresan merah yang masih terang bahkan yang sudah mulai menghilang, dan banyaknya luka memar yang membuat luka tersebut semakin terlihat karena tubuh putih christy.

Tak sengaja chika menyentuh luka baru christy yang membuat sang empu meringis dan terbangun

" aww sakit..." ucap christy meringis dan akhirnya christy pun terbangun, " ehh maaf dek kakak ga sengaja " ujar chika merasa bersalah

Christy tidak menjawab melainkan ia langsung duduk di tempat tidurnya

" kenapa ? kakak mau liat semuanya ? " tanya christy, ia menebak isi pikiran chika sepertinya kakaknya itu penasaran dengan luka-lukanya

" b-boleh ? " jawabnya ragu

Christy tersenyum. Lalu dia menggulung lengan panjang bajunya sampai atas dan mengangkat bajunya sehingga memperlihatkan begitu banyaknya bekas luka yang didapat christy. Rasa sesak menyeruak di dada chika dia tidak segan ikut meringis melihat semuanya itu

"kata mama ini hadiah lukisan buat aku " ujar christy

Karena sudah tidak sanggup melihatnya chika langsung menurunkan baju christy sembari menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar sangat marah pada mamanya atas semua yang dilakukan pada adiknya itu, disaat seperti ini pun mamanya tetap tidak datang yang bahkan chika pun tak tau kemana mamanya itu pergi.Tidak perlu memusingkan kemana mamanya pergi lebih baik chika memikirkan kesembuhan adiknya itu jauh lebih penting.

" heii...jangan nangis kak, aku baik-baik aja " ucap christy sembari mengusap air mata chika yang mengalir

" aku gabisa berkata-kata lagi dek, aku terlalu shock ngeliat itu semua " balas chika menggenggam tangan christy,

" jangan salahin siapapun atas semua yang terjadi ini, aku udah bilang kan ini Cuma musibah buat aku sama kaya musibah yang membuat kachika gabisa dance lagi "

Chika memejamkan matanya dan menggenggam erat christy sembari meyakinkan semua ucapan christy agar dia bisa lebih tenang untuk juga bisa menerima ini semua.

" ada satu hal lagi yang harus ka chika tau..."

" terlalu banyak rahasia yang kamu simpen sendiri dek, dan itu ngebuat aku semakin ngerasa ga guna dengan keberadaan aku ini " balas chika memotong ucapan christy

Christy menundukkan kepalanya,dia juga merasa tidak enak telah menyembunyikan rahasia besar ini pada kakaknya. Tapi keadaan juga yang ngebuat christy tidak bisa memberitahukan semua ini

" apaa dek...apa lagi yang kamu rahasiain " tanyanya lembut, christy masih diam dia juga mencoba menenangkan dirinya agar sanggup berbicara perihal itu

" kasih tau aku RAVANIA CHRISTY " ujar chika dengan nada tinggi, dia kesal karena adiknya itu tak kunjung berbicara

Melihat respon adiknya yang semakin menunduk chika langsung memeluknya

" maaf yah dek...aku bukan maksud mau ngebentak kamu, tapi aku Cuma ga mau kamu terlalu banyak menyimpan beban itu sendiri. Setidaknya kasih ke aku beban itu, aku bener-bener ga sanggup ngeliat kamu yang kaya begini " ucap chika

Setelah mengucapkan itu tidak ada pembicaraan diantara mereka tapi mereka masih dalam posisi berpelukan

" okeii...kalo kamu belum bisa cerita, its okei..." putus chika dalam pelukan itu

" aku sayang ka chika " bisik christy pelan

Chika merasa pelukan yang tadinya begitu erat sekarang semakin ringan tetapi tangan christy masih terkait pada pinggang chika walaupun tidak terasa

Saat chika ingin melepas pelukan itu dia melihat christy sudah tidak sadarkan diri

" christy..." ucap chika dengan nada bergetar

...

bersambung...

Jangan lupa untuk dan komen yahh

bantu follow dan share cerita ini juga:)

mohon bantuan dan dukungannya selalu:)

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang