12

439 40 0
                                    

⚠️ blood, gun ⚠️




Sakura mengerjapkan matanya dan tiba-tiba merasakan pening yang sangat berat di kepalanya. Ditatapnya sekeliling ruangan yang mendominasi warna hitam tersebut, tak ada foto atau hal yang bisa dijadikan petunjuk. Ia baru menyadari bahwa sepertinya ia sedang di sekap, pintu yang terkunci bahkan jendela ruangan itu tebal dan kedap suara. Ia mamapah tubuhnya yang lunglai mendekati pintu dan menggedor beberapa kali. Dilihatnya dari jendela banyak pria berjas yang mengawasi di luar rumah, tampaknya tak mungkin bagi ia untuk kabur. Ia menarik nafas dalam dan mencoba mercerna situasi.

Klik ...

Suara pintu terbuka, seseorang masuk. Gaara. Sakura mundur perlahan sampai tubuhnya menabrak tembok. Gaara menatapnya dalam, melangkahkan kakinya hingga berjarak 3 jengkal.

"Gadis seperti apa kau ini? Mengapa Sasori bisa menyukaimu?"

"Apa? Sasori..."

"Ini terdengar gila, dan dengan caraku ini semakin gila. Haruno Sakura, apa kau menyukai Sasori?"

"Tidak, dia bosku bagaimana mungkin aku...."

"Sayangnya aku tak peduli dengan jawabanmu. Yang ku butuhkan hanyalah Sasuke, aku harus balas dendam padanya. Dan Sasori harus menyingkirkan saingannya"

"Saingan apa maksudmu?

Gaara melemparkan baju ke lantai, dan melenggang pergi. "Pakailah" ucap Gaara sebelum keluar kamar.

Sakura membisu melihat seseorang dengan kursi roda melaju melewatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakura membisu melihat seseorang dengan kursi roda melaju melewatinya. Kemudian ia menyadari satu hal bahwa kemiripan Tuan Madara dari rambut, rahang keras, dan roda listrik mengingatkan ia pada serpihan mimpi buruknya. Tidak, jangan sekarang, gumamnya. Ia pening seketika. Seakan diseret kembali ke mimpinya yang telah usai.

Dari kejauhan Gaara berlari menghampiri, menendang Tuan Madara sampai terjatuh tersungkur ke tanah. Kursi roda nya memutar terbanting. Suasana semakin menegang.

Sasuke yang menyaksikan itu semua cukup memejamkan mata, berharap ini akan berlalu dengan cepat. Kebencian kepada ayahnya cukup ia genggam sendiri, tapi tidak seperti ini. Sasuke menoleh pada Naruto, ia gemetar dan wajahnya lebam karena pukulan. Sedangkan Tuan Madara menahan nyeri di kakinya yang sekarang diinjak Gaara.

Kursi roda...

Sungai...

Darah....

Sakura seperti masuk labirin, ia terjebak di dalam mimpi buruknya. Ia dihadapkan dengan ego yang besar, disamping Tuan Madara adalah pembunuh kakakknya namun juga ia ayah dari Sasuke. Ia mengepal tangannya keras, kesal mengapa ini terjadi padanya.

"Apa begini caramu membunuh?"

Gaara memutar bola matanya, menatap lekat pada Sasuke yang bersuara,

BLOODED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang