10

449 39 1
                                    




💬 Sakura

"bagaimana keadaanmu? Ada yang terluka?"

"sudah sembuh. Kamu sendiri?"

"ya pasti sudah sembuh. Kmu diobati pacarmu"

"maksudnya?"

"aku gak berniat menyinggung, tpi kemarin aku liat kamu diobati cewek"

"itu Karin. Teman. Kamu gak kenal? Dia kerja di bar"

Sakura menghela napas, menyenderkan punggungnya. Ia malu atas apa yang ia tanyakan. Sungguh memalukan.








Sasuke ingin merokok dan minum. Ia membutuhkan waktu untuk duduk dan berfikir, rokok filter ia nyalakan dan segelas red wine dengan es di gelas kecil. Nikotin dan alcohol cukup membuatnya santai. Matanya menatap danau dengan sedikit kabut yang menguap karena suhu yang dingin.

Sosok pria dengan kursi roda mendatanginya. Tuan Madara. Ia pelankan lajunya dan berhenti di sebelah anaknya itu.

"Aku membeli glock meyer, bawalah beberapa"

Sasuke menoleh dan menyunggingkan senyumannya. Jangan salah mengartikan, tidak semua bermakna menyenangkan. Itu yang dirasakan Sasuke. Ia menghisap rokok filter terakhirnya sebelum ia buang ke danau

"Gue berhenti. Gue udah cuci tangan"

"Apa karena gadis pink itu?"

Sasuke diam tak menjawab, ia hanya meneguk red wine di genggamannya.

"Hati-hati Uchiha Sasuke" Tutur Tuan Madara kembali membalikan kursi rodanya.

Sasuke menaruh curiga pada perkataan ayahnya kini. Dia tidak marah?! Terakhir kali ia ditampar karena tak mematuhi perintahnya. Ia bisa merasakan perkara buruk yang akan terjadi.

Permainan apa lagi yang ia mainkan? Pernahkah merasakan sensasi ketakutan di rumah hantu? Begitulah Sasuke ketika menginjakan kaki ke rumahnya sendiri. Persetan dengan rumah adalah surga layaknya orang katakan, namun yang ia dapati bak neraka.

Naruto mengekori Sasuke menuju mobilnya dengan menyelipkan glock meyer di jaketnya.

Naruto mengekori Sasuke menuju mobilnya dengan menyelipkan glock meyer di jaketnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













...















"Sakura, perut gue sakit harus ke kamar mandi. Tolong layani dulu di depan" Ucap Ino terbata memegangi perutnya. Memelas.

Sakura hanya mengangguk dan berlalu meninggalkan gudang. Hari ini wine datang dari luar negeri. Begitu banyak yang harus ia kerjakan. Bar ini tidak terlalu besar namun sangat sempurna di datangi untuk berfoya foya.

Sasori keluar dari ruang kerjanya, ia mendapati Sakura yang sedang berbincang dengan pelanggan. Sakura nampak sangat sopan terhadap orang lain. Bagaimana bisa Sakura berakhir bekerja di tempat seperti ini? Sangat tidak cocok.

BLOODED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang