|Keenan|

17 3 0
                                    

Enjoy aja, typo maklum

•••

Mobil yang dikendarai Ricky melaju cepat membela jalanan yang tidak terlalu ramai siang ini. Ricky yang mengemudi dan Tio yang memberitahu jalan. Misi pertama mereka tidak boleh tau oleh orang itu lalu rencana mereka hancur. Alamat yang di berikan hacker—Satria itu sepertinya ada di sudut wilayah tempat tinggal mereka, Ricky bilang itu adalah sebuah kota tua yang sudah lama sekali tak di tinggali, karna sebelumnya Ricky seperti pernah melihat wilayah itu di google maps.

"Setelah ini belok kiri, lurus sekitar 1 km lebih, lalu kita sudah sampai saat melihat gerbang... Tua?" Ucap Tio memandu jalan.

Ricky mengangguk sambil menatap lurus jalanan yang mulai terlihat tidak seperti jalan—ah! Lebih tepatnya sebuah jalan yang sudah tua dan tak terurus.

Beberapa menit kemudian, mereka melihat ada sebuah gerbang tua yang mungkin di maksud oleh Satria.

"Kita sampai...." Ucap Tio pelan, untuk mobil Ricky hitam, Ricky kemudian membelokkan mobilnya ke dalam rimba, cukup jauh lalu berhenti. "Di sini saja?" Tanya Tio

Ricky berdeham sebagai jawaban, "setelah ini kita berjalan saja, takut kalo bawa mobil ada yang curiga." Ucap Ricky membuka sabuk pengaman lalu keluar, begitupun Tio.

Sebelum melanjutkan perjalanan, Ricky dan Tio mengambil peralatan perlengkapan mereka untuk jaga² di bagasi mobil, lalu barulah melanjutkan perjalanan. Mereka menyusuri jalan di kota mati yang sudah berlumut itu, matahari sudah di atas kepala, hari sudah sangat siang, yang berarti Ricky dan Tio sudah berjalan sangat jauh dari rumah, 4 jam lebih memakan waktu untuk sampai ke sini dari rumah, dan untuk ke kota sekitar 2 setengah jam, sungguh jauh.

"Mobil gw tadi ada yang liat ga ya kira²?" Tanya Ricky.

"Ga bakal kayanya Ric, sebab, penjaga di tempat persembunyian sementara Bang Keenan itu ga terlalu ketat, yang paling ketat itu di markas utamanya" ucap Tio.

Ricky mengangguk² paham. Kota ini tak terlalu besar, jadi mereka bisa menyusuri jalannya dengan jalan kaki. Hingga saat mereka sudah berjalan cukup jauh, mereka menemukan sebuah gedung tua yang tampak hidup dengan cat abu² tua yang mulai mengelupas, dan tanpa pintu.

"Sstt! Ric" Tio menarik Ricky bersembunyi saat melihat dua orang berbadan besar keluar dari gedung lalu berdiri di sisi pintu.

"Itu penjaganya" ucap Ricky, dibalas anggukan Tio.

"Bang Keenan, gw ga nyangka pengaruh ibu akan sebesar ini padanya." Ucap Tio menatap sendu ke arah gedung itu.

"Eh! Bang Tio! Bang Tio!" Panggil Ricky setengah berbisik.

"Ya?"

"Itu— Alin bukan sih?!" Ucap Ricky menunjuk seorang gadis keluar dengan jalan yang pincang lalu dengan mudah melumpuhkan kedua penjaga di pintu depan.

"Iya! Itu Alin! Wah dia hebat banget" ucap Tio kagum.

Dan sekarang Alin berlari saat dua orang berbadan gempal mengejarnya.

"Ayo bantu Alin setelah itu pulang dan misi pertama selesai" ucap Ricky diangguki Tio.

•••

OUR STORY 2 | SeJuKyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang