|Album|

19 2 0
                                    

Ahayyy up lagiii. Typo dan kesalahan mohon di maklum dan pahami. Enjoyyy!

•••

Semua yang ada di ruangan Juan menoleh ke arah pintu. Alex berdiri di sana dengan tatapan marahnya tertuju pada Satria yang menatapnya bingung.

"JAWAB SATRIA!" Teriak Alex murka.

"Maksud lo Alex?" Tanya Satria yang langsung di angguki Sean yang juga tak mengerti.

"Halah! Ga usah sok gak tau lo brengsek! Lo mau lecehin Kak Alin tadi kan?!!" Oke, Satria langsung paham maksud pertanyaan Alex kali ini. Ekspresinya kembali menjadi datar menatap ke arah Alex.

"Dia bilang apa ke Lo?" Tanya Satria santai.

"Ck! Ga guna Lo nanya begitu Satria! Lo kalau suka sama Kak Alin dan di tolak sama orangnya! Ya ga usah maksa anj! Itu bukan suka lagi namanya tapi obsesi! Sampe Lo mau rebut kak Alin dari Bang Juan dan mau lecehin dia?! BRENGSEK LO!!" Tekan Alex lagi. "Lo ga lupa kan kalau Kak Alin kemaren juga di lecehin sama Keenan?!"

Satria tak bisa menahan tawanya, lelaki itu tertawa lepas mendengar kalimat² yang di lontarkan Alex. "Astaga.. Astaga... Sungguh? Gadis licik itu berkata seperti itu padamu? Ah tidak, lebih tepatnya—yang licik itu otak dan pemikirannya, bukan diri ataupun hatinya. Obsesi pada Aerlin? Hahaha! Dasar bodoh, aku sudah memiliki kekasih, yang bahkan dia itu lebih baik di banding Aerlin. Aku tidak mudah untuk jatuh cinta Alex. Camkan itu. Sekarang pertanyaanku, kau ingin ikut dan percaya padaku, untuk bersama-sama mencari tau apa dan siapa sebenarnya Aerlin sekarang, atau—kau ingin percaya padanya?"

Sean membeku mendengar cara bicara Satria. Satria itu tipe orang yang dingin dan cuek, juga orang yang sulit di tebak bagaimana keadaan perasaan dan emosinya. Tapi, yang Sean tau, saat Satria marah, lelaki itu tidak akan menunjukkan ekspresi dan tanda² marahnya. Mendengar cara bicara Satria yang berubah menjadi cara bicara formal, Sean berpikir lelaki itu antara kesal dan serius.

"Ya gw bakalan milih percayalah sama Kakak gw! Di banding harus percaya dengan orang asing yang tiba² masuk ke kehidupan kami beberapa tahun yang lalu!" Ucap Alex.

"Jaga bicaramu Alex, Satria bukan orang asing." Ucap Sean dengan nada bicaranya yang juga berubah dingin.

Kini semua atensi teralih pada Sean.

"Bang lo... Gak kerasukan lagi kan? Dan juga lo Satria! Gw kenal dekat sama Alin, dan selama ini, Alin itu gadis yang jujur apa lagi di kondisinya yang seperti ini." Ucap Ricky.

"Ricky, jangan kau ikut percaya pada Alex!" Tegas Sean.

"Bang lo apaan sih? Lo ga kerasukan kan?" Bingung Ricky.

"Aku tau apa yang terjadi dengan Alin sekarang!!" Ucap Sean sedikit membentak.

"Ck! Satria mending Lo keluar sekarang, gw ga mau Bang Juan di apa²in sama lo!" Usir Ricky.

Satria bangkit dari duduknya, lalu berjalan keluar, saat sampai di ambang pintu, dia berhenti sebentar, "Untuk kalian semua, pikirkan ucapanku baik². Aku tidak akan mengulangi dua kali" setelah itu Satria pergi meninggalkan ruangan itu.

"Ini ada apa sih? Alin habis di lecehin sama Keenan, Satria suka sama Alin, ada apa dengan Alin sebenarnya?" Bingung Satya.

"Ga tau! Aku pusing. Jagain Juan disini, masih banyak yang harus ku urus" Sean dengan cepat berjalan keluar ruangan sembari memegang kepalanya yang terasa pusing.

OUR STORY 2 | SeJuKyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang