|Abang Juna|

23 3 4
                                    

Enjoy ajaa!

•••

Hening tercipta tepat setelah Aerlin menceritakan semuanya, Baik Juan atau pun Ricky, tak ada yang membuka suara. Sementara Aerlin hanya menunduk dan menangis.

Juan menghela nafas berat, kemudian tangannya terangkat untuk mengusap bahu Aerlin yang bergetar, "Udah, gapapa, kita bakal nikah" setelah mengucapkan kalimat itu, Juan berjalan meninggal Aerlin dan Ricky yang menatapnya kaget dan bingung.

Namun, beberapa detik setelah Juan hilang di balik pintu, Aerlin tersenyum.

'PUKK'

"Ehm! Gw duluan ya, nyusul Juan" ucap Ricky setelah menepuk pundak Aerlin.

Aerlin mengusap air matanya lalu mengangguk.

•••

Juan berjalan keluar dari gerbang rumah Aerlin dengan tangannya menggepal kuat.

"Awas saja lo, Keenan! Gw tandai Lo!" Desis Juan geram.

"Bang Juan!!"

'Drap'

'Drap'

'Drap'

Ricky berlari menghampiri Juan.

"Ric, suruh anak² ke rumah" perintah Juan mutlak tak ingin di bantah.

Ricky meneguk ludah sendiri, kemudian menuruti Juan.

'Ting'

Satu pesan masuk di ponsel Juan. Juan abai, dia pikir itu Ricky.

"Nah kekirim!"

'Ting'

Lagi,

"Lo ngirim berapa pesan?"

"Satu pesan doang"

Juan menatap Ricky bingung, dengan cepat dia ambil ponselnya dari saku, lalu membuka sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal.

08***
Temui gw di disini
📍Lokasi
Gw mau ngomong empat
Mata sama Lo..

Juan mengangkat sebelah alisnya, "siapa?" Gumamnya.

"Ric, Lo duluan aja, gw mau ketemu seseorang" ucap Juan.

Ricky mengangguk lalu masuk ke mobilnya.

Setelah Ricky pergi, Juan ikut masuk ke mobilnya, lalu melaju ke lokasi yang di kirim nomor asing tadi.

•••

"Lah? Udah pada Dateng, cepet banget" ucap Ricky yang baru saja masuk ke rumah melihat teman²nya sudah pada datang.

"Lah? Juannya mana?" Tanya Satya.

"Bang Juan mau ketemu seseorang katanya, bang Sean sama Alex mana?" Tanya Ricky lalu duduk di sebelah Satria yang menatapnya sinis.

OUR STORY 2 | SeJuKyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang