|Kasih Judul Sendiri|

22 2 3
                                    

Hmm, author lg bingung ngasih judul affah. Typo maklumi aja, and enjoyyy.

•••

Satria berjalan cepat menyusuri lorong² di rumah sakit Satya. Beberapa menit lalu Rey meneleponnya memberi sebuah kabar mengejutkan.

'CEKLEK'

"Juan amnesia" Kalimat pertama yang Satria dengar keluar dari mulut Sean.

Baru juga Satria kesenangan bukan main pas denger kabar dari Rey, eh, masuk² malah denger kabar kek gini.

"Tapi, amnesia ini tidak bersifat permanen, jadi, kita bisa pulihkan semua ingatan Juan secara perlahan" ucap Sean melanjutkan ucapannya.

"Aneh. Kok bisa sih Juan mati suri??" Tanya Satya.

"Ya itu kehendak yang maha kuasa lah bodo!" Ucap Azka membuat Satya menatapnya masam.

Ya. Juan, hidup lagi, atau bisa di bilang, dia mati suri. Tapi Sean bilang kalau Juan Amnesia, syukurnya tidak bersifat permanen.

"Amnesia?" Tanya Satria.

Sean menoleh ke arah Satria, "Iya. Tapi tenang, masih bisa kita pulihkan kok"

"Kan... Apa Ricky bilang, Ricky ga gila. Bang Juan tuh masih hidup" ucap Ricky.

"Iye² dah. Ya udah muka lu Jan kek gitu dong anjer. Jijik gw liatnya" ucap Satya yang geli melihat Ricky yang sok imut.

"Hehe, becanda bang, awok" ucap Ricky tertawa.

"Sekarang kita istirahat dulu, tunggu Juan sadar" ucap Sean, semuanya setuju.

"Biar gw yang jaga di sini, kalian kalau mau makan duluan aja" ucap Satria.

"Oke... Bang lo mau nitip ga?" Tanya Ricky pada Satria.

"Mm... Gw nitip nas—

'BRAKK'

"Satria. Lo apain Alin?"

•••

"Apa rencana lo?"

"Kita buat mental temen²nya Tio jatuh satu persatu. Di mulai dari Aerlin. Lo suruh anak buah gw buat nyulik Aerlin. Lo tau di mana lokasi rumahnya Aerlin kan?"

"Ya. Lo mau apain Aerlin?"

"Lo liat aja, Ren. Tinggal Lo jalanin perintah gw"

"Ok"

---

"Eh! Ap-mmph" belum sempat Aerlin berucap salah satu dari dua orang itu membekap mulutnya dengan sesuatu yang baunya aneh, dan Aerlin pingsan.

Dua orang itu memasukkan Aerlin dengan cepat ke mobil mereka.

"HEI!! KALIAN APA KAN DEK ALINN!!" Teriak Pak Dendi berlari ke arah mobil itu ingin mengejar, namun terlambat, mobil itu dengan cepat melaju dan pergi dari sana.

---

"Nghh! Si-siapa? Kok gelap!"

"Malam sayang, maaf, lampunya aku matikan"

OUR STORY 2 | SeJuKyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang