~Sejatinya, semua manusia itu MUNAFIK~
Spam emot kesukaan
kalian di setiap paragraf💐Happy Reading💐❤
•••••ᥫ᭡•••••
Sepanjang perjalanan yang tak tahu arah, air mata Syifa tak henti-hentinya mengalir. Berkali-kali gadis itu mengusap kasar air mata yang menetes di pipinya itu.
Hatinya sakit, ia tak suka jika terus di bohongi. Ia adalah gadis yang paling benci dengan kata 'bohong' dan 'khianat'.
"Mbak, sebenarnya kita mau kemana? Dari tadi sudah muter-muter gak tau arah. Kalau gini ya ngabisin bensin doang mbak". Ujar supir taksi itu.
Syifa kembali mengusap kasar air matanya. "Eh, maaf Pak. Bapak turunin di danau depan itu saja pak". Jawab Syifa sambil menunjuk ke arah depan.
Supir itu menurut, ia melajukan mobilnya sedikit hingga sampai di danau yang dimaksud Syifa.
Syifa turun dari taksi itu dan mengeluarkan 3 lembar uang berwarna merah. "Ini pak, sekali lagi maaf dan makasih". Ujar Syifa sambil menyodorkan uang itu.
"Eh, mbak. Ongkos nya gak sampai segini, ini kebanyakan".
"Gak papa pak, sebagai tanda maaf saya". Senyum tulus Syifa mengembang.
"Beneran?". Syifa mengangguk. "Makasih ya mbak".
Kemudian taksi itu melaju dari hadapan Syifa. Syifa membalikkan tubuhnya dan melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke arah danau yang pernah ia kunjungi.
Ia duduk tepat di bangku yang menjadi saksi dia insan yang waktu itu mengucapkan kalimat tak ingin berpisah.
"Kamu tau? Aku itu sayang banget sama kamu. Jadi aku mohon jangan pernah ninggalin aku".
Syifa terkekeh miris mengingat kalimat yang pernah Marcell ucapkan waktu itu. "Ternyata kamu yang ninggalin aku cel, aku emang gak bisa bersama kamu selamanya. Tapi aku pernah berusaha cel, buat berjuang bersama kamu. KAMU JAHAT MARCELL, KAMU JAHAT. KAMU ORANG TERJAHAT YANG AKU TEMUI SETELAH KELUARGA AKU. AKU BENCI KAMU CELL". Teriak gadis itu membuat para pengunjung menoleh ke arahnya.
Pandangan para pengunjung itu tak membuat Syifa menghentikan aksinya. Tak hanya berteriak, ia juga memukul kepala, dada, dan juga menjambak rambutnya.
"AKU NYESEL PERCAYAIN HATI AKU BUAT KAMU, KAMU JAHAT, KAMU PENGHIANAT. Aku benci kamu, hiks.... Hikss. Kam-".
Tangan seseorang menepuk pundak gadis itu membuatnya tak melanjutkan jeritannya. Gadis itu menoleh kebelakang, ia terkejut melihat Michella yang entah sejak kapan datang.
Tanpa menunggu aba-aba, Michella memeluk Syifa erat. "Maaf, maafin abang gue. Gue tau sekarang lo sakit hati karena dia,maaf". Bisik Michella di sela-sela pelukannya, ia juga ikut menangis.
Syifa membalas pelukan itu tak kalah erat. "Lo gak salah, gak usah minta maaf". Ujarnya lirih.
"Maaf, sekali lagi maaf. Please, kalo lo marah dan benci sama abang gue. Jangan ikut benci gue, gue gak mau kehilangan temen kayak lo gara-gara abang gue. Gue udah anggap lo kayak kakak gue sendiri, please jangan benci gue".
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH : BROKEN HOME [END]✔
Teen Fiction⚠️[𝚆𝙰𝚁𝙽𝙸𝙽𝙶!! 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙱𝙰𝙲𝙰 𝚆𝙰𝙹𝙸𝙱 𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆] 𝓢𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓵𝓾𝓴𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓪𝓴 𝓴𝓾𝓷𝓳𝓾𝓷𝓰 𝓻𝓮𝓭𝓪🥀 ~𝚁𝚊𝚙𝚞𝚑 Lebih baik menjadi yatim-piatu yang sudah jelas tak mendapatkan kasih sayang, daripada mempunyai orang t...